BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Analisa Teknikal Saham BMRI, Potensi Penguatan Tipis

Bareksa27 Maret 2018
Tags:
Analisa Teknikal Saham BMRI, Potensi Penguatan Tipis
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo (tengah) berbincang dengan Komisaris Utama Hartadi A Sarwono (kiri) dan Wakil Direktur Utama Sulaiman Arief Arianto dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (21/3). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Pada 26 Maret 2018, saham BMRI ditutup menguat 0,3 persen ke harga Rp 8.075

Bareksa.com - Saham emiten PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) pada perdagangan hari Senin (26 Maret 2018) ditutup menguat 0,3 persen atau 25 poin ke harga Rp 8.075, dari harga penutupan pada hari Jumat lalu Rp8.050. Volume transaksi dari saham emiten yang bergerak di sektor finance ini sendiri mencapai 21,3 juta lembar, dengan nilai transaksi sebesar Rp 170,9 miliar dan kapitalisasi pasar sebesar Rp 376,8 triliun.

Jika dilihat dari aktivitas brokernya, sampai dengan penutupan hari Senin, yang menjadi tiga top buyer untuk saham BMRI ini antara lain Morgan Stanley Sekuritas Indonesia (MS) dengan nilai pembelian Rp26 miliar, kemudian yang kedua Citigroup Sekuritas Indonesia (CG) dengan nilai Rp24,4 miliar, dan yang ketiga Panin Sekuritas (GR) dengan nilai Rp19,5 miliar.

Sedangkan di sisi yang lain, tiga top seller pada saham ini antara lain Credit Suisse Sekuritas Indonesia (CS) yang menjual saham BMRI senilai Rp 58,2 miliar, selanjutnya MS juga menjual dengan nilai Rp33,6 miliar, dan yang terakhir Deutsche Sekuritas Indonesia (DB) senilai Rp20,6 miliar.

Promo Terbaru di Bareksa

Analisa Teknikal Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Seperti yang bisa dilihat dalam grafik, secara teknikal, saham BMRI ini untuk sementara sedang dalam tren sideways atau sedang dalam tren mendatar. Pada hari Senin (26 Maret 2018), harga saham BMRI ditutup dengan membentuk candle yang full body dengan body yang cukup panjang.

Jika dilihat lebih detail, pada penutupan hari Senin ini, indikator Moving Average 34 masih berada di atas Moving Average 13 yang dalam kata lain masih di dalam tren yang negatif. Kemudian Relative Strength Index (RSI) yang mencapai level 47 atau dalam arti lain masih berada pada area jenuh beli yang mengindikasikan masih memiliki chance untuk melanjutkan penguatan tetapi potensi tersebut cukup kecil. Hal ini juga didukung dengan lebih banyaknya volume penjualan daripada volume pembelian, yang sekaligus mengindikasikan penguatan tersebut cukup kecil. Target resisten terdekat untuk saham BMRI pada harga Rp8.200 dengan support terdekat pada harga Rp7.825 per lembar saham.

Berdasarkan sejumlah berita terakhir,terdapat sentimen negatif dan positif yang menerpa saham emiten bank milik negara ini. Sentimen negatifnya adalah berita peningkatan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat danTiongkok pada saat yang berdekatan. Sedangkan pada sisi yang lain, kebijakan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga acuan atau 7 Day Repo Rate (7DRR) pada level 4,25 persen tampaknya juga belum bisa mendorong harga saham perbankan nasional.

Sedangkan sentimen positinya adalah penggenjotan porsi Kredit Usaha Rakyat atau KUR ke sektor produksi menjadi 50 persen dan Bank Mandiri siap membagi dividen senilai Rp9,28 triliun atau 45 persen dari total laba sepanjang tahun 2017. (hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,01

Up0,38%
Up5,34%
Up9,67%
Up9,80%
Up18,64%
Up8,72%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,67

Up0,46%
Up5,00%
Up8,82%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,01

Up0,41%
Up4,45%
Up9,63%
Up9,89%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,45

Up1,10%
-----

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua