Semester I 2017 Saham BBRI Naik Tertinggi, BJBR Turun Terdalam
IHSG secara tahunan naik 10,06 persen dari 5.296,71 menjadi 5.829 pada semester I 2017

IHSG secara tahunan naik 10,06 persen dari 5.296,71 menjadi 5.829 pada semester I 2017
Bareksa.com – Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada semester I tahun ini berakhir pada Kamis, 22 Juni 2017. Hingga periode itu, IHSG secara tahunan naik 10,06 persen dari 5.296 menjadi 5.829.
Kenaikan IHSG tidak lepas dari saham-saham penggerak yang sebagian besar dari kalangan Indeks LQ45. Salah satunya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Menurut catatan BEI, saham BBRI menduduki posisi pertama sebagai saham penggerak IHSG.
Hingga 22 Juni 2017, saham BBRI naik 30,6 persen dan memberikan 80,2 poin terhadap IHSG yang naik 533 poin. Posisi terakhir, saham BBRI ada pada level Rp 15.250 dari posisi akhir tahun 2016 Rp 11.675.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik: Pergerakan Saham BBRI Periode 30 Desember 2016 – 22 Juni 2017

Sumber: Bareksa.com
Harga terakhir pada 22 Juni 2017 merupakan level tertinggi saham BBRI. Bahkan pada perdagangan hari ini, Senin, 3 Juli 2017 saham BBRI kembali menyentuh level tertinggi ke Rp 15.500.
Tabel: Indeks Movers Semester I 2017 (hingga 22 Juni 2017)

Sumber: BEI
Selain BBRI, saham-saham bank cukup mendominasi penggerak indeks hingga semester I. Di antaranya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Saham Laggard
Membicarakan saham penggerak indeks, tidak lengkap tanpa membahas saham yang dalam pertumbuhan minus (laggard). Lagi-lagi, saham bank yang menduduki posisi pertama. Saham yang dimaksud adalah PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR).
Catatan BEI, saham BJBR mengalami penurunan 34,8 persen sepanjang semester I tahun ini. Harganya turun dari Rp 3.390 pada akhir 2016 menjadi Rp 2.210. BJBR pun memberikan minus 10,4 persen kepada IHSG.
Grafik: Pergerakan Saham BJBR Periode 30 Desember 2016 – 22 Juni 2017

Sumber: Bareksa.com
Sedikit berbeda dengan saham penggerak indeks, saham yang berada dalam deretan laggard tidak didominasi perbankan. Beberapa justru berasal dari kalangan saham BUMN. Di antaranya PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS), PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).
Tabel: Indeks Laggard Semester I 2017 (22 Juni 2017)

Sumber: Bareksa.com
Sebagai tambahan informasi, IHSG pada hari ini (Senin, 3 Juli 2017) kembali menyentuh level tertinggi sepanjang sejarahnya. IHSG berada pada level 5.910, naik 1,38 persen atau 80,529 poin. Tercatat, kenaikan IHSG terjadi atas transaksi bernilai Rp 8,37 triliun.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.201,44 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.181,6 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,06 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.047,01 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.