Berita Hari Ini : WSKT Dapat Tambahan Pinjaman Rp1,4 T, Vape Kena Cukai 57%
BPJS Kesehatan Defisit Rp9 T, Sri Mulyani Kaji Kenaikan Iuran

BPJS Kesehatan Defisit Rp9 T, Sri Mulyani Kaji Kenaikan Iuran
Bareksa.com – Berikut adalah intisari perkembangan penting pemberitaan ekonomi dan aksi korporasi, yang disarikan dari laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia dan berita media hari ini, Jumat, 3 November 2017
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA)
Emiten bahan pangan ini telah mengantongi restu pemegang saham untuk divestasi seluruh unit bisnis berasnya. Sjambiri Lioe, Direktur Keuangan Tiga Pilar Sejahtera Food, mengatakan bahwa persetujuan tersebut telah diberikan oleh pemegang saham kepada dewan direksi dalam rapat umum pemegang saham luar biasa yang digelar di Jakarta, Kamis (2 November 2017).
Promo Terbaru di Bareksa
Namun, AISA ini masih harus meminta persetujuan dari para pemilik obligasi perseroan serta sindikasi perbankan yang memberikan utang kepada perseroan. Sjambiri mengatakan latar belakang dari rencana divestasi tersebut adalah karena turunnya performa divisi beras selama ini. Divisi ini juga membebani perseroan dengan utang yang tinggi.
PT PP Properti Tbk. (PPRO)
Perusahaan properti ini akan menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai Rp213 miliar.
Berdasarkan pengumuman di laman Kustodian Sentral Efek Indonesia, PP Properti mematok tingkat bunga 9,75 persen untuk MTN berjangka waktu 3 tahun tersebut. Distribusi secara elektronik akan dilakukan pada 3 November 2017 dan pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada 3 November 2018.
Dalam penerbitan MTN yang dilakukan oleh anak usaha PT PP (Persero) Tbk. tersebut, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., akan bertindak sebagai agen.
PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)
PT Huddleston Indonesia bakal menyerap sebanyak 1,86 miliar lembar saham baru yang rencananya diterbitkan Sritex melalui skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD).
Dalam keterbukaan informasinya yang diterbitkan Kamis (2 November 2017), Sritex mengungkapkan perseroan akan menerbitkan sebanyak 1,86 miliar saham baru atau mewakili 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)
Waskita mendapatkan tambahan pinjaman senilai Rp1,4 triliun dari sejumlah kreditur untuk proyek kereta ringan (LRT) Palembang, Sumatra Selatan. Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Shastia Hardiati memaparkan perusahaan semula mendapatkan fasilitas sebesar Rp4,59 triliun. Dengan tambahan tersebut, fasilitas pinjaman yang diperoleh Waskita Karya sebesar Rp5,99 triliun.
Rokok Elektrik Kena Cukai
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan mengungkapkan alasan pengenaan cukai pada rokok elektrik (vape/e-sigaret) sebesar 57 persen dan berlaku pada 1 Juli 2018.
Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan, alasan yang utama adalah mengenai pembatasan jumlah konsumsi serta menghindari penyalahgunaan rokok elektrik.
Heru menyebutkan, alasan selanjutnya mengenai pengenaan cukai rokok elektrik juga lantaran likuid atau essence yang digunakan masih mengandung tembakau. Berdasarkan UU, penggunaan tembakau maka harus dikenakan cukai.
BPJS Kesehatan Defisit
Dewan Pengawas BPJS Kesehatan melaporkan defisit pada laporan keuangan ke Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Dari laporan tersebut dinilai kerugian BPJS Kesehatan karena iuran (premi) yang terlalu rendah.
Menurut Sri Mulyani, pemerintah melalui BPJS Kesehatan ingin menutup seluruh biaya yang harusnya ditanggung masyarakat Indonesia agar mendapatkan jasa kesehatan yang layak, terutama yang berpendapatan rendah.
"Pemerintah sekarang melakukan kajian untuk melihat sumber-sumber kontribusi dari iuran agar lebih seimbang, agar BPJS bisa dapat jumlah masukan dari iuran untuk men-sustain dari jumlah yang harus dibayarkan," kata Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (2 November 2017).
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,01 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,67 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.153,01 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.044,45 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.