Harga Saham BBNI Turun 3,2%, Namun Asing Malah Catatkan Net buy Lebih Dari Rp47M

Bareksa.com - Harga saham perbankan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) hari ini, Selasa 14 Juli 2015 menurun 3,2 persen menjadi Rp5.300.

Uniknya, investor asing malah mencatatkan net buy pada saham ini senilai Rp47 miliar. Bahkan Merrill Lynch (ML) mencatatkan 100 persen pembelian bersih sebanyak 160 ribu lot atau senilai Rp85,8 miliar.

Di sisi penjualan, CLSA Indonesia (KZ) mendorong penurunan harga saham BBNI dengan melakukan aksi jual sebanyak 115 ribu lot senilai Rp60 miliar. Macquarie Securities (RX) berada di urutan penjual terbesar kedua sebanyak 58 ribu lot senilai Rp31,9 miliar.

Tiga sekuritas lainnya yang melakukan aksi jual terbesar adalah Bahana Securities (DX), Credit Suisse (CS), dan Deutsche Bank (DB), dengan nilai total transaksi mencapai Rp71,2 persen atau 24,5 persen dari seluruh nilai transaksi yang mencapai Rp290 miliar.

Pergerakan Harga Saham BBNI Secara Intraday

sumber:bareksa.com

Berbeda dengan BBNI, investor menyambut antusias debut saham properti PT Binakarya Jaya Abadi Tbk (BIKA) di BEI. Pembelian saham BIKA marak sehingga mengakibatkan penolakan otomatis (autoreject) karena harga saham melonjak 50 persen menjadi Rp1.500 dari harga penawaran perdana (IPO) Rp1.000.

Beberapa sekuritas tercatat memborong saham BIKA. Daewoo Securities (YP) tercatat sebagai broker pembeli bersih (net buy) terbanyak saham BIKA dengan total beli bersih 15,4 ribu lot dan nilai Rp2,3 miliar. Indo Premier Securities (PD) dengan net buy terbesar kedua dengan total pembelian bersih 10 ribu lot senilai Rp1,5 miliar.

First Asia Capital (PC) juga ikut memborong saham BIKA dengan memborong hampir 6 ribu lot senilai Rp835 juta dan Mandiri Sekuritas membeli senilai Rp812 juta.

Total dari keempat sekuritas ini mencapai 13 persen dari seluruh transaksi BIKA hari ini yang mencapai Rp41,6 miliar.

Pergerakan Harga Saham BIKA Secara Intraday

sumber:bareksa.com