Saham EXCL Meroket Setelah Terdepak dari MSCI Index, Bagaimana Prospeknya?
Saham EXCL pada perdagangan Senin ditutup meroket 12,85 persen di level Rp2.370

Saham EXCL pada perdagangan Senin ditutup meroket 12,85 persen di level Rp2.370
Bareksa.com - Pasca dikeluarkan dari komposisi MSCI Global Index, harga Saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada perdagangan Senin, 4 Juni 2018 ditutup meroket 12,85 persen dengan berakhir di level Rp2.370 per saham.
Saham EXCL bergerak sangat atraktif pada perdagangan kemarin yang tercermin dari frekuensi perdagangan sebanyak 11.135 kali atau merupakan yang terbesar kedua serta nilai transaksinya yang mencapai Rp244,25 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga anggota bursa yang paling banyak melakukan pembelian terhadap saham EXCL antara lain Mandiri Sekuritas (CC) dengan nilai pembelian Rp81,51 miliar. Kemudian Credit Suisse Sekuritas (CS) Rp23,5 miliar, dan UBS Sekuritas (AK) Rp19,16 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Ketiga anggota bursa tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham EXCL secara keseluruhan yakni 33,37 persen, 9,62 persen, dan 7,84 persen.
Outlook Positif
Industri telekomunikasi di Indonesia diperkirakan akan terkena dampak positif dari kebijakan pemerintah perihal pemberlakuan SIM registrasi pada awal tahun ini. Registrasi kartu SIM diharapkan akan membuat industri telekomunikasi membaik.
Sebab dengan registrasi prabayar ini, dinilai akan efektif meminimalkan kebiasaan masyarakat Indonesia yang kerap melakukan gonta-ganti kartu prabayarnya. Ke depannya, industri telekomunikasi di Indonesia harus ditunjang oleh top up pulsa, bukan lagi jual beli kartu perdana.
Sekedar informasi, registrasi SIM card prabayar EXCL tertinggi dengan 84 persen dari jumlah pelanggan, kemudian disusul TLKM (telkomsel) 79 persen, dan ISAT yg paling rendah 35 persen.
SIM registrasi akan membuat industri lebih sehat, karena selama ini biaya untuk mencetak SIM card pra bayar setahun dapat mencapai sekitar US$350juta atau sekitar Rp4,9 triliun. Dengan pemberlakukan SIM Registrasi, setiap operator diperkirakan bisa menghemat US$23 juta atau sekitar Rp320 miliar per tahun.
Analisis Fundamental
Secara fundamental, emiten yang bergerak dalam bidang operator telekomunikasi ini memperoleh capaian kurang memuaskan pada kuartal pertama 2018. EXCL membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp15,4 miliar. Capaian itu merosot 66,8 persen dibandingkan laba bersih perseroan pada periode sama tahun sebelumnya (yoy) Rp46,5 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, emiten dengan kode saham EXCL tersebut membukukan pendapatan kuartal pertama 2018 sebesar Rp5,5 triliun, meningkat tipis 4,5 persen dibandingkan dengan kuartal pertama 2017.
Adapun sepanjang periode Januari hingga Maret 2018, perseroan dapat menekan sejumlah beban seperti biaya infrastruktur, biaya beban langsung, dan beban umum dan administrasi. Beban perseroan yang naik tajam yaitu beban penyusutan yang meningkat 11 persen menjadi Rp1,81 triliun.
Selain itu, beban penjualan dan pemasaran perseroan meroket tajam 109,5 persen. Perseroan membukukan rugi sebelum pajak penghasilan Rp71,1 miliar, turun tipis 2 persen (yoy).
Pada tahun lalu, perseroan mencatatkan penurunan laba bersih 0,7 persen menjadi Rp375,24 miliar. Pada periode tersebut, perseroan membukukan kenaikan pendapatan 7,2 persen menjadi Rp22,87 triliun.
Analisis Teknikal

Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham EXCL pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan body yang cukup besar menggambarkan saham ini bergerak positif dalam rentang yang lebar.
Adapun long upper shadow yang terbentuk menandakan saham ini sempat terkena aksi profit taking mengingat kenaikan intradaynya yang tinggi.
Volume terlihat masih cukup besar menandakan saham EXCL masih cukup ramai ditransaksikan pelaku pasar. Apabila diperhatikan, pola pergerakan saham EXCL terlihat telah membentuk dua higher high dan higher low yang biasanya menjadi indikasi awal sinyal uptrend.
Selain itu, indikator MA 5 dan MA 20 terpantau mulai bergerak naik. Indikator relative strength index (RSI) juga kembali bergerak positif mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat. (AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.202,74 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,32 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,7 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,13 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.