BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Sepanjang April IHSG Rebound 1,22 Persen, Saham INCO Paling Banyak Diburu Asing

16 April 2018
Tags:
Sepanjang April IHSG Rebound 1,22 Persen, Saham INCO Paling Banyak Diburu Asing
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3). IHSG pada perdagangan pekan ini ditutup melemah 16,95 poin atau 0,27 persen ke level 6.304,95. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sepanjang 2018, harga nikel global terus merangkak naik hingga 9,12 persen

Bareksa.com – Meredanya tensi perang neraca dagang antara AS dan China membuat bursa global bergerak beranjak rebound di sepanjang bulan April ini. Saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pun ikut terkerek dengan diikuti pembelian oleh investor asing.

Setidaknya dalam dua pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menguat 1,22 persen dari 6.194 pada pembukaan perdagangan 2 April dan ditutup di level 6.270 pada 13 April 2018. Di tengah kenaikan indeks tersebut, setidaknya ada 10 saham yang paling banyak diborong asing.

Daftar 10 Saham Terbanyak Dibeli Asing Sepanjang 2 April – 13 April 2018

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Sumber : Aplikasi Online Trading, diolah Bareksa.com

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa 10 besar saham yang menempati daftar saham yang paling banyak dibeli investor asing, didominasi oleh sektor Pertambangan, Industri Dasar, Konsumer, Media, Kontruksi, dan Keuangan.

Menariknya, justru saham perusahaan tambang nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menjadi saham dengan pembelian terbesar yang dilakukan oleh investor asing. Hingga akhir tahun 2017, INCO padahal membukukan kerugian setelah pajak mencapai US$15,2 juta.

Harga saham INCO sepanjang April pun sudah melonjak 15 persen. Saham emiten ini dibuka di Rp2.820 per 2 April, dan telah menguat ke Rp3.230 pada penutupan 13 April.

Jika dianalisis lebih lanjut, perusahaan yang mempunyai bisnis inti pada penjualan nikel ini memang berpotensi akan mencatatkan keuntungan atau laba pada periode kuartal I 2018, seiring menguatnya harga nikel di dunia di periode tersebut.

Pada tanggal 16 Januari 2018, harga nikel global masih berada di kisaran US$12.367 per metrik ton. Namun, pada tanggal 29 Maret 2018, harga nikel global merangkak naik hingga US$13.495 per metrik ton atau telah menguat hingga 9,12 persen. (hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.773,44

Up0,54%
Up3,36%
Up0,03%
Up6,81%
Up17,26%
Up44,73%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.323,46

Up0,67%
Up4,06%
Up0,03%
Up5,62%
Up18,63%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,18

Down- 0,54%
Up2,72%
Up0,01%
Up3,85%
Up18,36%
Up46,76%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.044,67

Up0,52%
Up2,65%
Up0,02%
Up2,95%
Down- 1,71%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.037,08

Up0,52%
Up3,63%
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua