Survei WGC: Akumulasi Emas oleh Bank Sentral Global Naik Tajam dalam 12 Bulan ke Depan
Bank sentral telah mengakumulasi lebih dari 1.000 ton emas setiap tahunnya selama tiga tahun terakhir, jauh meningkat dari sebelumnya rata-rata 400–500 ton per tahun

Bank sentral telah mengakumulasi lebih dari 1.000 ton emas setiap tahunnya selama tiga tahun terakhir, jauh meningkat dari sebelumnya rata-rata 400–500 ton per tahun
Bareksa.com - Hasil survei Dewan Emas Dunia (World Gold Council/WGC) bertajuk Central Bank Gold Reserves Survey 2025 (17/6) mengungkap cadangan emas bank sentral global akan meningkat dalam 12 bulan ke depan. Hal itu sebagai bentuk antisipasi atas ketidakpastian geopolitik dan ekonomi dunia.
WGC menyebut bank sentral telah mengakumulasi lebih dari 1.000 ton emas setiap tahunnya selama tiga tahun terakhir, jauh meningkat dari rata-rata 400–500 ton per tahun pada dekade sebelumnya. Peningkatan ini terjadi di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi yang membayangi prospek manajemen cadangan devisa, maupun para investor.
Survei Cadangan Emas Bank Sentral (CBGR) 2025 itu dilakukan antara 25 Februari hingga 20 Mei. Menurut WGC, survei ini memberikan wawasan lebih dalam mengenai pentingnya pengelolaan cadangan emas di tengah kondisi yang menantang ini. “Tahun ini kami mencatat rekor baru dengan 73 responden, jumlah tertinggi sejak survei ini dimulai delapan tahun lalu. Sampel ini sangat representatif terhadap komunitas bank sentral secara global, baik dari sisi geografi maupun kepemilikan emas,” WGC menjelaskan.
Promo Terbaru di Bareksa
Sorotan Utama Hasil Survei
Beberapa hal penting dalam hasil survei ini adalah sebagai berikut:
1. Sejalan dengan hasil survei tahun-tahun sebelumnya, bank sentral tetap memiliki pandangan positif terhadap emas. Sebanyak 95% responden meyakini cadangan emas bank sentral global akan meningkat dalam 12 bulan ke depan.
2. Tahun ini, rekor 43% responden menyatakan cadangan emas mereka akan bertambah. Menariknya, tidak satu pun responden yang memperkirakan cadangan emas mereka akan berkurang.
3. Kinerja emas saat krisis, kemampuan diversifikasi portofolio, dan lindung nilai terhadap inflasi merupakan faktor utama yang mendorong rencana penambahan cadangan emas tahun ini. Selain itu, karakteristik unik emas dan perannya sebagai aset strategis tetap dihargai oleh bank sentral: performa saat krisis, fungsi sebagai penyimpan nilai, serta kemampuannya sebagai diversifikator efektif disebut sebagai alasan utama alokasi emas.
4. Mayoritas responden (73%) memperkirakan proporsi dolar AS dalam cadangan devisa global akan menurun secara moderat atau signifikan dalam lima tahun ke depan. Mereka juga memprediksi porsi mata uang lain seperti euro, renminbi, serta emas akan meningkat di periode yang sama.
5. Survei mencatat peningkatan jumlah responden yang secara aktif mengelola cadangan emasnya, dari 37% pada 2024 menjadi 44% pada 2025. Meski alasan utama tetap untuk meningkatkan imbal hasil, manajemen risiko kini melampaui perdagangan taktis sebagai alasan terbanyak kedua.
6. Bank of England tetap menjadi lokasi penyimpanan emas paling populer di antara responden (64%). Namun, persentase responden yang melaporkan penyimpanan emas di dalam negeri meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu (59% di 2025 vs 41% di 2024). Meski begitu, hanya 7% responden yang menyatakan akan meningkatkan penyimpanan emas di dalam negeri dalam 12 bulan ke depan.
Kesimpulanya, menurut WGC, bank sentral semakin memandang emas sebagai aset strategis yang penting dalam portofolio cadangan mereka. Ketidakpastian ekonomi dan geopolitik yang terus berlangsung masih menjadi beban bagi para manajer cadangan, sebagaimana ditunjukkan dalam temuan tahun ini.
Kekhawatiran terhadap prospek inflasi dan potensi konflik dagang, terutama di kalangan bank sentral negara berkembang (EMDE), menunjukkan bahwa diversifikasi dan mitigasi risiko tetap menjadi pendorong utama dalam pengambilan keputusan strategis pengelolaan cadangan.
Meskipun terdapat perbedaan pandangan antara bank sentral negara maju dan berkembangan dalam beberapa aspek, namun mereka memiliki keyakinan yang sama terhadap peran emas sebagai penyimpan kekayaan yang andal dan komponen kunci dalam strategi pengelolaan cadangan jangka panjang.
Seiring dunia yang semakin bergejolak dan tak terduga maka investasi emas menjadi sangat penting. Tiga tujuan utama bank sentral investasi emas ialah sebagai aset yang aman, likuid, dan berpotensi memberikan imbal hasil.
“Tren yang terungkap dalam survei kami menunjukkan bahwa bank sentral terus mengakui manfaat alokasi ke emas, dan mengindikasikan permintaan mereka terhadap emas kemungkinan akan tetap kuat dalam waktu dekat,” WGC memaparkan.
Rekomendasi Investasi Emas
Menurut Tim Analis Bareksa. bagi investor dari semua profil risiko bisa mempertimbangkan untuk diversifikasi investasi di emas logam mulia guna mengamankan portofolio investasinya dari dampak gejolak pasar akibat ketidakpastian ekonomi dan konflik geopolitik.
Perlu diingat, meskipun tren harga emas sejak tahun lalu cenderung terus menguat, namun tetap ada fluktuasi dalam jangka pendek. Sehingga strategi akumulasi bertahap (dollar cost averaging) akan lebih tepat, dibandingkan dengan strategi investasi lump sum, karena masih ada risiko penurunan harga emas.
Untuk itu, investor juga perlu bijak dalam berinvestasi di instrumen emas untuk mengelola risiko dengan baik.
Harga Emas Hari Ini (17/6/2025)
Sumber: fitur Bareksa Emas
Harga emas fisik digital hari ini (17/6) di fitur Bareksa Emas, yakni harga emas Pegadaian Rp1,87 juta per gram, emas Treasury dan Indogold Rp1,82 juta per gram. Adapun harga emas Antam Rp1,95 juta per gram. Menurut data investing, harga emas spot dunia pukul 13.52 WIB di US$3.387,69 per ons, sedikit turun dari sebelumnya tembus US$3.400 akibat konflik Israel-Iran akhir pekan lalu.
Menurut Tim Analis Bareksa, secara teknikal, harga emas dapat konfirmasi melanjutkan tren kenaikan, jika mampu menembus harga US$3.500. Sementara jika harga emas belum mampu menembus level tersebut, maka investor bisa tetap berinvestasi secara bertahap.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(Sigma Kinasih CTA, CFP/AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.200,15 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.180,3 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.150,95 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.033,2 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.