FUND BRIEF: Kinerja Reksa Dana Tertekan, Cipta Dinamika Justru Untung 3% Sebulan

Bareksa.com - Berikut reksa dana yang diperdagangkan di Marketplace Reksa Dana Bareksa dengan return tertinggi dalam sebulan terakhir:

1) Reksa Dana Saham: Sucorinvest Equity Fund (1,74%)
2) Reksa Dana Saham Syariah: Sucorinvest Sharia Equity Fund (1,07%)
3) Reksa Dana Campuran: Cipta Dinamika (3,10%)
4) Reksa Dana Campuran Syariah: Avrist Balanced - Amar Syariah (-1,13%)
5) Reksa Dana Pendapatan Tetap: MNC Dana Likuid (0,59%)
6) Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah: MNC Dana Syariah (0,66%)
7) Reksa Dana Pasar Uang: Cipta Dana Cash (0,63%)
7) Reksa Dana Pasar Uang Syariah: Bahana Likuid Syariah (0,43%)

Benchmark Reksa Dana:

- Inflasi September: 0,22%
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan:
> Bank BCA: 0,416% per bulan
> Bank Mandiri: 0,483% per bulan
> Bank BNI: 0,483% per bulan
> Bank BRI: 0,483% per bulan

- IHSG: -0,08%
- Indeks Reksa Dana Saham: -2,40%
- Indeks Reksa Dana Saham Syariah: -0,93%
- Indeks Reksa Dana Campuran: -1,17%
- Indeks Reksa Dana Campuran Syariah: -0,54%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap: -0,15%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah: -0,17%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang: 0,29%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang Syariah: 0,15%

Summary

Akhir pekan kemarin (Jumat. 07 Oktober 2016), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi sebesar 0,56 persen turun ke level 5.377,15 dari sebelumnya berada di level 5.409,34. Pelemahan indeks saham ini seiring dengan mayoritas bursa saham global yang ditutup pada zona merah. Penurunan sektor aneka industri sebesar 1,50 persen dan sektor barang konsumsi sebesar 1,21 persen juga turut menekan laju IHSG.

Hal tersebut tentunya mempengaruhi kinerja reksa dana saham dan campuran yang memiliki aset saham pada portofolio. Indeks reksa dana saham dan campuran menghasilkan return negatif dalam sebulan terakhir ini yakni negatif 2,40 persen dan negatif 0,93 persen.

Pada pasar obligasi, imbal hasil (yield) obligasi 10 tahun sebagai benchmark meningkat dari 7,02 persen menjadi 7,06 persen. Pergerakan yield obligasi ini berbanding terbalik dengan harga obligasi sehingga pada saat yield meningkat maka harga obligasi cenderung turun di pasar.

Kinerja pasar obligasi, turut memberikan impak terhadap reksa dana pendapatan tetap. Jenis reksa dana ini memiliki minimal 80 persen dari asetnya berupa surat utang (obligasi). Sebulan, return indeks reksa dana tertekan hingga minus 0,15 persen.

Sementara itu, reksa dana pasar uang membukukan imbal hasil yang stabil dan cenderung meningkat dalam sebulan. Hal ini dikarenakan reksa dana ini menempatkan asetnya pada deposito dan surat utang jangka pendek yang cenderung memiliki risiko dan fluktuasi pasar yang rendah. Sebulan terakhir, indeks reksa dana pasar uang menghasilkan return 0,29 persen.

**

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.