MARKET BRIEF: PTBA Kelebihan Cash; ISAT Dulang Laba Rp1,1T
INTA masuk bisnis pembangkit

INTA masuk bisnis pembangkit
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA)
PTBA kini sedang berada dalam kondisi kelebihan cash. Perseroan memiliki cash sekitar Rp3,7 triliun yang berasal dari operasi bisnis tahun lalu. Emiten pelat merah itu juga masih memiliki treasury stock senilai Rp2,3 triliun yang sewaktu-waktu bisa dikeluarkan. Belum lagi opsi pinjaman, obligasi, rights issue dan sumber pendanaan lainnya.
Promo Terbaru di Bareksa
Perusahaan tambang milik pemerintah ini mematok rencana ekspansi pada tahun ini. PTBA mengejar proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas jumbo. Direktur Keuangan PTBA Achmad Sudarto mengatakan, pihaknya tengah mengikuti sejumlah tender proyek PLTU di luar Pulau Jawa dan Sumatra. "Banyak di Kalimantan, total kapasitasnya 800 megawatt (MW)," ujarnya, Rabu 15 Maret 2017.
PT Intraco Penta Tbk (INTA)
INTA membulatkan niatnya untuk banting setir ke bisnis pembangkit listrik. Emiten alat berat itu akan mengakuisisi 100 persen saham PT Pentra Unggul Sejahtera (PUS).
Berdasarkan prospektus perseroan, yang terbit Rabu 15 Maret 2017, nilai akuisisinya Rp337,5 miliar. Perjanjian Jual Beli (PJB) terkait akuisisi ini telah diteken pada 10 Maret 2017 lalu. Closing atas akuisisi ini akan dilakukan paling lambat 60 hari setelah tanggal pemenuhan persyaratan pendahuluan.
PT Indosat Tbk (ISAT)
ISAT membukukan laba senilai Rp1,1 triliun sepanjang tahun 2016 setelah tahun sebelumnya mencatatkan rugi sebesar Rp1,3 triliun. Laba yang didapat ISAT akibat dari selisih kurs.
Selain itu, laba bersih ISAT juga tentunya dari peningkatan pendapatan yaitu Rp29,18 triliun pada tahun 2016 naik 9 persen dari tahun sebelumnya yaitu Rp26,76 triliun. Kenaikan pendapatan Indosat ditopang oleh kenaikan pendapatan di lini bisnis seluler dan multimedia, komunikasi data dan internet.
PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA)
AISA menargetkan belanja modal (capex) sebesar Rp 560 miliar. Belanja modal tersebut akan digunakan oleh perseroan untuk melakukan ekspansi seperti penambahan mesin-mesin serta upgrade dan juga untuk infrastruktur.
"Untuk tahun ini sebenarnya kita masih preliminary, takutnya ada project yang sedang kita rencanakan. Preliminary capex kita totalnya senilai Rp560 miliar," kata Desilina, sekretaris perusahaan AISA, Rabu 15 Maret 2017.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.202,74 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,32 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,7 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,13 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.