Paska Dicaplok HSBC, Bank Ekonomi Raharja Mulai Kolaborasi
Bank Ekonomi Raharja membentuk PT. Bank HSBC Indonesia

Bank Ekonomi Raharja membentuk PT. Bank HSBC Indonesia
Bareksa.com - Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) HSBC Indonesia secara resmi melakukan kolaborasi dengan anak usahanya, yakni PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (BAEK) dengan membentuk PT. Bank HSBC Indonesia. Kolaborasi kedua belah pihak ini disertai dengan penyertaan modal sebesar US$ 1 miliar.
Director of Commercial Banking Bank HSBC Indonesia Catherine Hadiman mengungkapkan, sebelum Bank Ekonomi berintegrasi, HSBC International sudah menambah modal Bank Ekonomi. Selanjutnya, setelah berintegrasi, HSBC International kembali menambah permodalan sebesar US$ 1 miliar sehingga menghantarkan perseroan ke BUKU III.
"Sejauh ini dengan modal yang dikucurkan sudah cukup untuk mendukung ekspansi kredit. Namun tidak menutup kemungkinan, HSBC International kembali menambah permodalan,"ujar dia di Jakarta, Kamis (9/5).
Promo Terbaru di Bareksa
Presiden Direktur Bank HSBC Indonesia Summit Dutta melanjutkan, dengan adanya investasi tersebut, Bank HSBC Indonesia bisa melenggang ke BUKU III."Dengan meningkat ke level yang lebih tinggi bisa membuat kami meraih lebih banyak nasabah dan akses ke berbagai daerah,"terang dia.
Tidak hanya itu, perseroan juga bisa memperluas jaringan distribusi di Indonesia. Dia menambahkan, konsolidasi tersebut bisa memberikan variasi produk yang dipasarkan di Indonesia."Integrasi ini bisa memberikan banyak manfaat kepada nasabah di Indonesia,"kata dia.
Melalui Investasi tersebut, Summit mengungkapkan, menunjukkan komitmen HSBC International terhadap pasar Indonesia. "Indonesia merupakan negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi terbesar ketujuh di dunia, dengan berkembangnya HSBC di Indonesia menunjukkan komitmen kami untuk mengembangkan pasar di negara berkembang,"terang dia.
Dari sisi bisnis, Director Retail Banking Bank HSBC Indonesia Blake Hellam mengungkapkan, pihaknya masih akan tetap mengembangkan bisnis konsumer setelah terbentuknya integrasi tersebut.""Kami akan mengembangkan produk yang sudah dikembangkan di Bank Ekonomi, selain itu kami juga akan mengembangkan produk konsumer lain, yaitu kartu kredit, wealth management, kredit untuk segmen ritel, dan usaha kecil," papar dia.
Lebih lanjut, tidak hanya dari sisi kredit konsumer, Country Head of Global Banking Bank HSBC Indonesia Haryanto Suganda mengungkapkan, pihaknya juga mengembangkan kredit untuk perbankan global. Dia menjelaskan, sasaran dari Bank HSBC Indonesia adalah perusahaan korporasi besar, multinasional, dan BUMN. Terhadap perusahaan tersebut, Bank HSBC Indonesia menyediakan produk cash management dan trade finance."Melalui yang terdiri dari 99 cabang di 29 kota di Indonesia, kami optimistis bisa menyediakan layanan bagi nasabah korporasi dan ritel,"kata dia.
Sementara itu, dari sisi kredit UMKM, pihaknya membantu sektor UMKM dengan mengembangkan sisi supply chain. Bahkan, pihaknya akan membantu sektor UMKM tersebut untuk bisa mengakses pasar internasional.
Sedangkan dari sisi penghimpunan dana, Managing Director, Head of Global Markets Bank HSBC Indonesia Ali Setiawan mengungkapkan, pihaknya akan lebih banyak menghimpun dana murah. Perseroan tidak akan menggenjot penghimpunan dana deposito yang dilakukan dengan memberikan iming-iming bunga tinggi.”Kami akan mengoptimalkan layanan digital untuk bisa menghimpun dana murah,”papar dia.
Ali melanjutkan, dari sisi jaringan, pada tahap awal, jaringan Bank HSBC Indonesia masih tersebar di Pulau Jawa. Namun, dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang, pihaknya berencana mengembangkan jaringan di luar Pulau Jawa."Pulau Jawa saat ini menyumbang 50% dari GDP, namun seiring dengan rencana pemerintah menumbuhkan ekonomi di luar Jawa, pihaknya juga akan mengembangkan ekonomi di luar Jawa,"ucap dia.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.202,74 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,32 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,7 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,13 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.