Saham SRIL Kembali Meroket, Setelah Ditinggal Prudential & Standard Chartered
Harga saham SRIL sempat anjlok hingga 30 persen menjadi Rp208, level terendah pada tahun 2016

Harga saham SRIL sempat anjlok hingga 30 persen menjadi Rp208, level terendah pada tahun 2016
Bareksa.com- Pada perdagangan hari ini, 27 Februari 2017, harga saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) kembali meroket. Saham, ini sempat anjlok tengah tahun lalu setelah ditinggal sejumlah institusi besar.
Hingga pukul 15.17 WIB hari ini harga saham SRIL melonjak hingga 11,3 persen menjadi Rp336, dibandingkan level penutupan kemarin.

Promo Terbaru di Bareksa
Bahkan, sejak tanggal 8 Februari hingga kemarin harga saham emiten tekstil ini telah melesat 27 persen menjadi Rp302 dari sebelumnya Rp238. Hal ini seiring dengan lonjakan nilai transaksi harian saham yang perusahaannya dikendalikan oleh Keluarga Lukminto ini.
Pada 8 Februari hingga sore ini, jumlah nilai transaksi harian saham SRIL pun ikut melonjak tajam, lebih dari 3 kali lipat menjadi Rp108 miliar per hari. Padahal, sebelumnya transaksi harian saham SRIL hanya mencapai Rp30 miliar.
Dalam periode dua pekan ini, Mandiri Sekuritas (CC) menjadi pembeli sekaligus penjual terbesar saham SRIL. CC membeli 14 juta lot pada harga rata-rata Rp288 senilai Rp407,1 miliar, dan menjual kembali 13,9 juta lot saham pada harga rata-rata Rp291,4 per saham senilai Rp404 miliar.
Mirae Asset Securities (YP) juga melakukan hal yang sama dengan membeli 4,4 juta lot saham pada harga rata-rata Rp289,1 senilai Rp127,9 miliar, lalu menjual kembali 6,2 juta lot saham pada harga rata-rata Rp286,9 per saham dengan nilai transaksi Rp176,7 miliar.
Sebelum meroket, harga saham SRIL telah anjlok hingga 30 persen menjadi Rp208 pada 30 September -- level terendah pada tahun 2016 -- jika dibandingkan harga 10 Agustus 2016 yang masih berada di level Rp296.
Ternyata sejak Agustus 2016 hingga Januari 2017, saham SRIL telah ditinggal oleh PT Prudential Life Assurance yang memiliki 1,2 miliar lembar saham atau setara 6 persen dari jumlah saham beredar.
Tindak hanya itu, pada bulan Agustus, Standard Chartered Bank yang memiliki 2,5 miliar lembar saham atau setara 13,76 persen juga ikut menjual seluruh kepemilikan. Padahal Standard Chartered baru masuk saham SRIL selama 3 bulan tepatnya pada bulan Mei 2016.
Grafik: Pergerakan Harga saham SRIL Sejak Agustus 2016 Hingga 24 Februari 2017

Sumber: Bareksa.com
Sehingga sejak Agustus 2016 hingga saat ini, kepemilikan saham di atas 5 persen, SRIL hanya dimiliki induk usahanya, yakni PT Huddleston Indonesia sebesar 56,07 persen. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.202,74 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,32 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,7 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,13 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.