Bursa Catat 50 Emiten Baru Sepanjang 2018, Dekati Rekor 66 IPO Setahun
BEI masih catat 14 calon emiten baru akan melantai tahun ini
BEI masih catat 14 calon emiten baru akan melantai tahun ini
Bareksa.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) membawa 50 emiten baru sepanjang tahun ini, setelah PT Dewata Freighinternational Tbk (DEAL) resmi mencatatkan sahamnya. Torehan ini menjadi rekor tersendiri bagi BEI sejak privatisasi bursa pada tahun 1992.
Ternyata, pencapaian jumlah emiten baru ini mendapat respon dari mantan Direktur Utama BEI periode 2015-2018, Tito Sulistio. Tito, dalam pesan yang diterima Bareksa mengungkapkan, pencapaian initial public offering (IPO) 50 emiten kurang dari satu tahun bukan angka yang mudah.
“Dalam keadaan pasar global gunjang-ganjing, uncertainty meningkat, bisa capai 50 emiten tidak mudah. Ini sejarah terbesar kedua sejak 47 emiten pada 1994,” ujar Tito, Jumat, 9 November 2018.
Promo Terbaru di Bareksa
Tito bahkan mengungkapkan, sampai September lalu, Bursa Efek Singapura baru membawa 14 emiten baru, Vietnam 8 emiten, Malaysia 16 emiten, Thailand 7 emiten, bahkan Filipina hanya 1 emiten. “Indonesia 50 emiten. Keren!” imbuhnya.
Tito yang kini fokus memimpin perusahaanya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) juga mengungkapkan, Indonesia pernah mencapai IPO 66 emiten dalam satu tahun. Hanya saja, saat itu terjadi karena adanya Paket Kebijakan Oktober 1988 (PAKTO).
Selama 5 tahun terakhir, lanjut Tito, emiten Indonesia tumbuh 24 persen dari hanya 473 ke lebih dari 600. "Bandingkan dengan Malaysia yang tidak growth / stagnan di 910 emiten atau Singapore yang bahkan minus 4 persen jumlah emitennya."
Manajemen BEI dalam keterangannya memaparkan, jumlah emiten baru tahun ini tidak berhenti di angka 50. “BEI optimis bahwa jumlah emiten di sepanjang tahun 2018 akan terus meningkat. Saat ini terdapat 14 perusahaan potensial pada pipeline pencatatan BEI,” tulis manajemen BEI yang saat ini dipimpin oleh Inarno Djajadi.
Catatan Jumlah Emiten Baru Sejak 1998 – 9 November 2018
Sumber: BEI, diolah Bareksa
Pencapaian jumlah emiten ini tentunya tidak lepas dari dukungan pemerintah untuk menciptakan iklim ekonomi yang kondusif, serta dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memicu perusahaan memanfaatkan pasar modal dalam pengembangan usaha. BEI pun senantiasa berkomitmen untuk mendorong peningkatan jumlah emiten dengan berbagai upaya, termasuk berinteraksi dan secara langsung berperan aktif untuk mendatangi kantong-kantong entrepreneur di berbagai daerah di Indonesia.
Potensi
Tito juga mempertanyakan, bagaimana ke depannya? Bagaimana agar bursa efek bisa bekerja secara efisien mempersiapkan diri, mendistribusikan informasi pasar modal, memastikan order transaksi bisa lebih terfasilitasi dan biaya transaksi bisa sangat efisien?
Sementara BEI sewajarnya bisa secara efektif mengembalikan dana yang diakumulasi kepada industri? Tito menegaskan, pasar modal tidak akan menjadi penyebab dari suatu krisis tapi imbasnya akan selalu naik lebih dahulu dari naiknya perekonomian dan turun tergerus mendahului krisis keuangan yang akan terjadi.
“Bismillah angka 66 emiten per tahun akan terlampui, jika efisiensi kerja bursa efek didukung oleh efektifitas aktifitas dari BEI. Sekali lagi, 50 emiten, IDX KEREN!” imbuh Tito.
Selain pencatatan saham, sepanjang tahun 2018 ini telah terbit 79 emisi obligasi dan sukuk dengan total nilai emisi sebesar Rp97,24 triliun, Surat Berharga Negara (SBN) dengan total nilai emisi Rp173,78 triliun, Exchange Traded Fund (ETF) sebanyak 8, Kontrak Investasi Kolektif dengan total nilai awal penerbitan sebesar Rp53,9 miliar, dan 3 Efek Beragun Aset (EBA) dengan total nilai awal penerbitan sebesar Rp3,62 triliun. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,27 | 0,16% | 4,01% | 7,67% | 8,39% | 19,37% | 38,49% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,38 | 0,14% | 4,08% | 7,08% | 7,50% | 2,87% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.083,3 | 0,57% | 4,00% | 7,45% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.850,63 | 0,53% | 3,87% | 7,01% | 7,37% | 17,62% | 40,80% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.282,09 | 0,82% | 4,04% | 7,09% | 7,41% | 20,36% | 35,77% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.