Reksadana Saham Capai Return Diatas 25%; Adakah Peluang Bagi

Bareksa.com - Kenaikan pasar saham dan obligasi turut berimbas pada peningkatan kinerja reksadana.

Dari awal tahun hingga 15 Juli 2014, indeks reksadana saham hanya mencapai 7,14 persen lebih rendah dari benchmark yakni IHSG yang memberikan return 18,6 persen pada periode yang sama.

Tetapi berdasarkan data Bareksa.com, terdapat 23 produk reksadana saham yang memberikan return di atas 25 persen dalam periode yang sama.

Jika dilihat dari pencapaian return tersebut, masih adakah peluang kenaikan return pada semester kedua 2014 ini?

Muhammad Karim, Fund Manager PT GAP Capital menyampaikan kepada Bareksa.com, masih ada peluang bagi investor memperoleh keuntungan dari reksa dana saham.

“Ini tergantung dari stock picking manajer investasi-nya. Pilihan saham yang sekiranya memiliki growth dan valuasi yang murah dapat menghasilkan gain kembali bagi investor.” ungkap Karim melalui interview via telepon

Sentimen pemilu masih akan mempengaruhi kinerja reksadana kedepannya. Baik Jokowi maupun Prabowo memiliki visi misi yang hampir sama untuk kemajuan negara, dan yang akan jadi perhatian investor adalah pembentukan kabinet yang baru, tambah Karim.

Jika menteri yang ditempatkan pada bidang ekonomi, bukan berasal dari kalangan profesional akan menjadi risiko koreksi pada pergerakan underlying aset reksadana yakni saham dan obligasi.

Sependapat dengan hal tersebut, President Director PT Samuel Aset Manajemen, Agus B.Yanuar, mengatakan masih ada potensi return lebih tinggi lagi, kepada Bareksa.com

"Dari awal tahun IHSG telah naik sekitar 19 persen, dan berkaca dari Pemilu tahun 2004 IHSG naik sebesar 40 persen. Jadi masih ada potensi kenaikan harga saham yang tentu juga meningkatkan return reksadana saham" ungkap Agus dalam interview via telepon.

Sepanjang investor memiliki horizon investasi jangka panjang untuk 3 tahun ke depan, maka investor memiliki potensi membukukan return lebih besar lagi di produk reksadana.

Terkait pemilu, Agus melihat platform kedua calon Presiden sama, yaitu ramah pasar, pro growth dan pro job creation, sehingga akan memberikan dampak positif bagi ekonomi kedepannya. (NP)

* oleh Anita Eka Cahyati