BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Berita Hari Ini: Fitch Kukuhkan Investment Grade RI, Pinjaman KCIC Tahap II Cair

Bareksa04 September 2018
Tags:
Berita Hari Ini: Fitch Kukuhkan Investment Grade RI, Pinjaman KCIC Tahap II Cair
Gedung bertingkat memantulkan cahaya matahari di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (15/3). Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2018 akan lebih baik dibanding periode tahun lalu sebesar 5,01 persen yang didorong oleh pertumbuhan impor yang cukup tinggi sejak Desember 2017 hingga Februari 2018. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

MDLN rilis surat utang US$150 juta, pra kualifikasi Tol Balikpapan - Samarinda dibuka, deflasi Agustus 0,05 persen

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa, 4 September 2018 :

Fitch Ratings

Lembaga pemeringkat global, Fitch Ratings Inc mengukuhkan peringkat surat utang Indonesia pada level layak investasi (investment grade). Keputusan itu diambil Fitch Ratings setelah melihat faktor beban utang pemerintah Indonesia yang relatif rendah.

Promo Terbaru di Bareksa

Selain itu, prospek pertumbuhan ekonomi dinilai baik di tengah tantangan eksternal, antara lain berasal dari tingginya ketergantungan terhadap pembiayaan eksternal.

Fitch Ratings juga menilai langkah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga untuk menahan depresiasi rupiah dan membentung arus modal keluar sudah baik. Respons terhadap penularan tekanan pembiayaan eksternal di pasar negara berkembang menunjukkan tekad untuk memastikan stabilitas.

Menaikkan suku bunga oleh BI dinilai positif meskipun di satu sisi tingginya suku bunga dapat mengorbankan pertumbuhan produk domestik bruto (gross domestic product/GDP).

Proyek Kereta Cepat

Konsorsium kereta cepat Jakarta - Bandung, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), telah mencairkan pinjaman proyek pembangunan termin II senilai US$274,8 juta atau setara Rp3,84 triliun. Konsorsium Wijaya Karya berkomitmen mempercepat pembangunan proyek tersebut.

Dari total pinjaman yang dicairkan senilai US$274,8 juta, 60 persen di antaranya atau US$165,2 juta dialokasikan untuk melunasi uang muka kepada EPC kontraktor, dalam hal ini HSRCC.

WIKA menilai pencairan pinjaman tahap kedua membutuhkan kepercayaan dari pemegang kebijakan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung. Tantangan selanjutnya adalah konsorsium dapat mendorong percepatan pembangunan kereta cepat tepat waktu, mutu dan biaya.

Dengan pencairan pinjaman tersebut, proses pembangunan kereta cepat diharapkan dapat menghasilkan progres yang signifikan.

PT Modernland Realty Tbk (MDLN)

PT Modernland Realty Tbk (MDLN), melalui anak usahanya, JGC Ventures Pte Ltd telah menerbitkan surat utang berjaminan jangka panjang (guaranteed senior notes) US$150 juta atau setara Rp2,16 triliun pada 30 Agustus 2018.

Tingkat kupon obligasi anak usaha Modernland tersebut 10,75 persen per tahun. Surat utang baru itu akan jatuh tempo pada 30 Agustus 2021.

Jaminan yang diberikan atas transaksi penerbitan surat utang adalah jaminan perusahaan dari perseroan dan beberapa anak usaha Modernland.

Penerbitan obligasi dilakukan untuk merestrukturisasi utang Modernland sebelumnya. Perseroan juga akan menggunakan sebagian dana hasil penerbitan obligasi untuk modal kerja.

Tol Balikpapan - Samarinda

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membuka tahap prakualifikasi pembangunan jalan tol Balikpapan - Samarinda yang menjadi porsi pemerintah. Paket yang dilelang adalah pembanguunan jalan tol seksi 5A yang sumber pendanaanya berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Nilai paket proyek jalan tol tersebut Rp290,93 miliar dengan anggaran tahun jamak. Pemenang lelang pembangunan jalan tol Balikpapan - Samarinda seksi 5A akan diumumkan pada 16 Oktober 2018.

Pembangunan jalan tol Balikpapan - Samarinda tidak seluruhnya dibangun oleh PT Jasamarga Balikpapan Samaranda. Seksi 1 dan 5 proyek tol tersebut dibangun pemerintah sepanjang 22,03 kilometer dan 11,09 kilometer.

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik melihat masih terdapat peluang deflasi Indonesia sepanjang tahun ini. Indonesia mengalami deflasi Agustus 2018 sebesar 0,05 persen.

Deflasi di Indonesia masih dapat terjadi apabila terjadi penurunan harga komoditas pangan. Namun apabila harga bahan makanan tidak dapat dikendalikan maka terjadi inflasi.

Faktor utama terjadinya deflasi bulan lalu karena menurunnya harga pangan layaknya tren yang terjadi pada tahun sebelum usai Ramadan. Deflasi yang terjadi bulan lalu sebagian besar dipengaruhi oleh bahan pangan.

Sejauh ini harga komoditas pangan yang harganya mulai turun di antaranya adalah cabai merah, bawang merah, bawang putih dan telur ayam. Penurunan harga-harag tersebut mengikuti tren yang terjadi dari tahun ke tahun.

(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,18

Up0,15%
Up3,81%
Up0,02%
Up5,82%
Up18,30%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,42

Up0,60%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,32%
Up17,24%
Up43,22%

STAR Stable Income Fund

1.917,41

Up0,56%
Up2,94%
Up0,02%
Up6,33%
Up30,71%
Up60,33%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.753

Down- 0,46%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,38%
Up18,76%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,73

Down- 0,22%
Up1,77%
Up0,01%
Up2,68%
Down- 2,15%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua