BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET BRIEF : Laba Bersih HMSP Tumbuh 23%; Laba Bersih AKRA Turun 1,1%

07 Maret 2017
Tags:
MARKET BRIEF : Laba Bersih HMSP Tumbuh 23%; Laba Bersih AKRA Turun 1,1%
Aktivitas pekerja di pabrik rokok PT HM Sampoerna TBk (HMSP) di Surabaya. (Company)

WSBP siap membangun dua pabrik baru di Kalimantan dan Sumatra Utara di tahun 2017

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)

Produsen rokok ini mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 23,14 persen sepanjang tahun 2016 menjadi Rp12,76 triliun dibandingkan laba bersih Rp10,36 triliun pada tahun sebelumnya.

Promo Terbaru di Bareksa

Laporan keuangan perseroan yang dipublikasi Senin 6 Maret 2017 menyebutkan, penjualan bersih naik jadi Rp95,46 triliun dari penjualan bersih Rp89,06 triliun, sedangkan beban pokok penjualan naik jadi Rp71,61 triliun dari Rp67,30 triliun sebelumnya.

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)

Sepanjang 2016, distributor bahan bakar ini mencatatkan pendapatan Rp 15,21 triliun. Jumlah ini menurun 23 persen dibandingkan pendapatan 2015 yang mencapai Rp 19,76 triliun.

Meski demikian, laba bersih emiten distributor BBM ini hanya turun tipis 1,1 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp 1,04 triliun pada 2016. Sepanjang tahun lalu, AKRA berhasil meraih laba kurs senilai Rp 28,55 miliar. Padahal di 2015, emiten ini menderita rugi kurs Rp 63,24 miliar.

PT Evergreen Invesco Tbk (GREN)

Evergreen berniat melakukan Penambahan Modal Dengan HMETD atau rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 50.000.000 saham baru. Menurut keterangan perseroan, pelaksanaan rights issue ini diperkirakan akan dilakukan pada Mei 2017 mendatang. Perseroan sendiri akan menggelar RUPS Luar Biasa pada 8 Maret besok.

Dana hasil penerbitan saham baru ini setelah dikurangi biaya akan digunakan antara lain untuk pengembangan usaha perusahaan dan pembayaran kembali pembiayaan dari pihak ketiga dan pengembangan perusahaan anak. Dalam hal pemegang saham publik yang tidak melaksanakan HMETD miliknya maka akan mengalami penurunan persentase kepemilikan maksimal 91,42 persen.

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)

Tahun ini, WSBP siap membangun dua pabrik baru di Kalimantan dan Sumatra Utara. Dengan dibangunnya dua pabrik pada tahun ini, yang berkapasitas masing-masing 300.000 ton per tahun, maka tahun depan WSBP tinggal membangun satu pabrik lagi.

Saat ini, anak usaha dari PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini telah memiliki 10 pabrik beton precast berkapasitas total 2,65 juta ton per tahun. WSBP berharap hingga 2018 memiliki 13 pabrik.

Sumber dana berasal dari kas internal, yang merupakan dana hasil initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada September 2016 lalu. Kala itu, WSBP menjual 40 persen saham melalui IPO dan meraup Rp 5,16 triliun.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,47

Up0,44%
Up5,47%
Up9,71%
Up9,85%
Up18,69%
Up8,66%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,49

Up0,46%
Up5,00%
Up8,81%
Up9,05%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,86

Up0,42%
Up4,45%
Up9,61%
Up9,90%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.045,26

Up1,03%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua