Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Pada perdagangan Rabu kemarin, IHSG juga berhasil ditutup di zona hijau dengan kenaikan 0,54 persen atau di level 6.320
Pada perdagangan Rabu kemarin, IHSG juga berhasil ditutup di zona hijau dengan kenaikan 0,54 persen atau di level 6.320
Bareksa.com - Pada pembukaan perdagangan Kamis pagi pukul 09.10 WIB, 19 April 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung hijau di 6.325 atau menguat 0,09 persen. Penguatan itu setelah pada perdagangan Rabu kemarin, IHSG juga berhasil ditutup di zona hijau dengan kenaikan 0,54 persen atau di level 6.320,01.
Volume perdagangan kemarin mencapai 9,37 miliar saham dengan nilai transaksi Rp7,19 triliun. Sebanyak 174 saham mengalami kenaikan, 203 saham mengalami penurunan, serta 117 saham tidak mengalami perubahan harga.
Meski begitu, investor asing tercatat melakukan net sell pada perdagangan kemarin senilai Rp223,16 miliar. Secara year to date, sejak awal 2018 investor asing telah melakukan net sell di pasar saham Indonesia Rp28 triliun.
Secara sektoral, kemarin delapan dari 10 sektor berakhir di zona hijau dengan beberapa sektor yang mengalami kenaikan tertinggi antara lain sektor industri dasar (1,88 persen), kemudian keuangan (0,91 persen), dan manufaktur (0,61 persen).
Sementara itu dua sektor yang melemah yakni sektor aneka industri (-1,02 persen) dan pertanian (-0,55 persen).
Adapun saham-saham yang mendorong kenaikan IHSG pada perdagangan kemarin antara lain :
• PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) : 1,9 persen
• PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) : 1,7 persen
• PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) : 2,2 persen
• PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) : 1,9 persen
• PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) : 0,9 persen
Analisis Teknikal IHSG
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal pergerakan IHSG pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan short lower shadow yang menggambarkan pergerakan positif meskipun sempat bergerak di bawah level pembukaannya, namun IHSG berhasil ditutup pada level tertingginya.
Pergerakan IHSG secara intraday terlihat cukup stabil berada dalam zona hijau yang sudah dimulai sejak pembukaan di awal perdagangan. Antusiasme beli yang cukup kuat mampu membawa IHSG berakhir di area positif sekaligus pada level tertingginya.
Volume terlihat relatif masih stabil menandakan aktivitas transaksi yang mulai kembali normal. Posisi IHSG saat ini masih berada di atas garis middle bollinger band yang juga kembali terlihat mulai bergerak naik. Sementara itu, indikator relative strengh index (RSI) juga bergerak positif mengindikasikan adanya potensi kenaikan.
Adapun situasi bursa kawasan regional Asia pada penutupan kemarin seluruhnya senada dengan IHSG dengan berakhir di zona hijau. Beberapa bursa yang menguat tersebut antara lain Straits Time (1,7 persen), SET (0,91 persen), Shanghai Composite (0,8 persen), dan Hang Seng (0,74 persen), Nikkei 225 (1,42 persen), dan KOSPI (1,07 persen).
Dilihat dari sudut pandang teknikal, pergerakan IHSG pada hari ini masih berpotensi untuk kembali melanjutkan penguatan. Situasi Bursa Saham Amerika Serikat (AS) pagi ini yang ditutup relatif bervariatif dengan S&P500 dan Nasdaq yang masing-masing menguat tipis 0,08 persen dan 0,19 persen. Kenaikan itu diharapkan mampu menjadi pendorong kenaikan IHSG meskipun di sisi lain Dow Jones mengalami koreksi -0,16 persen.
Indeks Volatilitas CBOE (VIX), yang lebih dikenal dengan pengukur ketakutan Wall Street naik tipis ke level 15,60 poin (2,3 persen), menandakan adanya kekhawatiran pelaku pasar yang sedikit meningkat.
Namun di sisi lain, harga komoditas minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) terpantau mengalami kenaikan signifikan pada pagi ini dengan kenaikan 3,12 persen di level US$68,75 per barel yang bisa menjadi sentimen positif yang dapat mengangkat IHSG pada hari ini. (AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.189,47 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.170,33 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.141,02 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.019,74 | - | - | - | - | - |
ORI028T6
obligasi negara ritel
Imbal Hasil/Th
5,65%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 8 hari
Jangka Waktu
6 tahun
Terjual 25%
ORI028T3
obligasi negara ritel
Imbal Hasil/Th
5,35%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 8 hari
Jangka Waktu
3 tahun
Terjual 47%
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.