WGC: Risiko Resesi AS Meningkat, Ini Strategi Pas Investasi Saham & Emas
Dalam lanskap yang terus berubah dan sarat risiko ini, investor disarankan untuk melakukan penyesuaian strategi portofolio

Dalam lanskap yang terus berubah dan sarat risiko ini, investor disarankan untuk melakukan penyesuaian strategi portofolio
Bareksa.com- Riset terbaru World Gold Council (WGC) (14/5) mengungkapkan saat memasuki tahun 2025, ekspektasi terhadap ekonomi Amerika Serikat (AS) berada di puncaknya. Pasar menyambut rencana deregulasi dan pemotongan pajak dari pemerintahan Donald Trump, yang dianggap dapat memperpanjang periode pertumbuhan dan reli aset.
Namun, kenyataan mulai mengecewakan. Sentimen investor memburuk seiring meningkatnya kekhawatiran atas inflasi dan perlambatan ekonomi, akibat dampak berkepanjangan dari perang dagang. Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 60% investor kini bersikap bearish terhadap pasar saham, naik signifikan dari awal tahun.
Ketidakpastian ekonomi, kenaikan ekspektasi inflasi, serta melemahnya sentimen konsumen telah memicu kekhawatiran akan terjadinya stagflas, yakni situasi di mana inflasi tinggi terjadi bersamaan dengan stagnasi pertumbuhan.
Promo Terbaru di Bareksa
The Fed Dilema
Dalam kondisi seperti ini, Bank Sentral AS The Fed dihadapkan pada dilema antara menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi atau melonggarkan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan. Historis menunjukkan dalam fase stagflasi, saham cenderung berkinerja buruk, sementara emas justru memberikan imbal hasil positif.
Di sisi lain, banyak yang berharap obligasi dapat kembali menjadi pelindung portofolio seperti masa lalu. Namun, volatilitas suku bunga dan kebijakan The Fed yang lebih hawkish belakangan ini membuat obligasi tak lagi efektif sebagai diversifikasi risiko. Selain itu, valuasi saham AS dinilai sangat mahal jika dibandingkan rata-rata historis. Dengan valuasi yang tinggi dan ketidakpastian ekonomi yang meningkat, peluang koreksi pasar semakin terbuka lebar.
Kondisi ini memperbesar daya tarik emas sebagai aset lindung nilai. Emas terbukti tangguh dalam menghadapi ketidakstabilan sistemik: dari 10 kuartal terburuk pasar saham AS sejak 1973, emas mencetak kinerja positif dalam 8 di antaranya.
Cadangan Devisa Bergeser ke Emas
Tidak hanya itu, menurut WGC, pergeseran cadangan devisa dari US Treasury ke emas oleh bank sentral global, serta tekanan terhadap pasar obligasi akibat lonjakan pembayaran bunga pemerintah AS, semakin memperkuat posisi emas sebagai alternatif investasi utama.
Dalam lanskap yang terus berubah dan sarat risiko ini, investor disarankan untuk melakukan penyesuaian strategi portofolio. Diversifikasi tradisional seperti alokasi 60/40 (saham/obligasi) semakin kehilangan efektivitasnya.
Emas menawarkan karakteristik unik, daya tahan saat krisis, korelasi rendah dengan aset lainnya, serta kemampuan menjaga nilai dalam jangka panjang. Karena itu, WGC menyimpulkan dengan memasukkan emas sebagai instrumen investasi strategis dalam portofolio 2025 bukan hanya bijak, tetapi semakin relevan.
Rekomendasi Investasi Tim Analis Bareksa
- Investor disarankan memiliki kedua aset: emas dan saham, untuk menyeimbangkan kinerja portofolio.
- Korelasi negatif antar aset ideal untuk portofolio investasi karena saat satu aset turun, aset lain bisa menopang kinerja portofolio.
- Porsi investasi harus disesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor.
- Terapkan strategi DCA (investasi bertahap) untuk mengurangi risiko fluktuasi harga dan optimalkan keuntungan.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(Sigma Kinasih CTA, CFP/AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.150,09 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.109,73 | - | - | ||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.137,79 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.940,57 | ||||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.052,14 | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.