BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

TEKNIKAL HARI INI: Cermati ACES & INTP, Waspada LPKR

Bareksa25 Maret 2015
Tags:
TEKNIKAL HARI INI: Cermati ACES & INTP, Waspada LPKR
Seorang perempuan mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia ( ANTARA FOTO/Feronike Rumere).Seorang perempuan mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia ( ANTARA FOTO/Feronike Rumere)

Secara teknikal saham BBNI dan LPKR akan memasuki area overbought sehingga rawan terjadi koreksi

Bareksa.com - Secara teknikal yang berdasar indikator Relative Strength Index (RSI), saham ANTM, SMCB, INTP dan ACES pada hari ini, Rabu 25 Maret 2015, berada dalam area jenuh jual (oversold) sehingga berpotensi mengalami kenaikan. Sementara itu, saham LPKR, dan SSMS patut diwaspadai karena mendekati area jenuh beli (overbought) dan harga sahamnya memiliki kecenderungan untuk terkoreksi.

RSI adalah indikator momentum yang membandingkan besaran kenaikan dan penurunan harga saham dalam rentang nilai 0 sampai 100. Harga saham cenderung turun apabila telah memasuki area overbought dan cenderung naik apabila telah memasuki area oversold. Suatu saham bisa dikatakan overbought bila mempunyai nilai RSI di atas 70 dan oversold jika berada di bawah 30.

RSI merupakan tolak ukur sederhana dalam melihat kurva teknikal yang dapat digunakan sebagai penyaring (screening) awal dalam memilih saham-saham yang bisa dicermati untuk melakukan pembelian dan juga yang perlu diwaspadai untuk melakukan penjualan. Namun RSI hanya menunjukan kecenderungan, bukan kepastian arah gerakan harga saham kedepan. Pasalnya masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi dari pergerakan harga saham.

Promo Terbaru di Bareksa

Aneka Tambang, Holcim Indonesia, Indocement Tunggal dan ACE Hardware

Pergerakan saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) sejak bulan Februari lalu dalam tren penurunan (downtrend) dengan RSI di level 25,76. Harga saham ANTM juga menjadi Rp890 dibandingkan sebelumnya berada di harga Rp885 dan mendekati area jenuh jual sehingga secara teknikal berpotensi untuk berbalik arah (rebound).

Saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), masing-masing berada di level 18,83 dan 30,55. Penurunan pada emiten-emiten semen ini terdorong pelemahan nilai rupiah, karena lebih dari 50 persen cost perusahaan menggunakan dolar. Penurunan yang cukup signifikan membuat saham-saham ini memiliki potensi berbalik arah.

PT ACE Hardware Indonesia (ACES) memiliki nilai RSI 31,68. Meskipun belum melewati batas RSI namun secara teknikal saham ini berpotensi untuk berbalik arah. (hm)

Illustration

Illustration

Illustration

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Sawit Sumbermas dan Lippo Karawaci

Pergerakan saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) telah mengalami bullish mood atau tekanan beli yang tinggi dengan nilai RSI 71,08 sehingga berpotensi adanya pembalikan arah (reversal).

Banyaknya aksi pembelian pada saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membuat pergerakan saham ini mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa hari sebelumnya. Kini LPKR berada dinilai 72,53. Saham ini mulai melewati batas RSI sehingga berpotensi reversal.

Illustration

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Disclaimer: Publikasi ini hanya berasal dari satu metode analisa teknikal dan tidak dimaksudkan untuk menjadi dasar keputusan investasi apapun. Investor harus menetapkan sendiri keputusan investasi sesuai dengan strategi dan tujuan investasi.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.775,36

Up0,54%
Up3,36%
Up0,03%
Up6,74%
Up17,31%
Up44,99%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.326,18

Up0,93%
Up4,25%
Up0,03%
Up5,89%
Up18,89%
-

STAR Stable Income Fund

1.925,85

Up0,48%
Up2,96%
Up0,02%
Up6,01%
Up29,39%
Up64,87%

I-Hajj Syariah Fund

4.822,06

Up0,51%
Up3,05%
Up0,02%
Up6,14%
Up21,89%
Up40,51%

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.140,38

Up0,49%
Up2,80%
Up0,02%
Up4,93%
--

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua