BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Semen Indonesia Pertahankan Laba Rp4,52 Triliun

21 Februari 2017
Tags:
Semen Indonesia Pertahankan Laba Rp4,52 Triliun
Pabrik Semen Indonesia di Tuban, Jawa Timur. (Bareksa/Alfin Tofler)

Saat pendapatan menyusut 3% akibat persaingan ketat, perseroan bisa mempertahankan laba

Bareksa.com - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dapat mempertahankan laba sepanjang tahun 2016 di tengah tekanan pada penjualan. Pada saat yang sama, produsen semen terbesar nasional ini juga mencatatkan peningkatan liabilitas dan aset akibat adanya konsolidasi dengan anak usahanya.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi 20 Februari 2017, SMGR membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp4,52 triliun sepanjang 2016, tidak banyak berubah dari perolehan tahun sebelumnya. Padahal, pendapatan perseroan turun tipis 3 persen menjadi Rp26,13 triliun pada 2016 dibandingkan Rp26,95 triliun sebelumnya.

Laba sebelum pajak penghasilan tercatat turun 13,16 persen menjadi Rp5,08 triliun pada 2016 dibandingkan Rp5,85 triliun pada 2015. Sementara itu, laba bersih tahun berjalan bisa meningkat menjadi Rp4,53 triliun dibandingkan sebelumnya Rp4,52 triliun. Laba per saham dasar pun bisa dipertahankan di Rp762 per saham.

Promo Terbaru di Bareksa

Peningkatan laba bersih tahun berjalan karena adanya manfaat pajak penghasilan. Beban pajak Grup menyusut menjadi Rp549,58 miliar dibandingkan sebelumnya Rp1,32 triliun. Perseroan disebutkan telah memenuhi persyaratan memperoleh penurunan tarif PPh Badan sebesar 5 persen masing-masing untuk tahun fiskal 2016 dan 2015 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 2007.

Seperti diberitakan sebelumnya, industri semen domestik kini sedang mengalami oversupply. Kondisi penawaran yang lebih besar dibandingkan permintaan ini disebabkan oleh banyaknya pemain baru dan ekspansi pemain lama. Menilik data Asosiasi Semen Indonesia, kapasitas produksi industri semen telah mencapai 89,7 juta ton per 2016, jauh melebihi konsumsi domestik yang hanya berkisar 65 juta ton.

Menghadapi kondisi oversupply tersebut, Semen Indonesia masih tetap berupaya untuk mempertahankan pasarnya di Tanah Air. Tercatat volume penjualan Semen Indonesia periode Januari-Agustus 2016 masih mengalami peningkatan.

Di samping itu, Semen Indonesia juga gencar menggelar berbagai program efisiensi. Dalam proses produksi, Semen Indonesia mampu mengimplementasikan program-program substitusi bahan baku utama dan pendukung.

Sementara itu, per akhir Desember 2016 Semen Indonesia menyatakan ada peningkatan total liabilitas sebesar 27,44 persen menjadi Rp13,65 triliun dibandingkan setahun sebelumnya Rp10,71 triliun. Peningkatan ini terutama disebankan konsolidasi dengan entitas anak baru yaitu PT Varia Usaha dan PT Varia Usaha Beton sebesar Rp1,1 triliun.

Selain itu, peningkatan liabilitas juga bertambah akibat kenaikan utang bank jangka panjang terutama untuk pendanaan proyek pabrik Indarung VI dan Rembang sebesar Rp898,65 miliar. Ada juga kenaikan utang kredit modal kerja dalam rangka memperkuat pendanaan operasional sebesar Rp466 miliar. Selanjutnya, tambahan sewa pembiayaan kapal sebesar Rp346 miliar dan liabilitas imbalan kerja sebagai dampak dari penurunan discount rate sebesar Rp124 miliar.

Seiring dengan peningkatan liabilitas dan ekuitas, aset perseroan juga melonjak 15,93 persen menjadi Rp44,23 triliun per Desember 2016 dibandingkan Rp38,15 triliun setahun sebelumnya.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.201,44

Up0,38%
Up5,46%
Up9,53%
Up9,74%
Up18,73%
Up8,35%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.181,6

Up0,46%
Up4,99%
Up8,73%
Up9,06%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,06

Up0,42%
Up4,48%
Up9,54%
Up9,93%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.047,01

Up1,51%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua