Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Sebagian besar perusahaan menggunakan buku audit Desember untuk melangsungkan IPO saham
Sebagian besar perusahaan menggunakan buku audit Desember untuk melangsungkan IPO saham
Bareksa.com – Sebanyak 16 perusahaan telah ada dalam daftar antrian di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) saham tahun ini. Sebagian besar perusahaan menggunakan buku audit Desember untuk melangsungkan IPO saham.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, Samsul Hidayat mengatakan bahwa jumlah tersebut di luar dua perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya (listing) di BEI awal tahun ini. “Jadi ditambah dua,” ujarnya di Jakarta, Rabu, 14 Maret 2018.
Sebagian besar perusahaan-perusahaan tersebut telah melangsungkan mini ekspose, atau paparan tertutup dengan BEI. Dari 16 perusahaan yang telah mendaftar IPO saham, delapan perusahaan di antaranya menggunakan buku audit Desember, enam buku audit September, satu perusahaan menggunakan buku Oktober dan satu lagi menggunakan buku November.
Hari ini PT Surya Pertiwi telah melakukan mini ekspose. Peseroan berencana melepas 25 persen saham baru ke publik dengan target pelaksanaan IPO saham Mei tahun ini. Surya Pertiwi bakal menggunakan 50 persen IPO saham untuk membayar utang, 25 persen belanja modal (capital expenditure/ capex) dan 25 persen sisanya modal kerja (working capital).
Kemarin, PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty) juga melakukan mini ekspose dengan BEI. Perseroan berencana melangsungkan IPO saham April tahun ini. Perseroan bakal melepas sebanyak 25 persen saham ke publik.
Direktur Keuangan dan Human Capital Wika Realty, Adang Hamdani menuturkan, perseroan akan menggunakan dana hasil IPO saham untuk ekspansi akuisisi lahan. “Kita akan lepas 25 persen,” jelas dia.
Samsul Hidayat menjelaskan bahwa saat ini sudah ada tiga anak usaha badan usaha milik negara (BUMN) yang mendaftar untuk melangsungkan IPO saham tahun ini.
Wika Realty merupakan perusahaan kedua yang melangsungkan mini ekspose dengan BEI. Sebelumnya, PT Bank BRI Syariah telah melakukan mini ekspose pekan lalu.
Daftar Perusahaan Dalam Pipeline IPO Bursa Efek Indonesia
Sumber: Bursa, diolah Bareksa.com
Menurut Samsul, Wika Realty berencana menggalang dana melalui IPO saham cukup besar. Namun dia masih enggan mengungkapkan nilainya.
“Target dananya lumayan besar, net income-nya juga cukup bagus. Nilai perusahaannya sekitar Rp1,5 triliun,” kata Samsul.
Beberapa waktu terakhir sejumlah perusahaan properti melangsungkan IPO saham. Dia menilai perusahaan properti sudah mulai melirik opsi IPO saham sebagai sarana menggalang dana untuk kebutuhan jangka panjang, terutama untuk mengakuisisi lahan.
Perusahaan properti tidak dapat menggunakan pinjaman perbankan untuk membiayai akuisisi lahan. Wika Realty juga akan menggunakan seluruh dana hasil IPO saham untuk ekspansi.
BEI tetap menargetkan 35 perusahaan melangsungkan IPO saham tahun ini. Dia menuturkan bahwa animo perusahaan melakukan IPO saham tahun ini dan sejumlah perusahaan efek penjamin emisi (underwriter) sudah menyiapkan sejumlah perusahaan go public dalam pipeline-nya.
Beberapa perusahaan mempertimbangkan kondisi saat ini terkait kesiapan dana di market dan valuasinya. “Jika market sedang dalam kondisi bagus saat ini, sebagian perusahaan berencana melepas saham ke publik,” ujarnya. (hm)
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.184,48 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.164,44 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.993,74 | ||||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.077,68 | - | - | - | |||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.128,33 | - | - |
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.