Jika PTBA Akan Bagikan Dividen, Berapa Yield-nya?
Manajemen PTBA masih memasang porsi dividen berkisar 30 persen sampai 50 persen terhadap laba bersih

Manajemen PTBA masih memasang porsi dividen berkisar 30 persen sampai 50 persen terhadap laba bersih
Bareksa.com - Tahun 2017 merupakan tahun yang mengembirakan bagi industri batu bara. Bagaimana tidak, harga batu bara global pada sepanjang 2017 terus menunjukkan kenaikan.
Harga batubara Newcastle telah naik sebesar 22 persen dari awal tahun 2017 di harga US$83 per metric ton menjadi US$102 per metric ton hingga akhir tahun 2017. Begitu pula dengan batu bara Rotterdam yang naik sebesar 18 persen menjadi US$96 per metric ton hingga akhir 2017 dari US$81 per metric ton.
Kenaikan harga batubara global ini pun membuat laba bersih perusahaan batubara yang tercatat di Bursa Efek Indonesia mengalami kenaikan, seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Sepanjang 2017, PTBA mencatat kenaikan laba bersih 123 persen menjadi Rp4,5 triliun, dibandingkan Rp2 triliun sepanjang 2016.
Promo Terbaru di Bareksa
Meningkatnya laba bersih ini pula diringi dengan kenaikan harga saham PTBA sepanjang 2017 lalu, yag seiring dengan kenaikan harga batu bara global.

Kenaikan laba bersih yang cukup fantastis ini tentunya akan berpengaruh terhadap dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang sahamnya. Pemerintah, sebagai pengendali utama emiten batu bara ini juga dikabarkan akan meminta setoran yang cukup besar kepada perusahaan BUMN tambang lain termasuk PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS).
Sebagai informasi, seiring dengan kabar pembagian dividen tersebut, sejumlah harga saham emiten tambang BUMN tersebut pada perdagangan kemarin (Kamis 5 April 2018) mengalami kenaikan yang cukup besar. Saham ANTM naik 3,2 persen ke level Rp800, TINS naik 3,1 persen ke level Rp1.005, dan PTBA sendiri naik 5,9 persen ke level harga Rp3.230.
Mengutip Kontan, manajemen PTBA sendiri masih memasang porsi dividen berkisar 30 persen sampai 50 persen terhadap laba bersih.
Kita asumsikan perusahaan akan membagikan dividen dengan dividen payout ratio (DPR) sebesar 40 persen dari laba bersih, makan nilai dividen yang akan dibayarkan sebesar Rp1,8 triliun. Kemudian, akan diperoleh dividend per share (DPS) PTBA sebesar Rp155 per lembar saham.
Untuk menghitung apakah nilai dividen ini besar atau kecil, kita bisa menggunakan rasio dividend yield, yang merupakan perbandingan besarnya dividen yang didapat terhadap harga saham saat cum date (tanggal pencatatan nama pemegang saham yang berhak).
Dari asumsi tersebut, dapat dihitung dividend yield PTBA dengan membandingkan DPS dengan harga pasar PTBA pada penutupan kemarin Rp3.230/lembar. Maka, didapatlah asumsi dividend yield PTBA dari laba bersih tahun 2017 sebesar 4,9 persen.
Namun, perlu dicatat bahwa manajemen PTBA masih belum menetapkan rasio dari dividen tersebut.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.201,44 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.181,6 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,06 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.047,01 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.