BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Harga Nikel Tertinggi di Tahun 2018, Saham INCO Meroket 6,5 Persen

Bareksa19 April 2018
Tags:
Harga Nikel Tertinggi di Tahun 2018, Saham INCO Meroket 6,5 Persen
Nikel, jenis logam serbaguna yang kuat, antikarat, dan mampu mempertahankan karakter fisik maupun mekanik meskipun terpapar temperatur ekstrem. Dengan produksi rata-rata 75.000 metrik ton nikel matte per tahun, PT Vale menyumbang 5% pasokan nikel dunia. (Akun Facebook @ptvaleindonesia)

Saham INCO termasuk yang paling banyak diakumulasi oleh pelaku pasar asing, setidaknya di sepanjang bulan April

Bareksa.com – Harga nikel global pada perdagangan hari ini, 19 April 2018, menguat signifikan hingga mencapai level tertinggi sepanjang tahun ini. Hal ini pun mendorong harga saham produsen nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Di bursa berjangka London, harga kontrak nikel berjangka naik 7,5 persen menjadi US$15.370 per ton pada perdagangan pagi ini. Level ini merupakan yang tertinggi di tahun ini.

Hal tersebut langsung berdampak positif terhadap saham INCO yang dibuka langsung menguat pada perdagangan hari ini. Hingga pukul 10.15 WIB hari ini, saham INCO sudah menguat 6,5 persen ke level Rp3.600, dibandingkan harga penutupan kemarin.

Promo Terbaru di Bareksa

Berdasarkan laporan keuangan 2017, hingga akhir tahun lalu INCO hanya beroperasi dalam satu segmen usaha dan geografis, yaitu penambangan dan pengolahan nikel di Indonesia. Seluruh produk perseroan dijual berdasarkan kontrak penjualan jangka panjang.

Grafik : Historikal Harga Nikel Sepanjang Tahun 2018

Illustration

Sumber : Investing.com

Seluruh penjualan Perseroan dilakukan berdasarkan kontrak-kontrak penjualan “harus ambil” jangka panjang dalam mata uang dolar AS, dimana harga ditentukan dengan formula yang didasarkan atas harga tunai nikel di LME dan harga realisasi rata-rata nikel Vale Canada Limited.

Semua penjualan merupakan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, yakni penjualan kepada Vale Canada Limited sebesar US$503,4 juta dan penjualan kepada Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. US$125,8 juta, sehingga total pendapatan INCO pada tahun 2017 mencapai US$629,3 juta.

Grafik : Pergerakan Intraday Saham INCO

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Hingga pukul 10:51 WIB hari ini, saham INCO menjadi saham yang paling banyak diborong investor asing di Bursa Efek Indonesia. Nilai beli bersih (net buy) investor asing terhadap saham INCO mencapai Rp31,7 miliar.

Sebelumnya, saham INCO memang termasuk saham yang paling banyak diakumulasi oleh pelaku pasar asing, setidaknya di sepanjang bulan April. (Baca Juga : Sepanjang April IHSG Rebound 1,22 Persen, Saham INCO Paling Banyak Diburu Asing). (hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.312,44

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,42%
Up18,15%
-

Capital Fixed Income Fund

1.768,97

Up0,60%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,87%
Up17,27%
Up43,79%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.747,79

Down- 0,86%
Up3,27%
Up0,01%
Up3,89%
Up18,25%
Up46,68%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,9

Down- 0,43%
Up1,59%
Up0,01%
Up2,67%
Down- 2,39%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.034,47

Up0,54%
-
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua