Lima Saham Ini Terbanyak Diborong Investor Asing Sejak 30 Oktober
Alhasil, net sell asing turun menjadi Rp49,5 triliun dari sebelumnya lebih dari Rp54 triliun
Alhasil, net sell asing turun menjadi Rp49,5 triliun dari sebelumnya lebih dari Rp54 triliun
Bareksa.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam seminggu terakhir menguat 3,22 persen dari 5.754,61 pada 29 Oktober 2018 menjadi 5.923,93 per 7 November 2018. Penguatan IHSG kembali berlanjut pada perdagangan hari ini (Kamis, 8 November 2018).
Penguatan IHSG sejalan dengan aksi beli bersih (net buy) investor asing yang mencapai lebih dari Rp5 triliun. Pada akhir Oktober 2018, net sell investor asing masih mencapai lebih dari Rp54 triliun dan per 7 November 2018 telah turun menjadi Rp49,5 triliun.
Net Trading Value
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: BEI
Dari catatan itu, Bareksa merangkum lima besar saham yang paling banyak diborong asing dalam sepekan terakhir. Siapa saja saham-saham itu?
1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
Saham bank spesialis kredit mikro ini memang masih menjadi saham paling banyak dijual asing. Namun dalam sepekan terakhir, saham BBRI justru paling banyak diborong asing.
Dalam sepekan periode 30 Oktober – 7 November 2018, net buy asing di saham BBRI mencapai Rp1,09 triliun. Sepanjang periode itu, saham BBRI telah meroket 14,24 persen dari Rp2.950 menjadi Rp3.370.
Pergerakkan Saham BBRI Periode 29 Oktober – 7 November 2018
Sumber: Bareksa.com
2. PT Astra International Tbk (ASII)
Berada di bawah BBRI ada saham ASII. Net buy investor asing pada saham ASII mencapai Rp1,01 triliun. Alhasil, saham ASII menguat 9,67 persen dari Rp7.500 menjadi Rp8.225.
3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Investor asing juga cukup banyak masuk ke saham BBCA dalam sepekan terakhir. Nilainya mencapai Rp929,37 miliar. Meski begitu, penguatan harga saham BBCA cukup terbatas.
Dalam sepekan terakhir, harga saham BBCA hanya menguat 4,22 persen dari Rp23.125 menjadi Rp24.100.
4. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Mendampingi BBRI dari kalangan saham BUMN ada TLKM. Saham perusahaan telekomunikasi ini mencatat net buy asing Rp921,93 miliar.
Hasilnya, saham TLKM dalam sepekan terakhir menguat 7,92 persen dari Rp3.660 menjadi Rp3.950.
5. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
Saham BMRI juga masuk dalam lima besar terbanyak dibeli asing dalam sepekan terakhir. Nilainya mencapai Rp646,79 miliar.
Aksi beli bersih asing membuat saham BMRI menguat 14,84 persen. Per 7 November 2018, saham BMRI ada di level Rp7.350 dari posisi sepekan sebelumnya Rp6.400.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,03 | 0,23% | 3,93% | 7,65% | 8,47% | 19,26% | 38,62% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,99 | 0,21% | 4,04% | 7,14% | 7,66% | 2,91% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.083,65 | 0,56% | 3,99% | 7,48% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.851,29 | 0,53% | 3,86% | 7,05% | 7,37% | 17,67% | 41,38% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.283,33 | 0,82% | 4,05% | 7,15% | 7,44% | 20,36% | 35,78% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.