BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Chart of The Day: Bukan Hanya Kali Pertama Ini IHSG Naik Setelah Kenaikan BBM

19 November 2014
Tags:
Chart of The Day: Bukan Hanya Kali Pertama Ini IHSG Naik Setelah Kenaikan BBM
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik pasca diumumkannya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi - (Bareksacom).com)

Tahun 2005 lalu juga kenaikan BBM langsung direspon positif oleh investor

Bareksa.com – Pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat hingga kembali ke atas level 5.100, tertinggi sejak satu bulan terakhir.

IHSG kemarin ditutup menguat 0,96 persen menjadi 5.102,47. Hingga sesi pertama perdagangan hari ini masih melanjutkan penguatan 0,42 persen menjadi 5.123,65.

Grafik Pergerakan IHSG Sejak Juni 2014 Hingga November 2014

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Ternyata bukan kali ini saja kenaikan harga BBM bersubsidi langsung direspon positif oleh investor yang tercermin dari peningkatan IHSG.

Sejak tahun 2000, harga BBM subsidi sudah naik lima kali yakni dua kali di tahun 2005, kemudian tahun 2008, 2013 dan 2014 ini. Dari periode tersebut sentimen kenaikan harga BBM yang langsung mendorong kenaikan IHSG hanya terjadi dua kali di tahun 2005 dan tahun ini.

Tabel Pergerakan IHSG Sebelum dan Setelah Harga BBM Dinaikkan

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Setelah kenaikan harga BBM tanggal 1 Maret 2005, IHSG menguat 1,81 persen menjadi 1.093,28. Seminggu kemudian IHSG terus menguat hingga 1.114,21 atau naik 3,76 persen dibanding harga disaat sebelum kenaikan.

Begitupun dikenaikan kedua di tanggal 1 Oktober 2005, IHSG naik 0,38 persen menjadi 1.083,41. Berlanjut hingga seminggu kemudian, tetapi hanya naik 2,1 persen menjadi 1.102,78.

Di tahun 2005, Indonesia dihadapkan pada persoalan kenaikan harga minyak mentah dunia yang pertama kalinya mencapai level diatas $40 per barel. Kenaikan BBM dilakukan untuk menekan defisit anggaran sebanyak Rp24,9 triliun seperti dikutip dari wikipedia.

Total kenaikan harga BBM dalam dua kali periode tersebut sebesar 148,61 persen untuk jenis premium.

Subsidi BBM berhasil ditekan karena hanya melonjak 38,56 persen menjadi Rp95,6 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp69 triliun, padahal harga minyak mentah melesat hampir dua kali lipat.

Grafik. Harga minyak dunia tahun 2000-2005

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Ketika BBM naik pada 24 Mei 2008, IHSG malah turun 1,87 persen menjadi 2.419,73. Hingga seminggu kemudian IHSG mulai merangkak naik hingga 2.427,77 tetapi jika dibanding sebelum kenaikan, nilai tersebut masih turun 1,54 persen.

Pada saat itu investor khawatir dengan kenaikan harga minyak dunia hingga melebihi $100 per barel. Sementara harga BBM bersubsidi hanya dinaikkan 33 persen untuk jenis premium menjadi Rp6.000 per liter.

Grafik. Harga minyak dunia tahun 2007-2008

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Dan pada kenaikan BBM, 22 Juni 2013, IHSG anjlok hingga 1,9 persen menjadi 4.429,46. Tetapi seminggu kemudian merangkak naik hingga menjadi 4.777,45.

Tahun 2013, Indonesia tidak hanya menghadapi masalah defisit anggaran akibat naiknya subsidi BBM. Tetapi juga defisit transaksi berjalan yang juga disebabkan meningkatnya defisit minyak dan gas (migas) akibat tingginya impor migas.

Kenaikan BBM pada saat itu yang hanya sebesar 44,44 persen menjadi Rp6.500 untuk jenis premium dirasa belum cukup untuk mengatasi twin deficit tersebut. (np)

Grafik. Transaksi Berjalan dan Pergerakan Rupiah

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.202,74

Up0,42%
Up5,47%
Up9,65%
Up9,79%
Up18,62%
Up7,84%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,32

Up0,49%
Up5,00%
Up8,79%
Up9,05%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,7

Up0,45%
Up4,45%
Up9,60%
Up9,91%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.045,13

Up0,98%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua