Negosiasi Dagang AS-China Masuki Tahap Akhir, Ini Peluang IHSG
Kemarin ada transaksi MUFG Ltd, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dan PT Bank Nasional Parahyangan Tbk senilai Rp52,58 T
Kemarin ada transaksi MUFG Ltd, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dan PT Bank Nasional Parahyangan Tbk senilai Rp52,58 T
Bareksa.com - Mengawali perdagangan di awal pekan, pasar saham Indonesia berhasil bergerak cukup positif dengan berhasil menempatkan diri di zona hijau pada perdagangan kemarin.
Performa bursa saham domestik senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang berakhir di zona hijau. Indeks Hang Seng (Hong Kong) naik 0,97 persen, Indeks Straits Times (Singapura) melaju 1,49 persen, dan Indeks Kospi (Korea) melesat 1,7 persen. Sementara itu, perdagangan di bursa saham Jepang diliburkan seiring dengan peringatan Showa Day, hari ulang tahun kaisar.
Optimisme terkait damai dagang Amerika Seikat(AS) dengan China membuat aksi beli dilakukan oleh pelaku pasar di bursa saham Benua Kuning. Hari ini (30/04/2019), delegasi AS akan bertandang ke Beijing guna menggelar negosiasi dagang lanjutan dengan China.
Promo Terbaru di Bareksa
Dalam pernyataan tertulisnya yang dirilis Selasa (23/04/2019) malam waktu setempat atau Rabu (23/04/2019) pagi waktu Indonesia, Gedung Putih mengatakan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan memimpin delegasi AS.
Dalam pertemuan pekan ini, isu-isu krusial yang selama ini sulit sekali untuk dipecahkan seperti pencurian hak kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa akan kembali dibahas.
Melansir pemberitaan New York Times, negosiasi dagang antara AS dan China disebut Mnuchin sudah memasuki tahap akhir.
"Saya rasa kedua belah pihak memiliki keinginan untuk mencapai sebuah kesepakatan," papar Mnuhcin. "Kami telah mencapai banyak kemajuan."
Sejauh ini, AS telah mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal China senilai US$250 miliar, sementara China membalas dengan mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal AS senilai US$110 miliar.
Jika kesepakatan dagang bisa segera dicapai, ada kemungkinan bahwa pengenaan bea masuk tersebut akan dicabut, sehingga akhirnya akan mendorong perekonomian AS dan China melaju lebih cepat.
Selain itu, rilis data ekonomi yang menggembirakan ikut memantik aksi beli di bursa saham regional. Kemarin, indeks harga produsen Singapura periode Maret 2019 diumumkan melejit 3,5 persen secara tahunan, jauh mengalahkan capaian periode Februari yang sebesar 0,9 persen, seperti dilansir Trading Economics.
Kuatnya kenaikan harga di tingkat produsen mengindikasikan adanya dorongan beli yang kuat dari masyarakat.
Pada Senin, 29 April 2019 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,39 persen dengan berakhir di level 6.425,9. Aktivitas transaksi pada perdagangan kemarin berlangsung sangat ramai, di mana tercatat 18,42 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp61,25 triliun.
Adapun lonjakan tersebut disebabkan adanya transaksi bank Jepang MUFG Ltd, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), dan PT Bank Nasional Parahyangan Tbk (BBNP) yang mencapai Rp52,58 triliun.
Secara sektoral, hampir seluruhnya berakhir di zona hijau pada perdagangan kemarin, kecuali aneka industri dan industri dasar yang masing-masing melemah 0,54 persen dan 0,17 persen.
Sementara itu, tiga sektor yang mengalami kenaikan tertinggi yaitu konsumer (0,87 persen), properti (0,82 persen), dan keuangan (0,46 persen).
Beberapa saham yang menopang kenaikan IHSG kemarin :
1. Saham HMSP (3,3 persen)
2. Saham BBCA (1,2 persen)
3. Saham FREN (5,8 persen)
4. Saham INKP (7,6 persen)
5. Saham BMRI (0,6 persen)
Sebanyak 227saham menguat, 179 saham melemah, dan 135 saham tidak mengalami perubahan harga. Di sisi lain, investor asing mencatatkan pembelian bersih (net sell) di seluruh pasar pada perdagangan hari ini senilai Rp52,09 triliun. Lagi-lagi, hal tersebut disebabkan oleh transaksi crossing saham BDMN.
Saham-saham yang terbanyak diburu investor asing :
1. Saham BBCA (Rp159,57 miliar)
2. Saham WIKA (Rp28,49 miliar)
3. Saham BTPS (Rp22,08 miliar)
4. Saham BRPT (Rp12,33miliar)
5. Saham ADRO (Rp10,27 miliar)
Analisis Teknikal IHSG
Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle IHSG pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan body cukup besar yang menggambarkan IHSG bergerak positif hingga hampir ditutup pada level tertingginya.
Kenaikan kemarin membuka potensi IHSG untuk rebound lebih lanjut mengingat dalam pekan sebelumnya IHSG telah turun cukup dalam. Saat ini, IHSG tengah berusaha untuk kembali bergerak di atas garis middle bollinger band.
Indikator relative strength index (RSI) juga terpantau kembali bergerak naik, mengindikasikan adanya momentum kenaikan yang cukup kuat. Dilihat dari sudut pandang teknikal, pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan menguat.
Di sisi lain, kondisi bursa saham Wall Street yang kompak berakhir di zona hijau pada perdagangan kemarin diharapkan bisa menjadi sentimen positif yang kembali mendorong laju IHSG pada perdagangan hari ini.
Indeks Dow Jones naik tipis 0,04 persen, kemudian S&P 500 menguat 0,11 persen, sedangkan Nasdaq Composite bertambah 0,19 persen.
(KA01/AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,12 | 0,33% | 4,18% | 7,66% | 8,54% | 19,52% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,28 | 0,42% | 4,36% | 7,07% | 7,43% | 3,22% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.081,62 | 0,60% | 4,03% | 7,28% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.847,68 | 0,54% | 3,91% | 6,84% | 7,39% | 17,71% | 40,83% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.276,5 | 0,84% | 4,00% | 6,83% | 7,32% | 20,26% | 35,70% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.