BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Ini Alasan Saham DGIK Justru Menguat Saat KPK Telusuri Proyek Lain PT NKE

24 Agustus 2017
Tags:
Ini Alasan Saham DGIK Justru Menguat Saat KPK Telusuri Proyek Lain PT NKE
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Adanya berita tersebut tentunya menjadi sentimen negatif bagi saham DGIK

Bareksa.com - Selain proyek pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Khusus Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana Tahun 2009-2011, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami sejumlah proyek pembangunan yang dikerjakan PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK). Hal ini menjadi sentimen negatif tapi harga saham DGIK justru naik 9 persen ke level Rp 64 per saham.

Perusahaan konstruksi yang kini berstatus tersangka dalam kasus dugaan korupsi, juga terkait dalam sejumlah proyek pemerintah lainnya, yakni pembangunan gedung di Universitas Mataram dan Universitas Jambi.

Kemudian pembangunan Badan Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Surabaya tahap III, RSUD Sungai Dareh Kabupaten Darmasraya, gedung Cardiac RS Adam Malik Medan, Paviliun RS Adam Milik Medan, RS Inspeksi Tropis Surabaya, dan RSUD Ponorogo.

Promo Terbaru di Bareksa

DGIK juga dipercaya ikut mengerjakan proyek Wisma Atlet dan pembangunan Gedung Serba Guna Palembang, Pemprov Sumatera Selatan tahun 2011. Dari proyek itu PT NKE dapat fee hingga Rp 49,01 miliar.

Perjalanan saham DGIK tampaknya tidak akan mulus seiring berbagai temuan kasus korupsi yang melibatkan perseroan. Kali ini KPK terus memeriksa sejumlah kontrak kerja yang diperoleh DGIK sebagai bahan pendalaman dalam mempelajari seberapa jauh keterlibatan perseoran terhadap sejumlah kasus korupsi yang melibatkan sejumlah petinggi negara ini

Menurut Analis Senior PT Bina Artha Sekuritas, Reza Priyambada bahwa terlepas dari temuan KPK tersebut, adanya berita tersebut tentunya menjadi sentimen negatif tidak hanya bagi perseoran terutama dari sisi nama perseroan beserta manajemen namun, juga terhadap pergerakan harga sahamnya.

Namun hingga pukul 15.19 WIB hari ini harga saham DGIK malah naik 10 persen menjadi Rp 63 dari sebelumya Rp 58 terdorong transaksi jual-beli yang dilakukan sejumlah broker.

Phillip Sekuritas (KK) membeli 287 ribu lot saham pada harga rata-rata Rp 60 per saham atau senilai Rp 1,7 miliar, tapi KK juga menjual sama DGIK pada harga rata-rata Rp 60,5 per sebanyak 238 ribu lot dengan nilai transaksi Rp 1,4 miliar.

BNI Sekuritas juga membeli saham DGIK sebanyak 151 ribu lot saham pada harga rata-rata Rp 60,2 per saham atau senilai Rp 910,2 juta dan menjual 139 ribu lot saham pada harga rata-rata Rp60,1 per saham atau senilai Rp 835,7 juta.

Grafik: Saham DGIK Secara Intraday

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.773,76

Up0,54%
Up3,36%
Up0,03%
Up6,73%
Up17,30%
Up44,83%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.325,17

Up0,88%
Up4,09%
Up0,03%
Up5,78%
Up18,69%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,53

Down- 0,32%
Up2,73%
Up0,01%
Up3,85%
Up18,24%
Up46,77%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.046,42

Up0,71%
Up2,82%
Up0,02%
Up3,06%
Down- 1,49%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.037,25

Up0,52%
Up3,63%
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua