VIDEOGRAFIS: Upaya Semen Indonesia Bertahan Sebagai Market Leader

Bareksa.com - Sekitar Rp387 Triliun akan dianggarkan untuk infrastruktur dalam RAPBN 2017. Angka ini naik lima kali lipat dibandingkan anggaran tahun 2010 yang hanya Rp86 triliun. Tingginya potensi konsumsi semen atas proyek infrastruktur ini mendorong minat banyak investor baik dari dalam maupun luar negeri untuk masuk ke industri semen. Akibatnya menurut data ASI, industri saat ini memasuki kondisi oversupply.

Oleh karena itu, Semen Indonesia yang merupakan perusahaan BUMN dan market leader harus terus meningkatkan competitive advantage, salah satunya dengan membangun pabrik baru. Untuk mengamankan posisi dan daya saing di regional, Semen Indonesia juga berekspansi ke luar negeri.

Semen Indonesia saat ini mempunyai pabrik di 4 lokasi yang sudah beroperasi. Semen Indonesia juga sedang membangun pabrik di dua lokasi baru yakni Rembang dan Aceh. Pabrik di Rembang sudah masuk tahap penyelesaian, sementara di Aceh baru memulai tahap pembangunan. Semen Indonesia pun berencana berinvestasi di Kupang, NTT. Dalam membangun pabrik baru, pemilihan lokasi dipilih mendekati pasar dan juga bahan baku yaitu batu kapur.

Sebelum membangun pabrik, Semen Indonesia memastikan seluruh perizinan sudah diperoleh. Aktivitas dan proses penambangan yang dilakukan Semen Indonesia selalu memperhatikan aspek pengelolaan lingkungan sesuai dengan peraturan yang berlaku serta kebijakan perusahaan.

Pengelolaan pascatambang atau disebut reklamasi pun dilakukan secara berkelanjutan. Area pertambangan yang belum dieksplorasi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai lahan pertanian. Semen Indonesia juga memberikan pendampingan dan pembinaan kepada para petani. Semen Indonesia telah menanam 57 ribu pohon di sekitar pabrik Tuban dan keberadaannya juga telah menyerap total 42 ribu tenaga kerja yang merupakan karyawan pabrik dan juga tenaga kerja dari mitra yang dibina oleh Semen Indonesia.

Videografis Strategi Semen Indonesia

Sumber: Bareksa.com