BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Saham LPKR Jeblok 28,2 Persen, Investor Khawatirkan Proyek Meikarta dan Utang

21 Juni 2018
Tags:
Saham LPKR Jeblok 28,2 Persen, Investor Khawatirkan Proyek Meikarta dan Utang
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (tengah) memberikan sambutan disaksikan CEO Lippo Group James Riady (ketiga kiri), Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya (kanan), Dirjen Imigrasi Kemenkumham Ronie Sompie (kedua kiri) dan pejabat terkait pada peresmian penutupan atas (topping off) bangunan dua tower pertama Meikarta.

Berdasarkan perkiraan sejumlah developer, nilai proyek 18 tower sekitar Rp5-6 triliun

Bareksa.com – Harga saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) jeblok hingga 28,28 persen sejak awal tahun hingga 20 Juni 2018 (year to date/YtD). Investor masih mengkhawatirkan kemampuan keuangan Lippo Karawaci untuk membiayai utang jatuh tempo dan mendeliver mega proyeknya di Cikarang, Meikarta.

Setelah perseroan melakukan promosi besar-besaran pada proyek Meikarta, tahun ini Lippo Karawaci harus membangun 18 tower apartemen. Analis menyebut nilai pembangunan 18 tower apartemen tersebut membutuhkan dana sekitar Rp5-6 triliun.

Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwe, menjelaskan di tengah kewajiban pembangunan tower apartemen dengan kebutuhan dana yang cukup besar, likuiditas keuangan Lippo Karawaci juga semakin mengetat.

Promo Terbaru di Bareksa

“Lippo Karawaci sedang menghadapi periode sulit,” jelas Hans di Jakarta, Rabu, 20 Juni 2018.

Mengetatnya likuiditas Lippo Karawaci juga telah direspons Moody’s Investors Service dalam catatatannya saat menetapkan peringkat surat utang anak usaha Lippo Karawaci, Theta Capital Pte Ltd sebesar US$75 juta. Moody's menetapkan peringkat surat utang tersebut B2 dengan outlook negatif.

Menurut Moody’s, dana hasil penerbitan utang tersebut rencananya akan digunakan untuk membiayai kembali (refinancing) utang kepada UBS AG sebagai fasilitator pinjaman dan untuk kebutuhan umum perusahaan.

Namun, penerbitan utang baru tersebut hanya menutupi sekitar separuh dari total utang Lippo Karawaci yang akan jatuh tempo pada 2018 dan 2019. Konsekuensinya, perseroan harus mencari cara lain untuk memperbaiki likuiditasnya dalam 12-18 bulan ke depan.

Lippo Karawaci tengah mempertimbangkan untuk menjual sejumlah asetnya untuk meningkatkan likuditas. Apabila sukses, maka Lippo Karawaci dapat memperbaiki arus kas (cash flow)-nya.

Akan tetapi, Hans memandang kebutuhan keuangan Lippo Karawaci tidak hanya untuk kebutuhan membayar utang jatuh tempo jangka pendeknya. Investor masih melihat bagaimana Lippo Karawaci dapat membiayai pembangunan proyek apartemennya di Meikarta. Menurut Hans, berdasarkan perkiraan sejumlah developer, nilai proyek 18 tower tersebut sekitar Rp5-6 triliun.

Menurut Hans, salah satu solusi Lippo Karawaci untuk bisa mendeliver proyeknya tepat waktu adalah dengan menggaet investor strategis baru. Namun, dia meragukan perseroan bisa memperoleh partner baru untuk proyek Meikarta, di tengah kondisi saat ini.

Dia melanjutkan, Lippo Karawaci cukup ambisius menargetkan membangun hingga 92 tower di Meikarta, 18 tower di antaranya dibangun tahun ini. Di samping itu, harga jual apartemen Meikarta juga terlalu murah sehingga margin keuntungannya tipis.

Kondisi keuangan LPKR tersebut direspons negatif oleh investor. Akibat harga sahamnya turun drastis, nilai kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap) LPKR per 20 Juni 2018 hanya Rp8,08 triliun, bahkan jauh lebih rendah dibandingkan ekuitas perseroan per Maret 2018 yang sebesar Rp29,9 triliun.

Historis Harga Saham LPKR Year to Date (YtD) 20 Juni 2018

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Hans mengatakan investor perlu melihat dulu langkah recovery keuangan yang akan dilakukan Lippo Karawaci sebelum memutuskan mengambil sahamnya. Dia memperkirakan industri properti akan mulai booming tahun depan.

(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.773,76

Up0,54%
Up3,36%
Up0,03%
Up6,73%
Up17,30%
Up44,83%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.325,17

Up0,88%
Up4,09%
Up0,03%
Up5,78%
Up18,69%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,53

Down- 0,32%
Up2,73%
Up0,01%
Up3,85%
Up18,24%
Up46,77%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.046,42

Up0,71%
Up2,82%
Up0,02%
Up3,06%
Down- 1,49%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.037,25

Up0,52%
Up3,63%
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua