Harga Emas Naik Terus Tembus US$3.500 Tapi Tetap Diburu, Apa Yang Harus Dilakukan Investor?
Harga emas logam mulia ini telah melonjak lebih dari 30% sepanjang 2025 hingga akhir pekan ketiga April, atau kurang dari 4 bulan terakhir

Harga emas logam mulia ini telah melonjak lebih dari 30% sepanjang 2025 hingga akhir pekan ketiga April, atau kurang dari 4 bulan terakhir
Bareksa.com - Harga emas melonjak ke level tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) barunya, setelah muncul kekhawatiran Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bisa memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Kekhawatiran ini memicu aksi jual investor dari pasar saham, obligasi, dan dolar AS.
Namun harga emas logam mulia justru meroket tembus US$3.500 per ons pada Selasa siang (22/4), level tertinggi untuk pertama kalinya dalam sejarah. Sebaliknya dolar AS pada Senin merosot ke level terendah sejak akhir 2023, setelah Trump menyerukan agar The Fed segera memangkas suku bunga. Seruan Trump dianggap pasar sebagai bentuk ancaman terhadap independensi The Fed.
Harga emas logam mulia ini telah melonjak lebih dari 30% sepanjang 2025 hingga akhir pekan ketiga April, atau kurang dari 4 bulan terakhir, dipicu sentimen kebijakan tarif dagang AS. Hal ini mengikis kepercayaan investor terhadap aset berbasis dolar AS, sehingga mereka berburu aset aman (safe haven).
Promo Terbaru di Bareksa
Tak hanya emas batangan, investor juga memborong reksadana (exchange traded fund/ETF) berbasis emas. Aksi borong emas juga dilakukan bank-bank sentral dan investor ritel guna mengantisipasi meningkatnya ketidakpastian ekonomi global saat ini.
Senada dengan harga emas global, harga emas dalam negeri dalam mata uang rupiah juga ikut melonjak. Harga emas Treasury, Pegadaian dan Indogold di fitur Bareksa Emas pada Selasa pagi (22/4) di kisaran Rp1,94-1,97 juta per gram atau sudah meroket 50-55% setahun terakhir. Sementara harga emas Antam sudah di atas Rp2 juta per gram.
Harga Emas Hari Ini di Fitur Bareksa Emas, Selasa siang (22/4/2025)
Sumber : Bareksa Emas
Dilansir Kitco News (21/4), Eric Strand, pendiri perusahaan logam mulia boutique AuAg Funds, mengatakan dalam kondisi saat ini, emas masih terlihat murah selama berada di bawah US$4.000 per ons.
Emas Masih Tetap Diburu
Aksi borong emas tidak hanya terjadi di pasar global. Di Tanah Air, masyarakat juga memborong emas batangan. Menurut catatan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), nilai transaksi emas digital pada Januari 2025 mencapai Rp5,29 triliun, naik 6,81% dari Rp4,95 triliun di Desember 2024. Volume transaksi pada Januari 2025 sebesar 3,67 ton, juga naik 3,45% dari 3,55 ton di Desember 2024.
Secara tahunan, nilai transaksi emas digital periode Januari 2025 mencapai Rp5,29 triliun, meroket 195,59% secara tahunan (YOY). Jumlah pelanggan perdagangan emas digital per Januari 2025 mencapai 9.874.289 pelanggan.
Volume dan Nilai Transaksi Emas Digital
Kategori | Desember 2024 | Januari 2025 | Perubahan (%) |
---|---|---|---|
Nilai Transaksi (Rp Triliun) | 4,95 | 5,29 | 6,81% |
Volume Transaksi (Ton) | 3,55 | 3,67 | 3,45% |
Nilai Transaksi YoY (Rp Triliun) | 1,79 (Jan 2024) | 5,29 (Jan 2025) | 195,59% |
Jumlah Pelanggan | - | 9.874.289 |
Sumber : Bappebti
Apa yang Harus Dilakukan Investor?
Menurut Tim Analis Bareksa, kinerja emas tahun ini diproyeksikan masih akan mengkilap akibat tingginya ketidakpastian karena ketegangan antara Presiden Trump dan Ketua The Fed Jerome Powell. Harga emas diperkirakan punya potensi koreksi jangka pendek, mengingat kenaikannya sudah cukup signifikan.
Investor direkomendasikan untuk wait and see terlebih dahulu dan mempertimbangkan akumulasi saat harganya terkoreksi sehat di Rp1,75-1,8 juta per gram atau US$3.300-3.350 per ons.
Seiring masih tingginya ketidakpastian global, Tim Analis Bareksa menilai tidak menutup kemungkinan harga emas bisa mencapai Rp2-2,1 juta per gram tahun ini, terutama jika AS mengalami resesi dan perlambatan ekonomi yang cukup parah pada 6 bulan mendatang.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(Ariyanto D.S/AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.133,06 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.120,37 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.096,82 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.912,83 | ||||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.037,33 | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.