Pasar Saham Berfluktuasi Selama November, Investor Lirik Reksa Dana Ini

Bareksa.com - Reksa dana pendapatan tetap selama November lalu mulai dilirik oleh investor karena memiliki risiko fluktuasi relatif lebih rendah dibanding pasar saham yang fluktuasinya sangat tinggi.

Dalam sebulan terakhir, indeks reksa dana pendapatan tetap mengalami kenaikan tertinggi dibanding jenis reksa dana lainnya, yakni sebesar 1,14 persen. Kemudian diikuti dengan indeks reksa dana pasar uang yang naik 0,22 persen.

Sementara reksa dana yang memiliki efek saham dalam portofolionya masih mencatatkan return negatif. Indeks reksa dana campuran mencatatkan penurunan return 0,23 persen dalam sebulan dan reksa dana saham turun 0,99 persen.

Grafik : Return Indeks Reksa Dana dalam Sebulan Terakhir

Sumber: Bareksa.com

Reksa dana pendapatan tetap yang menghasilkan return tertinggi adalah Kehati Lestari. Reksa dana yang dikelola oleh PT Bahana TCW Investment Management tersebut menghasilkan return 2,98 persen dalam sebulan.

Pada posisi kedua, ditempati oleh reksa dana yang dikelola oleh PT Eastspring Investments Indonesia, yaitu Eastspring Investment IDR High Grade. Reksa dana ini menghasilkan return 2,94 persen. Kemudian ketiga, Mega Dana Ori Dua dengan return 2,71 persen.

Posisi keempat ditempati oleh Manulife Obligasi Unggulan dengan return 2,65 persen dan kelima terdapat Batavia Dana Obligasi Plus dengan return 2,52 persen.

Tabel: Reksa Dana Pendapatan Tetap dengan Return Tertinggi Sebulan

Sumber: Bareksa.com

Reksa dana pendapatan tetap mengalami kenaikan karena yield obligasi benchmark 10 tahun dalam 1 bulan terakhir bergerak turun menjadi 8,54 persen dari 8,78 persen pada akhir Oktober. Pergerakan yield obligasi berbanding terbalik dengan harga obligasi. Jadi, jika yield turun, berarti harga obligasi tersebut naik.

Reksa Dana Pasar Uang

Selain reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang masih mencatatkan kenaikan return. Reksa dana Mandiri Investa Kapital Atraktif menjadi reksa dana yang menghasilkan return tertinggi sebesar 1,6 persen dalam sebulan terakhir.

Pada posisi kedua dan ketiga ditempati oleh reksa dana yang dikelola oleh PT Nikko Securities Indonesia. Kedua reksa dana tersebut adalah Nikko Indonesia Money Market Fund yang menempati posisi kedua dengan return 0,75 persen dan Nikko Kas Management pada posisi ketiga dengan return 0,68 persen.

Keempat terdapat Panin Dana Likuid dengan return 6,13 persen dan posisi kelima ditempati oleh CIMB-Principal Cash Fund dengan return 6,29 persen.

Tabel: Reksa Dana Pasar Uang dengan Return Tertinggi dalam Sebulan

Sumber: Bareksa.com

Reksa Dana Campuran

Terimbas fluktuasi pasar saham yang tinggi, kinerja reksa dana campuran dalam sebulan terakhir juga mencatatkan penurunan. Meskipun mayoritas reksa dana campuran masih mencatatkan return negatif, tetapi ada reksa dana campuran yang menghasilkan mempertahankan return positif.

Pacific Balanced Fund merupakan reksa dana yang menghasilkan return tertinggi selama November dengan return 12 persen. Kedua, terdapat HPAM Flexi Fund yang menghasilkan return positif, 8,62 persen dalam sebulan.

Reksa dana CIMB Principal Balanced Focus menempati posisi ketiga dengan return 3,19 persen. Manulife Dana Stabil Berkembang dan Pacific Balance Syariah menempati posisi keempat dan kelima dengan return masing-masing 1,96 persen dan 1,84 persen.

Tabel: Reksa Dana Campuran dengan Return Tertinggi dalam Sebulan

Sumber: Bareksa.com

Reksa Dana Saham

Reksa dana saham yang dapat mempertahankan return positif dari fluktuasi pasar saham bulan November. Pacific Equity Fund menghasilkan return 4,68 persen dalam sebulan terakhir, tertinggi di antara reksa dana saham yang lainnya.

Sementara pada posisi kedua terdapat Kharisma Kapital Prima dengan return 2,3 persen dan posisi ketiga adalah Millenium Equity Growth Fund dengan return 1,99 persen.

CIMB Principal Equity Progresif dan Danareksa Mawar Konsumer 10 menempati posisi keempat dan kelima dengan return masing-masing 1,67 persen dan 1,58 persen.

Tabel: Reksa Dana Saham dengan Return Tertinggi dalam Sebulan

Sumber: Bareksa.com

Pasar saham sepanjang November mengalami fluktuasi yang cukup tinggi akibat faktor dalam dan luar negeri. Untuk faktor luar negeri, masih terkait dengan kenaikan suku bunga acuan AS dan yuan yang dijadikan sebagai salah satu mata uang cadangan dunia.

Untuk dalam negeri sendiri adanya rebalancing karena bertambahnya kapitalisasi pasar saham HMSP yang cukup besar. Adanya rilis daftar efek syariah (DES) terbaru yang mulai berlaku pada Desember ini membuat beberapa manajer investasi melakukan rebalancing portofolionya, terutama portofolio berbasis syariah yang menggunakan DES sebagai acuan efek dalam portofolionya.

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.