IHSG Anjlok di Atas 4%, Ini Top Losers dan Gainers
Ada tujuh saham yang turun di atas 20 persen.

Ada tujuh saham yang turun di atas 20 persen.
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh hingga level 4.100 pada perdagangan awal minggu ini. Hingga berita ini diturunkan, IHSG berada di level 4.145.
Bursa saham hari ini kompak memerah. Dari sembilan sektor di BEI, seluruhnya turun di atas tiga persen.
Dari merahnya indeks hari ini ada beberapa saham yang turun di atas 20 persen. Saham paling jeblok di bursa adalah milik PT Sidomulyo Selaras Tbk.
Promo Terbaru di Bareksa
Saham perusahaan sektor logistik ini turun 34,7 persen. Saham SDMU turun menjadi Rp111 atau turun 59 poin.
Saham kedua yang ikut terjerembab paling dalam adalah saham milik PT Bank Agris Tbk. Saham berkode AGRS ini turun 31,1 persen menjadi Rp64 per sahamnya.
Saham PT Sat Nusapersada ikut menjadi salah satu saham dengan penurunan tertinggi. Saham dengan kode PTSN ini turun 25 persen atau 18 poin ke angka Rp54.
Selain tiga saham tersebut masih ada empat saham lagi yang mencatatkan penurunan hingga dua puluh persen.
Keempat saham tersebut adalah milik PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) turun 24,53 persen, PT Tempo Intimedia Tbk (TMPO) turun 23,81. Selain itu ada juga saham di bidang agribisnis milik Golden Plantation Tbk (GOLL) turun 21,11 persen dan saham PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) turun 20,50 persen.
Sementara itu dalam penurunan indeks kali ini masih ada beberapa saham yang hijau. Saham tersebut adalah milik PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) yang naik 4,07 persen atau 19 poin ke angka 486.
Saham yang juga mengalami kenaikan di atas tiga persen adalah FPNI (3,53 persen), PADI (3,09 persen), BNII (3,03 persen). Hingga berita ini diturunkan IHSG masih mengalami penurunan hingga 4,59 persen.
Presiden Direktur PT Syailendra Capita, Jos Parengkuan, mengatakan anjloknya IHSG didorong indeks harga saham asal Indonesia yang diperdagangkan di bursa saham Amerika Serikat I Shares MSCI Indonesia ETF (EIDO). Pada penutupan perdagangan, Jumat 21 Agustus 2015, EIDO anjlok 6,11 persen menjadi 18,59.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah ke posisi Rp 14.046 per dolar AS dibanding posisi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu Rp 13.916 per dolar AS. Terus melemahnya rupiah ini juga menekan laju IHSG hari, ujar Jos.
Dari sisi indeks sektoral, penurunan sektor industri dasar anjlok paling dalam, 7,39 persen diikuti oleh sektor perkebunan sebesar 6,38 persen dan sektor properti yang turun 5,96 persen. Belum sampai dua jam perdagangan hari ini, asing sudah melakukan aksi jual (net sell) Rp213,6 miliar.
Lima saham yang paling mendorong anjloknya IHSG pagi ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 5,5 persen menjadi Rp11.225. Selain itu, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 2,7 persen menjadi Rp2.655, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 5,5 persen menjadi Rp33.650, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turun 4,2 persen menjadi Rp9.075 dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) turun 6,6 persen menjadi Rp5.650.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.201,44 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.181,6 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,06 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.047,01 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.