BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

Optimisme Negosiasi Dagang AS-China Menguat, Ini Prospek IHSG

Bareksa05 April 2019
Tags:
Optimisme Negosiasi Dagang AS-China Menguat, Ini Prospek IHSG
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/6). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

IHSG ditutup menguat 0,29 persen dengan berakhir di level 6.494 pada penutupan perdagangan Kamis

Bareksa.com - Membuka kembali perdagangan pasca pada hari Rabu diliburkan bertepatan dengan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi Wassalam, pasar saham Indonesia berhasil bergerak positif dengan berakhir di zona hijau pada perdagangan kemarin.

Kinerja bursa saham domestik senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang mengakhiri perdagangan kemarin di zona hijau. Indeks Nikkei (Jepang) naik tipis 0,05 persen, Indeks Shanghai (China) melaju 0,94 persen, Indeks Straits Times (Singapura) menguat 0,15 persen, dan Indeks Kospi (Korea) bertambah 0,15 persen.

Optimisme bahwa Amerika Serikat (AS) dan China akan segera meneken kesepakatan dagang membuat aksi beli dilakukan investor di bursa saham regional.

Promo Terbaru di Bareksa

Gedung Putih menyampaikan Presiden AS Donald Trump berencana bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He Kamis (04/04/2019) waktu setempat. Hal ini tampaknya mengonfirmasi pernyataan dari Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow bahwa negosiasi dagang dengan China sejauh ini berjalan dengan baik.

"Wakil Perdana Menteri Liu dan timnya akan berada di Washington selama 3 hari, atau mungkin lebih. Kami akan membahas isu yang belum pernah disentuh sebelumnya, termasuk penegakan hukum," papar Kudlow dalam acara yang digelar Christian Science Monitor, Rabu (03/04/2019), seperti dilansir Reuters.

"Semua berjalan baik, semua mengarah ke jalan yang benar, tetapi kita memang belum sampai di tujuan. Kami berharap kita bisa lebih dekat ke tujuan pada pekan ini," katanya lagi.

Tak sampai di situ, Bloomberg dan Wall Street Journal melaporkan tanggal pertemuan antara Trump dengan Presiden China Xi Jinping dapat diumumkan paling cepat pada hari ini, seperti dilansir dari Reuters.

Walaupun berakhir di zona hijau, bursa saham utama kawasan Asia sempat tertekan pada awal perdagangan kemarin.

Pada pembukaan perdagangan, mayoritas bursa saham utama kawasan Asia berada di zona hijau. Kala perdagangan sesi pertama di bursa saham tanah air berakhir, posisinya berbalik menjadi melemah. Pada akhir perdagangan, posisinya sudah kembali berada di zona hijau.

Penguatan yang sudah signifikan membuat pelaku pasar sangat berhati-hati dalam melakukan aksi beli. Semenjak AS-China menggelar negosiasi dagang di Beijing pada 28 Maret lalu, kinerja bursa saham regional memang sangat menggembirakan.

Pada Kamis, 4 April 2019 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,29 persen dengan berakhir di level 6.494. Aktivitas transaksi pada perdagangan kemarin berlangsung ramai, di mana tercatat 15,34 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi yang hanya Rp10,55 triliun.

Secara sektoral, penguatan dan pelemahan terbagi rata ke dalam masing-masing lima sektor.Adapun yang mengalami penurunan terdalam yakni pertambangan (-1,38 persen), industri dasar (-1 persen), dan konsumer (-0,58 persen).

Sementara tiga sektor yang mengalami kenaikan tertinggi yakni pertanian (2,19 persen), properti (1,2 persen), dan keuangan (1,19 persen).

Beberapa saham yang menopang kenaikan IHSG kemarin :

1. Saham BMRI (3 persen)
2. Saham TLKM (2,3 persen)
3. Saham BBRI (1,7 persen)
4. Saham BBCA (0,8 persen)
5. Saham BBNI (2,9 persen)

Sebanyak 172 saham menguat, 227 saham melemah, dan 129 saham tidak mengalami perubahan harga. Di sisi lain, investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) di seluruh pasar pada perdagangan kemarin senilai Rp730,48 miliar.

Saham-saham yang terbanyak diburu investor asing :

1. Saham TLKM (Rp200,79 miliar)
2. Saham BMRI (Rp193,89 miliar)
3. Saham ASII (Rp134,68 miliar)
4. Saham BBCA (Rp109,4 miliar)
5. Saham BBRI (Rp97,28 miliar)

Analisis Teknikal IHSG

Illustration
Sumber: Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle IHSG pada perdagangan kemarin membentuk bullish spinning top yang menggambarkan pergerakan IHSG cukup positif karena secara perlahan mulai keluar dari fase konsolidasinya.

Apabila diperhatikan, garis middle bollinger band terlihat mulai bergerak naik menandakan adanya indikasi penguatan dalam jangka pendek setelah dalam beberapa waktu terakhir IHSG cenderung bergerak datar.

Indikator relative strength index (RSI) terpantau mulai bergerak naik, mengindikasikan adanya momentum kenaikan yang cukup kuat dalam jangka pendek. Dilihat dari sudut pandang teknikal, pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi untuk kembali melanjutkan kenaikannya.

Di sisi lain, kondisi bursa saham Wall Street yang ditutup mayoritas berakhir di zona hijau pada perdagangan kemarin diharapkan bisa menjadi sentimen positif yang kembali mendorong laju IHSG pada perdagangan hari ini.

Indeks Dow Jones menguat 0,64 persen, kemudian S&P 500 naik 0,21 persen, sementara Nasdaq Composite terkoreksi 0,05 persen.

(KA01/AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,83

Up0,43%
Up3,55%
Up0,02%
Up5,95%
Up19,11%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,51

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,20%
Up17,66%
Up42,85%

STAR Stable Income Fund

1.915,47

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,23%
Up30,99%
Up60,26%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.758,34

Down- 0,10%
Up3,14%
Up0,01%
Up4,70%
Up19,30%
Up47,85%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,12

Up0,08%
Up2,01%
Up0,02%
Up2,91%
Down- 1,48%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua