BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Pasca ELSA Menguat Tajam, Waspadai Aksi Ambil Untung Saham Elnusa

Bareksa14 September 2017
Tags:
Pasca ELSA Menguat Tajam, Waspadai Aksi Ambil Untung Saham Elnusa
Sejumlah Pekerja PT Elnusa tengah memeriksa alat drilling di lepas pantai (Company)

Secara tren masih dimungkinkan saham ELSA kembali melanjutkan kenaikan

Bareksa.com – Saham PT Elnusa Tbk (ELSA) sedang dalam anomali. Pergerakannya berbanding terbalik dengan mayoritas saham sektor pertambangan pada Rabu, 13 September 2017.

Saham ELSA menutup hari dengan kenaikan 24,56 persen ke level Rp 284 dari penutupan hari sebelumnya Rp 228 per saham. Jumlah transaksinya pun cukup besar. Tercatat, volume perdagangan saham ELSA menembus 5,88 juta lot dengan frekuensi lebih dari 12.000 kali bernilai lebih dari Rp 157 miliar.

Analis Senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, menyatakan saat ini saham ELSA berada di kisaran Rp 228 – 284 per saham pasca terjadinya penguatan signifikan. Secara tren dia menilai masih dimungkinkan saham ELSA kembali melanjutkan kenaikan. Sebab sejumlah indiktor memperlihatkan adanya kenaikan.

Promo Terbaru di Bareksa

“Namun dengan penguatan signfikan tersebut membuka ruang untuk terjadinya aksi ambil untung yang dapat menahan potensi kenaikan tersebut,” ujar Reza dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 14 September 2017.

Reza menyarankan agar pelaku pasar dan investor mengantisipasi kondisi tersebut. “Trading buy selama dapat bertahan di atas Rp 280 per saham, support Rp 276-280 per saham, dan resisten Rp 296-304 per saham,” ungkapnya.

Nilai Transaksi Tertinggi

Untuk diketahui, pada Rabu kemarin saham ELSA menguat tajam. Broker Lotus Andalan Sekuritas menjadi pembeli terbanyak saham ELSA dengan volume 712.957 saham pada harga rata-rata Rp 260. Sementara, broker yang menjadi penjual terbanyak saham ELSA adalah Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Broker dengan kode YP mencatat volume 723.460 saham pada harga rata-rata Rp 268.

Transaksi saham ELSA kemarin menjadi yang tertinggi ketimbang rata-rata transaksinya sepanjang periode 30 Desember 2016 sampai 12 September 2017. Secara year to date, rata-rata volume perdagangan saham ELSA hanya mencapai 397.496 lot dengan rata-rata nilai transaksi Rp 19,74 miliar.

Di sisi lain, secara historikal di sepanjang tahun ini, saham ELSA memang sudah turun tajam sejak menyentuh level tertinggi Rp 462 pada 24 Januari 2017. Jika dilihat dari posisi pada periode itu, maka saham ELSA hingga 12 September 2017 telah anjlok 50,65 persen.

Raih Kontrak Seismic

Seiring kenaikan harga saham tersebut, di kalangan pelaku pasar beredar informasi soal ELSA yang telah mendapatkan kontrak seismic darat di Papua Barat untuk pengerjaan Juli 2017 sampai semester I 2018 dan seismic laut di Aceh untuk pengerjaan Agustus - November 2017 dengan nilai total kontrak Rp 3 - 4 triliun. Selain itu, ELSA telah menyewakan rig untuk pemboran pada Juni - Juli 2017 yang berpotensi meningkatkan pendapatan pada semeter II 2017 sebesar Rp 150 - Rp 200 miliar.

Kemudian seiring dengan PT Pertamina (Persero) memperoleh hak pengoperasian blok Mahakam dari Total, maka kontrak yang besar dari Pertamina terkait Mahakam tersebut berpotensi dioperoleh ELSA. Pada 2014 - 2016, kontrak dari Mahakam berkontribusi 50 persen dari pendapatan hulu dan hilir ELSA. Dengan pengoperasian Blok Mahakam oleh Pertamina dan kemudian Pertamina memberikan kontrak jasa pengeboran kepada ELSA, maka Elnusa meraih tambahan pendapatan hingga Rp 300 miliar di 2018.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.773,76

Up0,54%
Up3,36%
Up0,03%
Up6,73%
Up17,30%
Up44,83%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.325,17

Up0,88%
Up4,09%
Up0,03%
Up5,78%
Up18,69%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,53

Down- 0,32%
Up2,73%
Up0,01%
Up3,85%
Up18,24%
Up46,77%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.046,42

Up0,71%
Up2,82%
Up0,02%
Up3,06%
Down- 1,49%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.037,25

Up0,52%
Up3,63%
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua