IHSG Ditutup Memerah di 5.968, Tertekan Sektor dan Saham Ini
IHSG hari ini ditutup di zona negatif di level 5.968,75 atau melemah 0,24 persen

IHSG hari ini ditutup di zona negatif di level 5.968,75 atau melemah 0,24 persen
Bareksa.com - Di tengah minimnya sentimen positif dari dalam negeri, Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 24 Agustus 2018, kembali berada di zona merah sepanjang sesi dan ditutup di zona negatif di level 5.968,75 atau melemah 0,24 persen (-14,2 poin).
Penurunan IHSG ini juga diikuti oleh indeks LQ45 yang melemah ke level 940,08 atau turun 0,52 persen. Namun pada hari ini ada arus dana asing masuk, tercermin pada net foreign buy Rp28,9 Miliar.
Meski begitu sepanjang pekan ini yakni periode 20-24 Agustus 2018, asing mencatat net sell Rp663,6 miliar. Sebanyak 168 saham mengalami kenaikan, 200 saham mengalami penurunan, dan 135 saham tidak berubah.
Promo Terbaru di Bareksa
Pergerakan IHSG 24 Agustus 2018

Sumber : Bareksa
Penurunan IHSG pada hari ini terbawa oleh penurunan hampir semua sektor, terutama sektor industri dasar dan konsumer.
Dari sektor industri dasar, saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) merupakan yang turun terdalam 3,58 persen ke level Rp8.750 per saham dan saham PT Indah Kita Pulp & Paper melemah 2,43 persen ke level Rp19.000 per saham.
Adapun sektor konsumer ditekan oleh penurunan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 2,01 persen ke level Rp74.000 per saham.
Meskipun, ada beberapa saham bluechip yang mengalami kenaikan, seperti saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang naik 2,03 persen ke level Rp25.075 per saham.
Pergerakan Indeks Sektoral BEI

Penurunan IHSG pada akhir pekan ini seiring dengan pelemahan kurs rupiah (USDIDR) ke level 14.634 per dolar AS dan kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun yang kembali mencapai level 7,9 persen.
Sementara itu, arus keluar modal asing (foreign out flow) di pasar equity sejak awal tahun (year to date) mencapai Rp50,8 triliun.
Dari sisi ekternal, tensi perang dagang antara Amerika serikat dengan China yang kembali meningkat setelah pertemuan antara kedua negara tersebut tidak menghasilkan perubahan berarti.
Sementara itu, kepastian akan kenaikan suku bunga The Fed pada September mendatang kembali meningkat. Hal ini masih menjadi katalis negatif bagi pergerakan IHSG beberapa waktu kedepan.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.202,74 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,32 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,7 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,13 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.