BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Harga Saham Naik 4 Hari Berturut-Turut, Astra & Indocement Diborong Aberdeen

05 November 2015
Tags:
Harga Saham Naik 4 Hari Berturut-Turut, Astra & Indocement Diborong Aberdeen
Ilustrasi pialang mendiskusikan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Jakarta. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

Kedua perusahaan tersebut mengalami penurunan kinerja di sembilan bulan pertama tahun 2015

Bareksa.com - Aberdeen Asset Management melalui anak usahanya Aberdeen Asset Management Asia Limited kembali melakukan aksi borong beberapa saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pembelian dilakukan terhadap perusahaan otomotif dan perusahaan semen, walaupun kedua perusahaan tersebut mengalami penurunan kinerja pada sembilan bulan pertama 2015 ini.

Berdasarkan keterbukaan informasi BEI hari ini (Kamis, 5 November 2015) tercatat bahwa Aberdeen memborong 5,4 juta lembar saham PT Astra International Tbk (ASII) pada kisaran harga Rp5.812 - 5.866 per saham. Pembelian dilakukan pada 30 Oktober dan diikuti oleh rally saham ASII selama empat hari perdagangan. Hari ini harga saham ASII berada pada Rp6.525 per saham atau lebih tinggi 12 persen dibanding kisaran harga pembelian Aberdeen.

Selain ASII, Aberdeen juga memborong 916 ribu lembar saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Pembelian dilakukan pada harga Rp18.053 - 18.109 per saham pada 30 Oktober 2015. Hari ini sampai perdagangan sesi pertama, INTP sudah berada di level Rp20.575 per saham atau 13 persen di atas harga pembelian Aberdeen.

Promo Terbaru di Bareksa

Grafik: Harga Saham ASII

Illustration

sumber: Bareksa.com

Grafik: Harga Saham INTP

Illustration
sumber: Bareksa.com

Sebagai informasi, kinerja kedua perusahaan tersebut menurun pada kuartal III 2015. Laba ASII Januari - September 2015 turun 4,9 persen menjadi Rp13,5 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp14,2 triliun. Penurunan laba ASII disebabkan karena turunnya penjualan sebesar 8 persen menjadi Rp138 triliun dari sebelumnya Rp150 triliun.

Sementara itu, INTP pada Januari-September mencatat penurunan laba 13 persen menjadi Rp3,2 triliun dari sebelumnya Rp3,7 triliun. Penjualan perusahaan semen swasta ini turun 14 persen menjadi Rp12 triliun dari sebelumnya Rp14 triliun.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,47

Up0,44%
Up5,47%
Up9,71%
Up9,85%
Up18,69%
Up8,66%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,49

Up0,46%
Up5,00%
Up8,81%
Up9,05%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,86

Up0,42%
Up4,45%
Up9,61%
Up9,90%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.045,26

Up1,03%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua