Bareksa.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya menghentikan laju saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA). Alhasil, hari ini, Senin, 17 September 2018, saham perusahaan milik Erick Thohir ini tidak bisa diperdagangkan.

Penghentian sementara (suspensi) saham ABBA tercantum dalam surat tertanda Kadiv Pengawasan Transaksi BEI Lidia M. Panjaitan dan Kadiv Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy pada Jumat, 14 September 2018.

Dalam surat itu, BEI menyampaikan suspensi saham ABBA dalam rangka cooling down sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Sejak 10 September 2018, saham ABBA memang terus menguat hingga 14 September 2018.

Selama periode itu, saham ABBA yang cukup lama mendekam di level Rp50 melambung jadi Rp145. Secara total, peningkatan harga saham ABBA telah mencapai 190 persen.

Yang menarik, penguatan harga saham ABBA didukung dengan jumlah transaksi besar. Secara total dalam empat hari perdagangan, nilai transaksi saham ABBA mencapai lebih dari Rp89 miliar dengan volume lebih dari 7,8 juta lot.

Pergerakkan Saham ABBA Periode 29 Desember 2017 – 14 September 2018

Sumber: Bareksa.com

Sebelum terus menguat sejak 10 September 2018, saham ABBA pada tahun ini sempat beberapa kali bergerak. Gerakkan saham ABBA mulai terjadi pada 4 April 2018 saat menutup hari pada level Rp54. Kemudian, harganya terus naik hingga Rp97 pada 6 April 2018.

Namun setelah itu, saham ABBA mulai bergerak turun dan kembali ke level Rp50 pada 22 Juni 2018 dan terus bertahan sebelum akhirnya kembali bergerak pada 10 September 2018.

Dalam surat suspensi ABBA, BEI menambahkan, pengentian sementara saham ini dilakukan di pasar regular dan pasar tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap keputusan investasinya pada saham ABBA.

BEI juga menghimbau, para pihak yang berkepentingan untuk selalau memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan.

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.