CEO JPMorgan Ramal Emas Bisa Tembus US$10.000, Investor Bisa Terapkan Strategi Investasi Ini
Simak analisis data, prediksi harga 2026, dan strategi investasi emas fisik digital terbaik di Bareksa

Simak analisis data, prediksi harga 2026, dan strategi investasi emas fisik digital terbaik di Bareksa
Bareksa - Harga emas dunia yang terus menembus rekor tampaknya belum menunjukkan tanda berhenti. Optimisme terbaru datang dari Jamie Dimon, CEO JPMorgan Chase & Co, yang memperkirakan harga emas berpotensi melonjak hingga US$10.000 per ons dalam kondisi ekonomi global seperti saat ini.
Pernyataan Dimon dinilai mengejutkan karena ia dikenal bukan pendukung emas. Namun, di tengah inflasi yang membandel, defisit fiskal Amerika Serikat yang melebar, dan kebijakan moneter longgar The Fed, sang bankir legendaris menilai kini saatnya investor mempertimbangkan emas sebagai bagian penting portofolio.
“Saya bukan pembeli emas, biaya kepemilikannya sekitar 4%. Tapi dalam kondisi seperti ini, emas bisa dengan mudah naik ke US$5.000 atau bahkan US$10.000 per ons,” kata Dimon dalam konferensi Fortune’s Most Powerful Women di Washington, dikutip Kitco News (15/10). “Ini salah satu dari sedikit masa di mana wajar untuk memiliki sebagian emas di portofolio.”
Promo Terbaru di Bareksa
Inflasi, Defisit, dan Gelembung Aset
Menurut analis JPMorgan Asset Management, David Kelly, The Fed kemungkinan memotong suku bunga 125 basis poin hingga 2026, meskipun inflasi masih di atas target. Ia memperkirakan inflasi CPI AS naik ke 3,5% pada Q4 2025 sebelum turun kembali ke 2,8% pada 2026. Namun, pelonggaran moneter yang terlalu dini justru bisa memperburuk defisit dan memicu gelembung harga aset.
“Kebijakan longgar mungkin menekan biaya utang jangka pendek pemerintah, tapi berisiko memperlebar defisit dan menurunkan kepercayaan terhadap dolar AS. Kondisi seperti ini membuat emas dan aset alternatif kembali relevan,” tulis Kelly.
Kelly menambahkan, selama enam tahun terakhir, harga rumah di AS naik 51% dan S&P 500 melonjak 111%, menandakan risiko asset price inflation yang berpotensi menciptakan koreksi tajam bila suku bunga berbalik naik.
JPMorgan: Emas Tetap Outperformer Hingga 2026
Sejalan dengan Dimon dan Kelly, Grace Peters, Global Head of Investment Strategy JPMorgan, menegaskan emas masih akan menjadi salah satu aset paling menarik hingga 2026. Dorongan utama datang dari pembelian besar-besaran oleh bank sentral negara berkembang (EM) dan minat investor terhadap ETF emas sebagai lindung nilai inflasi.
“Kami memulai tahun ini dengan target harga emas US$3.500 dan telah terlampaui. Untuk 12 bulan ke depan, target realistis kami kini di atas US$4.000, dengan prospek bullish jangka panjang. Permintaan perhiasan dan industri teknologi juga tetap kuat, mendukung momentum harga,” ujar Peters.
Strategi Investasi dan Diversifikasi
Bagi investor, kondisi ini menjadi momentum penting untuk menata ulang portofolio menghadapi fase suku bunga turun. Berikut strategi investasi yang disarankan para analis:
Strategi | Penjelasan |
|---|---|
1. Akumulasi Bertahap (DCA) | Beli emas secara rutin (mingguan/bulanan) agar tidak terjebak di puncak harga. Strategi ini efektif di tengah volatilitas tinggi. |
2. Diversifikasi Global | Sisihkan 15–20% portofolio di logam mulia seperti emas fisik digital di platform seperti Bareksa Emas. |
3. Fokus pada Safe Haven | Kurangi eksposur ke aset berisiko tinggi seperti saham spekulatif dan kripto selama periode pelonggaran moneter global. |
4. Perhatikan Momentum Teknis | Selama harga emas bertahan di atas US$4.100–4.200 per ons, tren jangka menengah tetap bullish dengan target US$4.500–5.000 pada 2026. |
Sumber: JP Morgan, Kitco News, Treasury diolah Bareksa
Proyeksi Harga Emas Dalam Negeri 2026 (Asumsi Kurs Rp16.577/USD)
Emas | Harga Saat Ini (Rp/gram) | Estimasi Jika Emas Dunia US$5.000* | Potensi Kenaikan 2026 |
|---|---|---|---|
Treasury | Rp2.303.696 | Rp2.767.000 | 20,1% |
Pegadaian | Rp2.334.000 | Rp2.806.000 | 20,2% |
Indogold | Rp2.307.552 | Rp2.774.000 | 20,2% |
Antam | Rp2.407.000 | Rp2.892.000 | 20,1% |
Sumber: *prediksi BofA, SocGen, kurs hari ini (15/10/2025), fitur Bareksa Emas diolah
*Asumsi harga spot global US$5.000/ons setara Rp2,73 juta per gram, dengan tambahan premium domestik sesuai rata-rata per platform.
Tabel: Prediksi Harga Emas Dalam Negeri Jika Emas Dunia Mencapai US$10.000 per Ons
Emas | Harga Saat Ini (Rp/gram) | Estimasi Jika Emas Dunia US$10.000/ons | Potensi Kenaikan |
|---|---|---|---|
Treasury | Rp2.303.696 | Rp5.534.000 | 140% |
Pegadaian | Rp2.334.000 | Rp5.611.000 | 140% |
Indogold | Rp2.307.552 | Rp5.542.000 | 140% |
Antam | Rp2.407.000 | Rp5.784.000 | 140% |
Sumber: prediksi CEO JP Morgan, kurs hari ini (15/10/2025), fitur Bareksa Emas diolah
Jika skenario ekstrem Jamie Dimon bahwa emas bisa menembus US$10.000/ons benar terjadi, maka harga emas batangan dalam negeri bisa menembus Rp5,5–5,8 juta per gram, naik lebih dari dua kali lipat dari level Oktober 2025 yang di kisaran Rp2,3 juta per gram.
Dalam konteks inflasi dan defisit fiskal AS yang terus melebar, kenaikan ini bukan mustahil secara fundamental, apalagi jika bank sentral global terus menambah cadangan emas dan suku bunga riil turun di bawah 1%.
Investor yang melakukan akumulasi bertahap mulai sekarang berpotensi menikmati capital gain 130–140% dalam dua tahun ke depan bila skenario bullish ekstrem ini terealisasi. Mulai akumulasi emas fisik digital di fitur Bareksa Emas sekarang, manfaatkan momentum peluang bullish hingga 2026.
(AM)
***
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.200,15 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.180,3 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.150,95 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.033,2 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.