MARKET BRIEF: DUTI Target Marketing Sales Rp1T; PPRO Tawarkan 2 Proyek di Jatim
Bank Mandiri proyeksi kredit infrastruktur tumbuh 20%; Arab Saudi naikkan harga minyak untuk Asia

Bank Mandiri proyeksi kredit infrastruktur tumbuh 20%; Arab Saudi naikkan harga minyak untuk Asia
Bareksa.com – Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di ekonomi global, pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT Waskita Karya Tbk (WSKT)
Anak usaha Waskita, yakni PT Waskita Toll Road, menargetkan perolehan dana hingga Rp7 triliun dari divestasi empat ruas jalan tol Trans-Jawa yang dimilikinya. Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto menyatakan, target dana tersebut akan mengurangi utang yang dimiliki perusahaan.
Promo Terbaru di Bareksa
Dengan demikian, efeknya pada kapasitas berutang perseroan diharapkan meningkat tiga kalinya atau sebesar Rp21 triliun untuk membiayai proyek-proyek lain yang ditangani perseroan.
PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST)
Emiten kawasan industri ini mencatatkan prapenjualan (marketing sales) seluas 12 hektare hingga Mei 2017. Adapun target tahun ini dinaikkan menjadi kisaran 30 hektare hingga 40 hektare dengan harga jual rata-rata Rp2,5 juta hingga Rp3 juta per m2.
Perseroan akan tetap fokus dalam pengembangan kawasan industri dengan memanfaatkan momentum relokasi industri dari Jakarta serta perbaikan kondisi perekonomian nasional yang mulai terlihat sejak awal tahun ini.
PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI)
Emiten properti di bawah Sinar Mas Group ini menargetkan marketing sales senilai Rp1 triliun pada tahun ini dari penjualan apartemen dan rumah tapak. Lie Jani Harjanto, Wakil Direktur Utama Duta Pertiwi, mengatakan bahwa perseroan akan meluncurkan sejumlah proyek baru tahun ini, sembari tetap memasarkan proyek-proyek lama yang masih tersedia.
Proyek terbaru yang akan diluncurkan perseroan pada tahun ini yakni Southgate Residence di Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Proyek ini merupakan bagian dari proyek superblock Southgate yang rencananya mencakup pula mal, kantor, hotel, dan apartemen service. Dari proyek ini, perseroan menargetkan dapat memperoleh tambahan pendapatan sewa minimal Rp200 miliar per tahun.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan kredit infrastruktur hingga akhir semester I/2017 dapat mencapai 20 persen secara year to date. Pertumbuhan diyakini akan semakin melejit pada semester kedua, didorong oleh proyek pemerintah.
SEVP Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan, perseroan masih memiliki sejumlah proyek pembiayaan infrastruktur yang ada di pipeline sampai akhir semester I/2017. Beberapa di antaranya adalah pembiayaan proyek pembangkit listrik dan jalan tol.
PT Pembangunan Perumahan Properti Tbk (PPRO)
Anak usaha PT PP Tbk (PTPP) ini segera menawarkan dua proyek terbarunya di Jawa Timur pasca mengakuisi lahan di Wilayah Wiyung dan menggandeng mitra di sekitar jembatan Suramadu.
PPRO telah mengakuisisi lahan seluas 2,2 hektare di Surabaya tepatnya di Wiyung dan akan dibangun melalui anak usaha yang dibentuk dengan pemilik lahan tersebut, yakni PT Gunungsari Saktijaya. Emiten dengan kode PPRO ini menggenggam porsi saham mayoritas dalam perusahaan patungan tersebut, yakni 80 persen.
Sedangkan untuk proyek di Suramadu, kendati nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan salah satu partner telah diteken, manajemen belum ingin mengungkapkan identitas perusahaan swasta tersebut, kata Direktur Keuangan PPRO Indaryanto, baru-baru ini.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII)
Maybank mengumumkan penawaran surat utang sebesar Rp1,5 triliun. Adapun, surat utang yang akan dijual oleh perseroan dibagi menjadi dua yakni sukuk dan obligasi konvensional.
Dalam prospektus ringkas, Jumat (2 Juni 2017) Sukuk mudharabah berkelanjutan II tahap I tahun 2017 yang ditawarkan senilai Rp500 miliar. Sementara jangka waktu sukuk ini adalah tiga tahun sejak tanggal emisi dengan pendapatan bagi hasil sukuk mudharabah yang dihitung berdasarkan perkalian antara nisbah.
Sementara untuk obligasi berkelanjutan II tahap I tahun 2017, jumlah yang ditawarkan senilai Rp1 triliun. Obligasi ini dibagi dalam tiga seri A bertenor lima tahun, seri B tujuh tahun dan seri C 10 tahun.
RUU Migas
Badan Legislasi belum menyepakati bentuk badan usaha khusus minyak dan gas bumi yang diusulkan Komisi VII dalam draf Rancangan Undang Undang Migas No. 22/2001.
Dalam naskah hasil pembahasan RUU Migas di Baleg pada Rabu (24/5), Badan Legislasi menyinggung tentang tiga aspek, yakni teknis, substansi, dan asas pembentukan peraturan perundang-undangan. Pada aspek substansi, Baleg meminta konfirmasi kepada Komisi VII sebagai pengusul tentang status dan kedudukan BUK Migas.
Harga Minyak
Arab Saudi, yang merupakan eksportir minyak terbesar dunia, menaikkan harga minyak untuk penjualan Juli bagi pembeli di Asia, Amerika Serikat dan Eropa Barat Laut. Negara Timur Tengah itu mencari keuntungan saat permintaan meingkat karena para pemasok memperpanjang produksi untuk menjaga harga minyak dunia.
Saudi Arabian Oil Co, yang biasa dikenal Saudi Aramco, menaikkan harga resmi minyak Arab Light crude bagi pembeli Asia sebesar 60 sen per barel. Meskipun demikian, harga tersebut masih berada 25 sen lebih rendah dibandingkan dengan harga acuan Asia.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.201,44 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.181,6 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,06 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.047,01 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.