BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : IHSG Terimbas PSBB Jawa Bali, Kisruh Massa Trump Tolak Hasil Pemilu

Abdul Malik07 Januari 2021
Tags:
Berita Hari Ini : IHSG Terimbas PSBB Jawa Bali, Kisruh Massa Trump Tolak Hasil Pemilu
Petugas medis melakukan tes usap COVID-19 secara lantatur atau layanan tanpa turun di Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium, Cilandak, Jakarta, Senin (4/1/2021). Pemprov DKI Jakarta memperpanjang PSBB transisi hingga 17 Januari 2021 untuk menekan kasus aktif COVID-19 pascalibur natal dan tahun baru. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.

Surat utang korporasi jatuh tempo Januari 2021 Rp1,8 triliun, pemerintah rilis SBN Valas di awal tahun Rp58,8 triliun

Bareksa.com - Berikut adalah perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis, 7 Januari 2021 :

PSBB Jawa Bali

Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkait kebijakan pemerintah yang menerapkan pembatasan aktivitas masyarakat di sejumlah kota/kabupaten Pulau Jawa dan Bali pada 11-25 Januari 2020 diperkirakan hanya sementara. Pada Rabu (6/1/2021), IHSG ditutup melemah 71,66 poin atau 1,17 persen ke level 6.065,68. Bahkan, indeks sempat kembali jebol ke bawah 6.000 di sesi II perdagangan setelah turun 2,36 persen.

Analis Indopresmier Sekuritas Mino mengatakan pengumuman pembatasan aktivitas masyarakat yang dimaknai sebagai pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat di Jawa dan Bali selama periode 11-25 Januari menjadi faktor utama yang menyebabkan IHSG melemah. Mino menuturkan, kebijakan tersebut dikhawatirkan dapat membuat ekonomi kembali melambat dan menghambat proses pemulihan ekonomi yang tengah terjadi. Dia menyebut ini akan menjadi sentimen negatif jangka pendek bagi indeks. “Semoga hanya sekali dan dampaknya minimal,” ujarnya dilansir Bisnis, Rabu (6/1/2021)

Promo Terbaru di Bareksa

Di sisi lain, dia mengatakan dari global ada sentimen positif yang dapat menahan koreksi indeks yakni potensi Partai Demokrat menguasai senat Amerika Serikat sehingga program Presiden AS terpilih, Joe Biden, bisa berjalan lancar. “Ini akan berdampak positif terhadap komoditas dan akan memberi sentimen baik juga ke pasar Indonesia,” pungkasnya.

Sementara itu Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan IHSG kemarin telah mencapai resisten 6.150 dan kembali terkoreksi karena tekanan aksi panic selling akibat pengumuman PSBB ketat. Namun, Hendriko menyatakan secara teknikal IHSG masih berada pada fase uptrend dengan berhasil bertahan pada support MA 20 nya di level 6017. Menurutnya selama masih dapat bertahan di atas 6.000 poin, IHSG masih memiliki potensi penguatan. “Dengan level resisten yang harus ditembus adalah level 6150,” ujar dia.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan potensi penguatan IHSG terbuka pada perdagangan Kamis (7/1/2021) karena fokus investor akan beralih ke rilis cadangan devisa yang diperkirakan naik. “Peluang penguatan indeks mulai besok itu sangat besar. Investor juga menantikan data cadev,” kata Nafan.

Secara teknikal, Nafan menjelaskan rasio fobonacci menunjukkan support maupun resistance berada pada 6.009,10 hingga 6.157,11. Berdasarkan indikator, MACD masih menunjukkan sinyal positif meskipun telah menunjukkan pola dead cross. Sementara itu, Stochastic maupun RSI berada di area netral. Meski begitu, pergerakan IHSG telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan menuju ke level resistance terdekat masih terbuka lebar.

“Pelemahan ini hanya bersifat temporer karena ini panic selling terkait dengan kebijakan pemerintah untuk memberlakukan PSBB ketat di Jawa dan Bali. Jadi, investor tinggal beli di level support dan tunggu saja indeks naik lagi,” jelas Nafan.

Menurut Nafan, pergerakan IHSG masih mendapat katalis positif dari sentimen vaksinasi, pemilihan senat di Georgia AS yang berjalan kondusif, hingga indeks manufaktur yang mulai membaik di beberapa negara.Namun, Nafan mengingatkan bahwa aksi jual dari investor asing mulai terjadi. Pada hari perdagangan Rabu (6/1/2021), investor asing membukukan net sell senilai Rp669,11 miliar. Binaartha Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak menguat ke level 6.009,1 — 6.157,11 pada perdagangan Kamis (7/1/2021).

Surat Utang Korporasi

Tahun baru sejumlah emiten harus mulai berbenah untuk membayar surat utang jatuh tempo. Berdasarkan data Pefindo, pada bulan Januari 2021 surat utang jatuh tempo ada sebanyak Rp1,8 triliun. Ada sebanyak 12 seri surat utang yang jatuh tempo pada Januari 2021. Terdiri dari sembilan seri surat utang jangka menengah alias medium term notes (MTN), dua sukuk mudharabah dan satu obligasi.

Dilasir Kontan, pada pekan pertama bulan Januari 2021 ada tiga seri yang telah jatuh tempo di antaranya MTN II tahun 2017 seri A milik PT Asietex Sinar Indopratama senilai Rp30 miliar jatuh tempo pada 7 Januari 2021. Obligasi milik Asietex dengan tenor empat tahun ini memberi bunga 11 persen. Obligasi VII tahun 2015 milik PT Bank Pembangunan Derah Sumatera Barat yang jatuh tempo pada 8 Januari 2021. Obligasi ini senilai Rp500 miliar dengan tenor lima tahun. Obligasi ini memberi bunga 10,95 persen per tahun.

Sukuk mudharabah II tahun 2015 milik PT Bank Pembangunan Derah Sumatera Barat jatuh tempo pada 8 Januari 2021. Sukuk senilai Rp100 miliar ini membayar bunga 10,99 persen dengan tenor lima tahun. Selanjutnya, sepanjang bulan ini masih ada beberapa surat utang jatuh tempo yang lain di antaranya sebagai berikut:MTN IV tahap II tahun 2018 milik PT KB Finansia Multi Finance senilai Rp177,66 miliar jatuh tempo pada 17 Januari 2021. MTN ini memberi bunga 13,5 persen per tahun dengan tenor tiga tahun. MTN I Tahun 2016 seri A milik PT Pasir Berlian senilai Rp179,7 miliar jatuh tempo pada 17 Januari 2021. MTN ini memberi bunga 12,75 persen per tahun dengan tenor empat tahun.

Kisruh Massa Trump

Ratusan pendukung Presiden Donald Trump nekad menyerbu masuk Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) pada Rabu (6/1), dalam upaya membatalkan kekalahan Trump dalam pemilu November 2020 lalu. Serangan massa pendukung Trump memaksa Kongres AS menunda sesi yang akan mensertifikasi kemenangan Presiden AS terpilih Joe Biden.

Reuters melaporkan, dengan senjata terhunus dan gas air mata, polisi mengevakuasi anggota parlemen dan berusaha membersihkan Gedung Capitol dari pengunjuk rasa, yang menerobos aula Kongres dalam adegan mengejutkan yang disiarkan di seluruh dunia. Seorang pengunjuk rasa menduduki panggung Senat dan berteriak: "Trump memenangkan pemilihan itu." Para pengunjuk rasa membalikkan barikade dan bentrok dengan polisi ketika ribuan orang turun ke halaman Gedung Capitol.

Video menunjukkan pengunjuk rasa memecahkan jendela dan polisi menyebarkan gas air mata di dalam gedung. Kepala Polisi Metropolitan Washington Robert Contee mengatakan, para perusuh menggunakan bahan kimia yang mengiritasi untuk menyerang polisi. Beberapa polisi terluka dan satu warga sipil ditembak.

Biden, seorang Demokrat yang mengalahkan presiden Republik dalam pemilihan 3 November dan akan menjabat pada 20 Januari, mengatakan, aktivitas para pengunjuk rasa itu datang dengan hasutan. Biden mengatakan, para demonstran yang menyerbu Capitol, menghancurkan jendela, menduduki kantor, menyerbu Kongres, dan mengancam keselamatan pejabat terpilih. "Ini bukan protes, ini pemberontakan," tandasnya dilansir Kontan (7/1/2021).

Biden mendesak Trump untuk mengakhiri pengepungan ini. Dalam sebuah video yang diunggah ke Twitter, Trump mengulangi klaim palsunya tentang penipuan pemilu tetapi mendesak para pengunjuk rasa untuk pulang. “Anda harus pulang sekarang, kami harus memiliki kedamaian,” kata Trump. “Kami mencintaimu. Kamu sangat spesial. "Twitter membatasi pengguna untuk me-retweet video dan tweet Trump karena risiko kekerasan. Wakil Presiden AS Mike Pence, yang memimpin sesi gabungan Kongres, telah dikawal dari Senat.

Adegan kacau terungkap setelah Trump, yang sebelum pemilihan menolak berkomitmen untuk menyerahkan kekuasaan secara damai jika dia kalah, berbicara kepada ribuan pengunjuk rasa, mengulangi klaim tidak berdasar bahwa kontes itu dicuri darinya karena kecurangan dan penyimpangan pemilu yang meluas. Kritikus menyebut upaya oleh anggota parlemen Republik itu sebagai serangan terhadap demokrasi Amerika dan supremasi hukum serta percobaan kudeta legislatif.

Dua anggota Partai Demokrat teratas di Kongres AS, Ketua DPR Nancy Pelosi dan Senator Chuck Schumer, meminta Trump untuk menyerukan ke semua pengunjuk rasa segera meninggalkan Gedung Capitol. Saat massa menyerbu masuk, polisi Gedung Capitol meminta kepada anggota parlemen di ruang DPR untuk mengambil masker gas dari bawah kursi mereka dan memerintahkan mereka untuk turun ke lantai demi keselamatan mereka.

Petugas mencabut senjatanya saat seseorang massa mencoba memasuki ruangan DPR. Ratusan anggota DPR, staf dan pers kemudian dievakuasi ke lokasi yang dirahasiakan. Pejabat pemilihan dari kedua partai dan pengamat independen mengatakan, tidak ada kecurangan yang signifikan dalam pemilu 3 November 2020 lalu yang dimenangkan Biden dengan lebih dari 7 juta suara dalam pemilihan umum nasional.

Beberapa minggu telah berlalu sejak negara bagian menyelesaikan sertifikasi bahwa Biden memenangkan pemilihan dengan 306 suara Electoral College dibandingkan dengan 232 suara Trump. Tantangan luar biasa Trump terhadap kemenangan Biden telah ditolak oleh pengadilan di seluruh negeri. "Jika pemilihan ini dibatalkan hanya dengan tuduhan dari pihak yang kalah, demokrasi kita akan memasuki spiral kematian," kata Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, yang membantu memberikan Trump beberapa pencapaian terbesarnya.

Walikota Washington Muriel Bowser memerintahkan jam malam di seluruh kota mulai pukul 6 sore. Pasukan Garda Nasional, agen FBI, dan Dinas Rahasia AS dikerahkan untuk membantu polisi Gedung Capitol yang kewalahan. Kekerasan itu terjadi pada hari yang sama ketika Partai Republik Trump kehilangan mayoritas di Senat AS saat mereka kalah dalam dua pemilihan putaran kedua di Georgia. "Kami tidak akan pernah menyerah," Trump sebelumnya mengatakan kepada ribuan pendukung yang bersorak-sorai di hamparan berumput dekat Gedung Putih yang disebut Ellipse. “Kami tidak akan pernah kebobolan. Itu tidak terjadi."

Trump meminta Pence untuk membatalkan hasil pemilihan saat dia memimpin debat di Kongres. "Jika tidak, saya akan sangat kecewa padamu," kata Trump. Konstitusi AS tidak memberi Pence kekuatan untuk secara sepihak membatalkan hasil pemilihan, dan wakil presiden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia tidak dapat menerima atau menolak suara pemilihan secara sepihak. Kekerasan itu mengejutkan para pemimpin dunia.

"Trump dan pendukungnya harus menerima keputusan pemilih Amerika pada akhirnya dan berhenti menginjak-injak demokrasi," kata Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas. Kelompok bisnis, yang biasanya merupakan sekutu setia Partai Republik di Washington, juga bereaksi keras. Asosiasi Produsen Nasional mengatakan, Pence harus mempertimbangkan untuk menerapkan klausul dalam Konstitusi yang memungkinkan presiden dicopot dari jabatannya ketika dia tidak dapat melakukan pekerjaannya. “Ini hasutan dan harus diperlakukan seperti itu,” kata Presiden Asosiasi Produsen Nasional, Jay Timmons.

SBN Valas

Mengawali tahun 2021, pemerintah menjual Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang asing alias valuta asing (valas) dengan nilai jumbo. Ada dua obligasi valas yang dijual pemerintah yakni obligasi dalam mata uang dolar AS dan euro dengan total nilai Rp58,8 triliun. DJPPR Kementerian Keuangan dalam rilis menjelaskan, penerbitan obligasi ini dalam format SEC-Registered Shelf Take-Down. Pemerintah menjual obligasi valas dalam dolar AS senilai US$3 miliar setara dengan Rp 41,68 triliun (dengan kurs Rp13.895 per dollar AS) dan obligasi valas euro senilai € 1 miliar setara Rp17,12 triliun (dengan kurs Rp17.124 per euro).

Jika ditotal, pemerintah akan merilis obligasi valas senilai Rp58,8 triliun. Ada empat seri penerbitan dalam penerbitan obligasi valas kali ini. Terdiri dari tiga seri obligasi dalam mata uang dolar AS dan satu obligasi dalam mata uang euro. Pricing date dan setelmen keempat seri ini masing-masing pada 5 Januari 2021 dan 12 Januari 2021. Seri pertama adalah RI0031 dalam tenor 10 tahun dan akan jatuh tempo pada 12 Maret 2031.

Seri obligasi berdenominasi dollar AS ini diterbitkan senilai US$1,25 miliar dengan kupon 1,85 persen. Seri RI0031 ini akan dihargai 99,54 persen dengan yield 1,9 persen. Seri kedua adalah seri RI0351 dengan tenor 30 tahun yang akan jatuh tempo pada 12 Maret 2051. Obligasi berdenominasi dollar AS ini akan dirilis senilai US$1,25 miliar dengan kupon 3,05 persen. Di mana yield RI0351 3,1 persen dengan harga 99,02 persen.

Seri ketiga RI0371 masih dalam denominasi dolar AS senilai US$500 juta. Seri RI0371 ini berjangka waktu 50 tahun dan akan jatuh tempo 12 Maret 2071. Obligasi dolar AS ini memberi kupon 3,35 persen dengan yield 3,4 persen dan harga 98,79 persen. Seri terakhir adalah seri RIEUR0333 dengan tenor 12 tahun dan akan jatuh tempo pada 12 Maret 2033. Surat utang dalam mata uang euro ini diterbitkan senilai €1 miliar dan memberi bunga 1,1 persen. Obligasi euro ini dihargai 99,16 persen dengan yield 1,17 persen dengan reoffer spread vs mid swaps 135 bps.

Pemerintah dalam rilis menjelaskan, penerbitan SUN dual-currency ini memanfaatkan kesempatan di awal tahun ketika likuiditas di pasar yang cukup tinggi. Apalagi ada sentimen positif di pasar keuangan sebagai respon atas perkembangan vaksin Covid-19. Hasil dari penerbitan kali ini akan digunakan untuk memenuhi pembiayaan APBN termasuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan penguatan reformasi struktural.

Pemerintah mengklaim penjualan SBN valas kali ini mengukir capaian yield terendah sepanjang sejarah untuk seluruh tenor yang diterbitkan. Untuk seri-seri dengan denominasi USD, initial price guidance berada pada area 2,35 persen untuk tenor 10 tahun, area 3,55 persen untuk tenor 30 tahun dan area 3,85 persen untuk tenor 50 tahun.

Dengan profil kredit Indonesia yang sangat baik di mata investor, transaksi ini berhasil mendapatkan orderbook yang dalam dan berkualitas sehingga final price guidance dapat ditekan hingga 45bps ke 1,9 persen untuk tenor 10 tahun, 3,1 persen untuk tenor 30 tahun dan 3,4 persen untuk tenor 50 tahun. "Memanfaatkan momentum yang sangat tepat, Pemerintah juga berhasil menekan harga SUN denominasi Euro sebesar 40bps dari initial price guidance di area MS+175bps ke final price guidance di MS+135bps," jelas pemerintah dilansir Kontan.

Transaksi kali ini juga mencatatkan tenor terpanjang untuk SUN denominasi Euro yang pernah diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia yakni tenor 50 tahun. "Keseluruhan transaksi mendapatkan harga yang kompetitif, dengan final pricing yang berada pada level yang paling ketat untuk semua seri dan mencapai negative new issue premium yang signifikan," ungkap Kemenkeu.

Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap credit story Indonesia dan optimisme atas pemulihan ekonomi Indonesia.Keempat seri SUN yang diterbitkan pada transaksi kali ini memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch serta akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange. Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah Citigroup, DBS Bank Ltd., Deutsche Bank, Mandiri Securities and Standard Chartered Bank, sedangkan yang bertindak sebagai co-Managers adalah PT BRI Danareksa Sekuritas and PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

(*)​

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua