BeritaArrow iconEmasArrow iconArtikel

Ray Dalio: Emas adalah Uang Sejati, Begini Cara Praktis Ikuti Strateginya Lewat Bareksa Emas

Abdul Malik20 Oktober 2025
Tags:
Ray Dalio: Emas adalah Uang Sejati, Begini Cara Praktis Ikuti Strateginya Lewat Bareksa Emas
Foto ilustrasi Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, hedge fund terbesar di dunia yang menyebut emas sebagai uang sejati. (Sumber gambar: dihasilkan oleh Gemini AI)

Ray Dalio sebut emas adalah uang sejati, bukan komoditas biasa. Simak data, alasannya, dan cara mudah investasi emas digital lewat Bareksa

Bareksa - Ketika dunia keuangan sibuk membicarakan saham kecerdasan buatan (AI), kripto, dan obligasi berimbal hasil tinggi, investor legendaris Ray Dalio kembali menegaskan hal mendasar: “Emas adalah uang sejati.”

Bukan logam mulia biasa, melainkan bentuk uang paling fundamental yang pernah dikenal manusia.

Dalam tulisannya My Answers to Your Questions About Gold yang dipublikasi melalui akun resmi Linkedin (17/10/2025), pendiri Bridgewater Associates, hedge fund terbesar di dunia, menjelaskan kebanyakan orang salah memahami emas. “Mereka menganggap emas sebagai komoditas, bukan sebagai uang yang sesungguhnya. Padahal uang kertas (fiat) justru adalah utang,” kata Dalio.

Promo Terbaru di Bareksa

Emas Bukan Logam, Tapi Sistem Keuangan yang Sesungguhnya

Menurut Ray Dalio, perbedaan utama emas dengan uang kertas terletak pada sifat dasarnya. “Emas adalah uang seperti tunai, tetapi tidak bisa dicetak dan tidak bisa didevaluasi.”

Artinya, emas tidak menghasilkan bunga atau laba seperti saham, tapi memiliki daya beli yang konsisten melampaui waktu dan krisis.

Ia menambahkan selama ribuan tahun, setiap siklus ekonomi selalu memperlihatkan hal sama: ketika utang terlalu besar dan pemerintah mencetak uang untuk menutupi defisit, nilai emas justru naik karena kepercayaan pada uang fiat melemah.

Data dari World Gold Council (WGC) mendukung pandangan ini. Sejak tahun 2000 hingga 2025:
- Harga emas naik lebih dari +600%, mengungguli sebagian besar indeks saham global.
- Sementara daya beli dolar AS turun lebih dari 40% akibat inflasi kumulatif.
- Dalam setiap periode krisis besar (2008, 2020, 2023), emas mencatat kenaikan tahunan rata-rata 15%.

Mengapa Ray Dalio Memilih Emas, Bukan Perak atau Obligasi?

Banyak yang bertanya, mengapa Dalio tidak memilih perak, platinum, atau obligasi yang disesuaikan inflasi (inflation-linked bonds)?

Jawabannya sederhana: emas adalah satu-satunya bentuk uang non-fiat yang diakui secara universal.

Dalio menjelaskan bahwa:
- Perak lebih dipengaruhi oleh permintaan industri, sehingga lebih volatil.
- Platinum langka, tapi tidak memiliki fungsi moneter yang kuat.
- Obligasi indeks inflasi tetap berbasis utang pemerintah, yang nilainya bisa direkayasa lewat manipulasi data inflasi.

“Emas tidak punya risiko gagal bayar, tidak bisa dicetak, dan justru menguat ketika sistem keuangan rapuh. Ia berperan seperti polis asuransi dalam portofolio,” tulis Dalio.

Dengan kata lain, emas adalah aset pelindung nilai (hedge) paling murni yang bisa dimiliki investor di tengah era suku bunga tinggi dan gejolak geopolitik global.

Dunia Sedang Kembali ke Emas

Fakta menunjukkan, bukan hanya investor ritel yang mulai melirik emas, bank sentral pun ikut membeli besar-besaran.

Menurut data WGC (kuartal III 2025):
- Pembelian emas bank sentral global mencapai 1.100 ton per tahun, tertinggi dalam sejarah modern.
- China, India, dan Rusia menjadi pembeli terbesar, menggantikan sebagian besar cadangan US Treasury.
- Total cadangan emas bank sentral kini setara 18% dari total cadangan devisa global, naik dari 11% satu dekade lalu.

Dalio menilai tren ini menandakan pergeseran besar dari uang fiat menuju “uang sejati” yang tak bergantung pada kepercayaan politik.

“Sejak 1750, 80% mata uang dunia telah lenyap, sisanya terdevaluasi. Tapi emas bertahan sebagai penyimpan nilai universal,” ujarnya.

AI, Saham, dan Risiko Gelembung Baru

Ketika ditanya soal saham teknologi dan AI yang tengah naik daun, Dalio memberikan pandangan hati-hati.

Ia mengingatkan bahwa sebagian besar kenaikan indeks saham AS tahun 2025 berasal dari segelintir perusahaan AI raksasa, sekitar 80% kapitalisasi pasar hanya dari 10 perusahaan.

“Euforia teknologi selalu terlihat sehat sampai tiba waktunya pecah,” tegasnya.

Dalio menilai, saham AI memiliki potensi besar, tetapi tidak bisa menjadi substitusi emas karena tidak berfungsi sebagai aset penyimpan nilai (store of value). Dalam situasi krisis likuiditas atau resesi, nilai saham tetap bisa anjlok, sementara emas justru menguat.

Berapa Banyak Emas yang Ideal di Portofolio?

Menurut Ray Dalio, pertanyaan paling penting bagi investor bukan “apakah harga emas akan naik?”, tetapi “berapa persen dari portofolio yang sebaiknya dialokasikan untuk emas?”

Berdasarkan simulasi All Weather Portfolio yang dikembangkan Bridgewater:
- Alokasi 10–15% emas memberi rasio imbal hasil terhadap risiko terbaik.
- Korelasi emas terhadap saham dan obligasi cenderung negatif (-0,2), membuat portofolio lebih stabil.
- Dalam kondisi pasar ekstrem, emas berperan sebagai penyeimbang risiko sistemik.

Dalio juga menambahkan bahwa ia tidak sekadar menahan emas secara pasif, tetapi menggunakannya sebagai overlay posisi strategis dalam portofolio yang di-leverage ringan, demi mempertahankan imbal hasil yang optimal.

Cara Praktis Mengikuti Filosofi “Ray Dalio Emas Uang Sejati”

Bagi investor Indonesia, mengikuti strategi Ray Dalio kini semakin mudah berkat hadirnya platform emas digital resmi berizin OJK, seperti fitur Bareksa Emas.
- Mulai investasi kecil tapi rutin (dollar cost averaging) – beli emas setiap bulan untuk akumulasi jangka panjang.
- Alokasikan 10–15% dari portofolio ke emas digital.
- Gunakan emas sebagai diversifikasi risiko inflasi dan pelemahan rupiah.
- Pilih platform dengan spread rendah dan opsi cetak fisik.

Dengan pendekatan ini, investor bisa meniru prinsip All Weather Portfolio ala Dalio: portofolio yang tangguh menghadapi siklus ekonomi, krisis geopolitik, dan inflasi global.

Beli Emas di Sini

(AM)

***

DISCLAIMER

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.200,15

Up0,60%
Up5,56%
Up9,41%
Up9,62%
Up18,46%
Up8,81%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.180,3

Up0,46%
Up5,00%
Up8,61%
Up9,07%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.150,95

Up0,40%
Up4,67%
Up9,43%
Up11,11%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.033,2

Up0,74%
-----

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua