Ambrolnya Harga Komoditas Seret Reksa Dana Ini Masuk Posisi Return Terendah
Periode 25 Februari - 25 Maret 2015, reksa dana saham Mandiri Investa Ekuitas Dinamis catat return negatif 5,98 persen

Periode 25 Februari - 25 Maret 2015, reksa dana saham Mandiri Investa Ekuitas Dinamis catat return negatif 5,98 persen
Bareksa.com - Reksa dana saham yang mengalami tekanan satu bulan terakhir sebagian besar menempatkan dananya pada aset-aset berbasis pertambangan dan komoditas kelapa sawit.
Dalam periode 25 Februari - 25 Maret 2015, reksa dana saham Mandiri Investa Ekuitas Dinamis terkena luka paling dalam dengan perolehan return negatif 5,98 persen.
Mandiri Investa menempatkan lima saham terbesar dalam portofolionya berbasis tambang batu bara, timah dan perkebunan kelapa sawit. Dalam fund fact sheet reksa dana bulan Februari 2015 disebutkan saham-saham yang dimiliki diantaranya perusahaan tambang batu bara Adaro Energy (ADRO), perkebunan kelapa sawit Astra Agrolestari (AALI), BW Plantation (BWPT), PP London Sumatera Indonesia (LSIP), PT Timah (TINS).
Promo Terbaru di Bareksa
(Baca juga: Fund Fact Sheet Jadi Bukti Transparansi Reksa Dana)
Reksa dana saham Sam Indonesian Equity Fund juga mencatat return negatif 5,61 persen. Dari fund fact sheet reksa dana bulan Februari 2015 tercatat 17,09 persen dari total dana dialokasikan pada sektor pertambangan, diantaranya ada pada saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Selain itu juga terdapat saham Perusahaan Gas Negara (PGAS), Gudang Garam (GGRM), dan Telekomunikasi Indonesia (TLKM).
Tabel: 10 Reksadana Dengan Penurunan Return Terdalam Dalam Periode Satu Bulan

sumber:bareksa.com
Ambrolnya harga minyak menjadi salah satu faktor penurunan harga-harga saham pertambangan. Harga batu bara sebetulnya sudah mulai mengalami kenaikan hingga ke level $70 per ton di bulan Februari 2015, tapi kembali anjlok setelah harga minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) kembali turun dibawah level $50 per barel.

Sumber: Nasdaq.com
Begitupun dengan harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) yang memang sudah mengalami tekanan terdalam di bulan September 2014 lalu akibat meningkatnya supply minyak nabati di musim panen tanaman, sementara permintaan mengalami penurunan yang mengakibatkan bertumpuknya persediaan CPO.
Berbeda dengan batu bara yang produsennya masih bisa mengurangi jumlah produksi untuk mengontrol persediaan, produsen CPO mau tidak mau tetap harus menjual produknya yang bisa rusak jika disimpan terlalu lama.
Itu sebabnya pemerintah Malaysia dan Indonesia sebagai dua pengekspor CPO terbesar di dunia sampai membebaskan pajak agar minyak kelapa sawit bisa bersaing dengan minyak nabati lainnya. Harga CPO pun akhirnya bisa kembali menembus RM2.300 per metrik ton. Tapi setelah kebijakan pembebasan ekspor tidak lagi diberlakukan, pada 26 Maret ini harga CPO kembali ambrol ke RM2.174.

Sumber: Nasdaq.com
Untuk itu investor juga perlu berhati-hati dengan reksa dana yang portofolionya terdapat saham-saham pertambangan dan perkebunan.Walaupun harga minyak mulai kembali naik, tapi bukan dikarenakan oleh hal yang fundamental -- permintaan naik -- tetapi karena volatilitas dari dolar mulai mereda sehingga para trader komoditas kembali melakukan pembelian pada kontrak minyak.
Ada baiknya investor mencermati reksa dana dengan basis jasa dan perdagangan. Pada satu bulan terakhir, reksa dana yang menempati posisi tertinggi dipegang oleh MNC Dana Ekuitas .
Dalam fund fact sheet-nya disebutkan lima saham terbesar pada reksa dana ini diantaranya MNC Land (KPIG), Jasa Marga (JSMR), MNC Sky (MSKY), Visi Media Asia (VIVA), dan Telekomunikasi Indonesia (TLKM).
(Baca juga:10 Besar Reksa Dana Saham Return Tertinggi; Apa Isinya?)
* Disclaimer: Gambaran yang disampaikan penulis tidak memberikan jaminan atas kepastian return yang akan diperoleh investor. Investor harus menetapkan sendiri keputusan investasi sesuai dengan strategi dan tujuan investasi. (np, qs)
***
Anda tertarik berinvestasi reksa dana, produk investasi resmi yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan RI dan produk dari berbagai perusahaan manajemen investasi terkemuka? Jika tertarik, silakan mendaftar menjadi nasabah marketplace reksa dana online terintegrasi Bareksa - Buana Capital dengan mengklik tautan ini.
Jika Anda ingin belajar dan mendalami investasi reksa dana, termasuk bagaimana menggunakan berbagai perangkat online untuk mengukur, membandingkan, dan memonitor reksa dana dengan return terbaik, silakan mengikuti workshop Bareksa Fund Academy online maupun offline. Untuk mendaftar silakan klik tautan ini. GRATIS.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.202,74 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,32 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,7 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,13 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.