Uriep Budhi Prasetyo Diangkat Jadi Direktur Utama KSEI 2019-2022
RUPST KSEI juga mengesahkan laporan keuangan perusahaan tahun 2018

RUPST KSEI juga mengesahkan laporan keuangan perusahaan tahun 2018
Bareksa.com –PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengumumkan susunan direksi baru dengan Uriep Budhi Prasetyo sebagai Direktur Utama untuk periode 2019-2022. Pengangkatan direksi baru tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan KSEI yang digelar di Jakarta 27 Mei 2019.
RUPS tersebut dipimpin oleh Rahmat Waluyanto (Komisaris Utama), didampingi Ito Warsito dan Dian Fithri Fadila (Komisaris), Friderica Widyasari Dewi (Direktur Utama), Syafruddin (Direktur) serta Supranoto Prajogo (Direktur). Pada rapat yang dihadiri oleh 37 (Tiga Puluh Tujuh) pemegang saham yang memiliki 4.950 (Empat Ribu Sembilan Ratus Lima Puluh) hak suara (atau 83,33 persen) dari total pemegang saham yang memiliki hak suara tersebut, secara aklamasi Uriep Budhi Prasetyo diangkat sebagai Direktur Utama KSEI periode 2019 - 2022, bersama Syafruddin dan Supranoto Prajogo sebagai Direktur.
RUPST juga menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan tahun 2018, mengangkat Wakil Pemegang Saham sebagai Anggota Komite Anggaran Perseroan Tahun Buku 2020, serta menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Buku Perseroan Tahun Buku 2019.
Promo Terbaru di Bareksa
Uriep yang sebelumnya menjabat Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan PT Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 - 2015 dan Komisaris KSEI periode 2006 - 2009, didaulat menjadi Direktur Utama KSEI menggantikan Friderica Widyasari Dewi yang telah berakhir masa jabatannya. Sedangkan untuk posisi Direktur I masih dijabat oleh Syafruddin dan posisi Direktur II tetap dipercayakan kepada Supranoto Prajogo.
Sebagai Direktur Utama terpilih, Uriep menyampaikan program kerja Direksi KSEI 2019 - 2022, beberapa di antaranya merupakan kelanjutan dari rencana strategis yang dikembangkan pada tahun sebelumnya. “Dalam waktu dekat, salah satu rencana strategis yaitu pengembangan e-Proxy dan e-Voting untuk memudahkan investor selaku pemegang saham dalam memberikan kuasa pada RUPS melalui sarana elektronik,” ungkap Uriep.
Platform ini akan memberikan kemudahan komunikasi antara Emiten, BAE, KSEI, Perusahaan Efek, Bank Kustodian, dan Pemegang Saham secara straight through processing karena menggunakan standard messaging dalam satu platform yang terintegrasi.
Uriep menjelaskan, untuk rencana strategis lainnya meliputi Full Central Bank Money, yaitu Bank Pembayaran yang bekerjasama dengan KSEI mulai periode 2019 - 2024 akan menggunakan infrastruktur Bank Indonesia (BI-RTGS) untuk mendukung penyelesaian transaksi Efek di KSEI. Nantinya, seluruh penyelesaian dana oleh Bank Kustodian dan Perusahaan Efek baik Surat Berharga Negara maupun non Surat Berharga Negara akan menggunakan BI-RTGS. Hal ini dilakukan untuk memenuhi rekomendasi International Organization of Securities Commissions (IOSCO) Principle 9 - Principles for Financial Market Infrastructures (PFMI) mengenai Money Settlements.
KSEI juga tengah menyiapkan pengembangan lanjutan dari C-BEST Next Generation (C-BEST Next-G) yang telah terimplementasi pada 8 Juli 2018 terkait penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek. Tahun ini akan diimplementasikan modul terkait dengan Corporate Action pada C-BEST Next-G. Untuk proses Know Your Client (KYC), KSEI akan menyediakan layanan yang akan memudahkan dalam proses KYC, baik bagi investor maupun pemakai jasa KSEI. Investor cukup melakukan satu kali KYC agar dapat berinvestasi di pasar modal di berbagai Perusahaan Efek. Saat ini, pengembangan tersebut masih dalam proses kajian.
Dalam RUPST tersebut dipaparkan pula berbagai pencapaian KSEI sepanjang tahun 2018, salah satunya peningkatan jumlah investor pasar modal sekitar 44 persen. Berdasarkan data yang tercatat di KSEI, jumlah investor millennial berusia di bawah 30 tahun semakin mendominasi dengan jumlah 40,14 persen. Investor lokal masih mendominasi kepemilikan aset yang tercatat di C-BEST sebesar 56,13 persen dan 43,87 persen dimiliki oleh investor asing. Hingga 22 Mei 2019, jumlah investor telah mencapai 1.873.700 Single Investor Identification (SID).
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.201,44 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.181,6 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,06 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.047,01 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.