Volatilitas Rupiah Tinggi, Diperkirakan Tekan Perdagangan Obligasi Hari Ini
Saat volatilitas rupiah tinggi, investor asing cenderung mengurangi bobot kepemilikannya di surat utang negara (SUN)

Saat volatilitas rupiah tinggi, investor asing cenderung mengurangi bobot kepemilikannya di surat utang negara (SUN)
Bareksa.com - Pasar surat utang pada perdagangan hari ini diperkirakan akan tertekan, dipicu oleh tingginya volatilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir.
Saat volatilitas rupiah tinggi, investor asing cenderung mengurangi bobot kepemilikannya di surat utang negara (SUN). Tekanan jual dari investor asing tersebut ikut mengerek naik yield obligasi pemerintah. Sebaliknya, harga obligasi akan terseret turun.
"Rata-rata harga obligasi diperkirakan akan turun sekitar 5 basis poin hingga 10 basis poin dibandingkan penutupan kemarin, " kata Desmon Silitonga, analis Millenium Danatama Asset Management.
Promo Terbaru di Bareksa
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat tipis 0,14 persen menjadi Rp 11.952 per dolar Amerika kemarin. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga mencatat rupiah menguat 0,1 persen dibanding hari sebelumnya ke level Rp 11.976 per dolar Amerika.
"Apalagi dengan kepemilikan asing yang sangat besar di obligasi pemerintah, sehingga membuat tekanan pasar berpeluang sangat terbuka," kata Desmon.
Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementrian Keuangan menunjukkan kepemilikan asing di SBN mencapai Rp443,72 triliun atau sekitar 37,07 persen dari total SBN yang diperdagangkan per 22 September 2014.
Kendati demikian, Desmon memperkirakan tekanan di pasar obligasi akan terbatas. Pasalnya, pemerintah serta BI memiliki mekanisme guna melakukan stabilisasi saat dana asing keluar.
Mekanisme dilakukan BI dengan masuk ke pasar sekunder untuk membeli SUN sehingga mampu menahan anjloknya harga obligasi. Demikian juga dengan pemerintah yang masuk ke pasar, baik melalui pembelian langsung di pasar sekunder maupun pembeian kembali atau buyback.
Senada, Ariawan, analis Sucorinvest Central Gani memperkirakan pasar obligasi hari ini masih akan bergerak fluktuatif. Penyebabnya, sentimen eksternal seperti faktor geopolitik di Timur Tengah dan data penjualan rumah di AS bulan Agustus turun 1,8 persen atau jauh dari prediksi pelaku pasar yang tumbuh 1 persen membawa sentimen negatif ke pasar obligasi.
"Di sisi lain, sentimen positif dari domestik tercatat minim sehingga investor pasti akan fokus pada sentimen eksternal," kata Ariawan. (NP)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,47 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,49 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,86 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,26 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.