Pasar Saham Terus Turun, Investor Mulai Lirik Reksa Dana Pendapatan Tetap
Dana kelolaan reksa dana pendapatan tetap mengalami kenaikan pada bulan Juli 2015

Dana kelolaan reksa dana pendapatan tetap mengalami kenaikan pada bulan Juli 2015
Bareksa.com - Turunnya harga saham yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir ternyata tidak mengurangi minat investor membeli reksa dana. Tetapi investor lebih selektif melakukan pembelian. Hal itu tercermin dari peningkatan dana kelolaan reksa dana pendapatan tetap selama Juli 2015.
Dana kelolaan mencerminkan jumlah dana yang dikelola oleh Manajer Investasi terhadap suatu jenis reksa dana. Biasanya semakin besar dana kelolaan reksa dana menandakan semakin besarnya kepercayaan investor untuk menginvestasikan dananya pada reksa dana tersebut.
Dana kelolaan reksa dana pendapatan tetap pada bulan lalu naik 2,2 persen menjadi Rp42,13 triliun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Padahal dana kelolaan reksa dana jenis lainnya justru menurun.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik : Dana Kelolaan Industri Reksa Dana Bulan Juli 2015

Sumber: Bareksa.com
Dana kelolaan industri reksa dana secara keseluruhan pada Juli 2015 sebesar Rp255,33 triliun atau turun sekitar 1,2 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Dengan ini, pangsa pasar reksa dana pendapatan tetap naik menjadi 16,5 persen dari sebelumnya 15,94 persen.
Reksa dana pendapatan tetap yang membukukan kenaikan tertinggi adalah Syailendra Fixed Income Fund yang dana kelolaannya meningkat 73,71 persen, Manulife Pendapatan Bulanan II meningkat 30,63 persen, First State Ind Bond Fund naik 24,66 persen, dan SAM Sukuk Syariah Sejahtera naik 10,83 persen.
Tabel: Daftar Reksa Dana Pendapatan Tetap dengan Pertumbuhan Dana Kelolaan Tertinggi Juli

Sumber: Bareksa.com
Kenaikan dana kelolaan reksa dana pendapatan tetap disinyalir karena adanya pembelian (subscription) pada reksa dana tersebut. Investor melakukan subscription karena reksa dana jenis ini kini dinilai menarik dimata investor karena yield obligasi sudah cukup tinggi yang juga berarti harga obligasi sudah turun.
***
Selama Juli, yield obligasi benchmark 10 tahun bergerak stabil di level 8 persen. Namun pada akhir bulan yield obligasi sempat bergerak naik. Yield mengalami kenaikan hingga 46 bps menjadi 8,64 persen dari 8,18 persen pada 6 Juli lalu.
Grafik: Yield Obligasi Benchmark Juli 2015

Sumber: Bareksa.com
Menurut Zaki Aulia, Manajer Investasi PT Maybank GMT Asset Management, tingkat yield obligasi saat ini sudah cukup menarik dibanding awal tahun yang sempat menyentuh level 6,9 persen.
"Investor saat ini sudah tertarik untuk masuk ke pasar obligasi karena yield sudah cukup tinggi," Zaki mengatakan. Selain itu, masih fluktuatifnya pasar saham membuat sebagian investor melirik pasar obligasi.
Saat ini investor dapat mulai memasuki pasar obligasi. Akan tetapi memang masih adanya kemungkinan pasar obligasi kembali terimbas sentimen negatif sehingga yield akan semakin naik yang juga berarti harga obligasi makin turun.
Jika investor ingin memasuki pasar obligasi, Zaki menyarankan agar melakukan pembelian (subscription) sedikit demi sedikit ke pasar obligasi saat yield masih tinggi (average down), jangan langsung sekaligus.
Zaki juga memprediksikan dalam jangka pendek yield obligasi mungkin akan berada di level 8-9 persen. "Sementara hingga akhir tahun, yield obligasi benchmark 10 tahun mungkin akan bergerak di level 8-8,5 persen," tutur Zaki kepada Bareksa.
***
Anda tertarik berinvestasi reksa dana, produk investasi resmi yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan RI? Jika tertarik, silakan mendaftar menjadi nasabah marketplace reksa dana online terintegrasi Bareksa - Buana Capital dengan mengklik tautan ini.
Jika Anda ingin belajar dan mendalami investasi reksa dana, termasuk bagaimana menggunakan berbagai perangkat online untuk mengukur, membandingkan, dan memonitor reksa dana dengan return terbaik, silakan mengikuti workshop Bareksa Fund Academy online maupun offline. Untuk mendaftar klik tautan ini. GRATIS.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.201,44 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.181,6 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,06 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.047,01 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.