BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

IIF Bidik Pembiayaan Infrastruktur Rp12 Triliun

Bareksa18 Maret 2017
Tags:
IIF Bidik Pembiayaan Infrastruktur Rp12 Triliun
Warga menggunakan perahu melintas di kawasan konstruksi proyek jembatan Merah Putih atau jembatan Marthafons di kota Ambon, Maluku, Rabu (6/5). Pembangunan infrastruktur Jembatan 1.060 meter yang membentang di atas Teluk Dalam Ambon itu menghabiskan anggaran Rp416,75 miliar dari APBN. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Pembiayaan tersebut akan difokuskan untuk proyek infrastruktur minyak bumi dan gas

Bareksa.com - PT Indonesia Infrastruktur Finance (IIF) menargetkan pembiayaan tahun ini tumbuh 50 persen dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu. Pembiayaan tersebut akan difokuskan untuk proyek infrastruktur minyak bumi dan gas serta sektor infrastruktur lainnya.

Presiden Direktur IIF Arisudono Soerono menjelaskan, pada 2016 lalu, perseroan membukukan pembiayaan sekitar Rp8 triliun. "Tahun ini, kami menargetkan bisa bertumbuh Rp4-5 triliun menjadi Rp12-13 triliun," ujar dia di Jakarta, Jumat (17 Maret 2017).

Sebagai perusahaan pembiayaan di bawah naungan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), IIF tidak bisa menjalankan pembiayaan secara langsung. "Pembiayaan kami lakukan secara sindikasi, club deal ataupun bilateral," jelas dia.

Promo Terbaru di Bareksa

Sementara untuk proyek pembiayaan, perseroan tahun lalu terlibat dalam proyek telekomunikasi, energi dan pembangkit listrik tenaga surya. Sedangkan untuk proyek tahun ini, perseroan mendapatkan proyek pembangunan infrastruktur minyak bumi dan gas, pelabuhan dan lainnya.

"Januari lalu, kami baru tanda tangan kerjasama sindikasi pengolahan gas. Lalu Februari 2017, kami terlibat dalam proyek telekomunikasi," ujar dia.

Dari segi pendanaan, perseroan memanfaatkan pendanaan dari pasar modal dan pinjaman perbankan. Mengenai porsi pendanaan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan tahun ini.

"Pendanaan akan kami cari dari pasar modal dan pinjaman bank, rencana dalam waktu dekat kami akan obligasi," jelas dia.

Arisudono melanjutkan, pihaknya tidak hanya mengandalkan pendanaan dari dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Di tengah adanya kenaikan suku bunga The Fed, perseroan tidak terlampau khawatir menggunakan pendanaan asing. Pasalnya, perseroan memiliki rating AAA sehingga bisa mendapatkan suku bunga yang bersaing di pasar. (K09)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,28

Up0,26%
Up4,07%
Up7,67%
Up8,36%
Up19,31%
Up38,54%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.094,66

Up0,28%
Up4,21%
Up7,11%
Up7,47%
Up2,78%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.082,94

Up0,60%
Up4,03%
Up7,41%
Up7,80%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.849,98

Up0,54%
Up3,90%
Up6,98%
Up7,39%
Up17,50%
Up40,64%

Insight Renewable Energy Fund

2.280,85

Up0,84%
Up4,06%
Up7,03%
Up7,41%
Up20,32%
Up35,75%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua