BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Investor Wait and See, Penanaman Modal Asing Juli-September Anjlok 20,2 Persen

Bareksa31 Oktober 2018
Tags:
Investor Wait and See, Penanaman Modal Asing Juli-September Anjlok 20,2 Persen
Kepala BKPM Thomas Lembong (kanan) berbincang dengan Wakil Jaksa Agung Arminsyah sebelum mengikuti rapat terbatas tentang insentif investasi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (20/2). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Meski begitu, total PMDN dan PMA sepanjang Januari-September naik 4,3 persen menjadi Rp535,4 triliun

Bareksa.com – Realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) sepanjang Januari hingga September 2018 naik 4,3 persen. Pada periode ini, nilai PMDN dan PMA mencapai Rp535,4 triliun dari periode sama tahun lalu Rp513,2 triliun.

Namun untuk periode Juli-September 2018, nilai PMDN dan PMA turun dibandingkan Juli-September 2017. Angkanya Rp173,8 triliun atau turun 1,6 persen dari Rp176,6 triliun.

Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong, investor dalam sikap wait and see. Hal ini karena fluktuasi nilai tukar dolar Amerika Serikat yang dipicu kenaikan suku bunga the Fed dan penguatan dolar AS di pasar global, terjadinya negatif neraca perdagangan periode Januari-September 2018, hingga perang dagang AS dengan China dan negara lain.

Promo Terbaru di Bareksa

“Sehingga mereka menunda realisasi investasi yang sudah direncanakan, dan membuat realisasi investasi Triwulan III 2018 turun dibanding periode yang sama tahun 2017,” ungkap Thomas, Selasa, 30 Oktober 2018.

Secara rinci, selama Juli-September, realisasi PMDN mencapai Rp84,7 triliun atau naik 30,5 persen dibanding periode yang sama tahun 2017 Rp64,9 triliun, dan PMA mencapai Rp89,1 triliun atau turun 20,2 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2017 Rp111,7 triliun.

BKPM juga mencatat realisasi investasi PMDN & PMA berdasarkan 5 besar lokasi proyek yakni Jawa Barat Rp29,3 triliun (16,8 persen); DKI Jakarta Rp26,2 triliun (15,1 persen; Banten Rp16,1 triliun (9,3 persen), Jawa Tengah Rp14,3 triliun (8,2 persen); dan Jawa Timur Rp11,5 triliun (6,6 persen).

Sedangkan realisasi investasi (PMDN & PMA) berdasarkan 5 besar sektor usaha adalah transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp30,4 triliun (17,5 persen), listrik, gas, dan air Rp28,6 triliun (16,5 persen), pertambangan Rp16,1 triliun (9,3 persen); perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp13,6 triliun (7,8 persen); serta Industri makanan Rp13,3 triliun (7,6 persen).

Perkembangan Realisasi Investasi 2013 – September 2018 : Per Triwulan

Illustration

Sumber: BKPM

Sementara itu, lima besar negara asal PMA adalah: Singapura US$ 1,6 miliar (24,2 persen); Jepang US$1,4 miliar (21,2 persen); Hong Kong US$0,5 miliar (7,6 persen); Malaysia US$0,5 miliar (7,6 persen) dan China US$0,5 miliar (7,6 persen).

Langkah Pemerintah

Thomas menambahkan, turunnya realisasi investasi triwulan III tahun 2018 tentu akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Pemerintah akan mengkaji dan mengevaluasi lagi kebijakan-kebijakan yang dianggap mengganggu stabilitas investasi.

Pemerintah juga akan mengantisipasi faktor-faktor eksternal yang mungkin akan berdampak pada realisasi investasi di Indonesia kedepannya seperti krisis ekonomi yang terjadi di negara berkembang seperti Turki dan Argentina.

“Antisipasi ini perlu dilakukan untuk mencegah para investor menarik kembali modal yang telah diinvestasikan melalui pasar modal ataupun pasar uang,” tambah Thomas.

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal - BKPM Farah Ratnadewi Indriani menjelaskan realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia pada triwulan III tahun 2018 mencapai 213.731 orang dengan rincian sebanyak 89.622 orang pada proyek PMDN dan sebanyak 124.109 orang pada proyek PMA.

Ia menjelaskan sebaran investasi di luar Jawa tercatat Rp75,8 triliun atau setara dengan 43,6 persen dari total investasi triwulan III tahun 2018.

“Peluang tenaga kerja terampil di Indonesia terbuka lebar dengan masuknya perusahaan-perusahaan dengan bidang usaha baru yang menggunakan lebih banyak teknologi. Untuk meningkatkan mutu dan kompetensi tenaga kerja Indonesia akan dilakukan selain melalui lembaga-lembaga pelatihan milik pemerintah juga akan diintensifkan kerjasama dengan dunia usaha dalam rangka pelatihan tenaga kerja Indonesia,” imbuh Farah.

(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,18

Up0,15%
Up3,81%
Up0,02%
Up5,82%
Up18,30%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,42

Up0,58%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,30%
Up17,22%
Up43,04%

STAR Stable Income Fund

1.917,41

Up0,56%
Up2,94%
Up0,02%
Up6,33%
Up30,71%
Up60,33%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.753

Down- 0,46%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,38%
Up18,76%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,73

Down- 0,22%
Up1,77%
Up0,01%
Up2,68%
Down- 2,15%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua