BI Musnahkan Rp210,49 Triliun Uang Rusak
Secara umum BI membagi kualitas fisik uang menjadi 16 tingkatan

Secara umum BI membagi kualitas fisik uang menjadi 16 tingkatan
Bareksa.com - Bank Indonesia (BI) memusnahkan uang tidak layak edar senilai Rp210,49 triliun sepanjang tahun 2016. Pemusnahan uang tidak layak edar yang lusuh dan kucel merupakan salah satu cara bank sentral mendorong martabat bangsa Indonesia dari sisi identitas bangsa yakni mata uang.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Suhaedi menjelaskan, bank sentral bekerja sama dengan perbankan mengatur peredaran uang di masyarakat. Untuk uang yang tidak layak edar akan langsung tersortir secara otomatis, sehingga tidak akan kembali ke tangan masyarakat.
"Kita ada centralized cash network planning, dengan mengoptimalkan kantor-kantor kita dan bekerja sama dengan bank lewat kantor kas titipan," ujarnya di Jakarta, Selasa (14 Maret 2017).
Promo Terbaru di Bareksa
BI sendiri akan memaksimalkan kas titipan di jaringan kantor bank menjadi 107 outlet pada tahun ini, ditambah dengan 45 kantor bank sentral. Sehingga ada 152 kantor yang bisa digunakan untuk mengelola peredaran uang di 500 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Secara umum BI membagi kualitas fisik uang menjadi 16 tingkatan, yang menurut Suhaedi disebut dengan istilah soil. "Kita mau uang beredar itu bagus, minimal soil level 8. Kalau baru itu level 16," ucapnya.
Nominal uang yang dimusnahkan memang berfluktuasi dari tahun ke tahun, sesuai dengan kondisi di lapangan. Namun, menurut data BI, trennya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Grafik: Nominal Uang Dimusnahkan BI 2010-2016

Sumber: Bank Indonesia
Inisiasi Program BI Jangkau
Semakin sedikit jumlah uang yang dimusnahkan tentunya menjadi kabar baik bagi pengelolaan moneter BI. Demikian biaya pencetakan uang baru pun bisa ditekan yang berarti bisa meningkatkan efisiensi perekonomian nasional.
Untuk mewujudkannya, bank sentral akan menginisiasi Program BI Jangkau. Suhaedi menerangkan, BI bakal menggandeng bank-bank BUMN, PT Pos dan Pegadaian untuk tahap awal program tersebut. “Mereka punya jaringan sampai ke desa-desa. Jadi uang dari BI lewat kas titipan (di jaringan bank) bisa sampai ke desa-desa,” katanya
Untuk tahap awal, bank sentral bakal menguji coba program ini di tujuh wilayah nusantara antara lain Nusa Tenggara Timur, Papua, Maluku Utara, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, dan daerah ujung Jawa Timur. “Ini dipilih karena sulit dijangkau,” jelas Suhaedi.
BI sendiri secara konsisten mencetak uang baru lewat Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) setiap tahunnya. Di luar penerbitan pecahan uang dengan desain baru, pencetakan uang juga dilakukan untuk mengganti uang yang sudah tidak layak edar.
"Pertumbuhan uang baru sekitar 12 persen. Memperpanjang umur uang bisa dilakukan dengan mengganti bahan, juga dengan perubahan perilaku masyarakat (dalam menggunakan dan menyimpan uang)," tandas Suhaedi. (K15)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.202,74 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,32 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,7 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,13 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.