BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Anak Usaha Bakrie, BRMS Bisa Lepas Dari Jeratan Utang Jika Panigoro Beli Newmont

10 Mei 2016
Tags:
Anak Usaha Bakrie, BRMS Bisa Lepas Dari Jeratan Utang Jika Panigoro Beli Newmont
Pengusaha Arifin Panigoro menjawab wartawan seusai diterima Presiden Jokowi, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/4)

Utang BRMS ke Credit Suisse mencapai US$485 juta

Bareksa.com - Anak usaha grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) bisa terlepas dari lilitan utang jika rencana PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) untuk membeli saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) terlaksana.

Pasalnya 99 persen utang jangka panjang yang dimiliki oleh BRMS berasal dari pinjaman Credit Suisse cabang Singapura yang memakai jaminan saham NNT. Mengetahui lebih jelas terkat informasi ini, berikut hasil penelusuran analis Bareksa.

BRMS tercatat mempunyai saham NNT melalui PT Multi Daerah Bersaing (MDB) dengan kepemilikan efektif sekitar 18 persen. BRMS menguasai 75 persen kepemilikan saham MDB, sedangkan sisanya dimiliki oleh Pemda Nusa Tenggara Barat. MDB sendiri tercatat memiliki 24 persen saham NNT senilai US$884,6 juta.

Promo Terbaru di Bareksa

Pada 23 Maret 2010 saham NNT yang dimiliki Bakrie ini dijaminkan kepada Credit Suisse. Ini dilakukan agar BRMS mendapat pinjaman senilai lebih dari US$200 juta, yang waktu itu digunakan untuk modal kerja dan restrukturisasi utang.

Pinjaman ini awalnya hanya memiliki jangka waktu jatuh tempo selama 24 bulan setelah penarikan dana. Namun, beberapa kali BRMS berhasil mendapat keringanan dari Credit Suisse untuk memperpanjang tengat waktu pembayaran. Hingga September 2015 pinjaman ini belum juga dilunasi, bahkan saldonya sudah meningkat dua kali lipat lebih.

Berdasarkan informasi dari laporan keuangan BRMS, saldo utang kepada Credit Suisse per september 2015 sudah membengkak dua kali lipat lebih menjadi US$485 juta. Nilai utang naik karena selain belum membayar sebagian besar pokok pinjaman dan bunga, BRMS juga belum membayar premi penebusan dengan internal rate of return (IRR) 15 persen.

Bengkaknya utang ini terjadi lantaran Credit Suisse tak hanya memperpanjang tengat waktu pembayaran namun juga menambah fasilitas pinjaman kepada BRMS dengan jaminan yang sama. Awalnya, 23 Maret 2010 BRMS mendapat pinjaman senilai US$200 juta. Kemudian 1 April 2010, Credit Suisse memberi tambahan fasilitas sebesar US$100 juta. Fasilitas ini kemudian kembali ditambah pada 16 September 2011 senilai US$60 juta. Sehingga total nilai pokok pinjaman BRMS kepada Credit Suisse menumpuk jadi US$360 juta. Angka ini belum memasukan bunga atas pinjaman yang belum dibayar.

Grafik: Utang BRMS kepada Credit Suisse

Illustration

sumber: laporan keuangan BRMS

Dalam keterangan atas laporan keuangan, ditegaskan bahwa BRMS tidak boleh menjual aset yang disyaratkan (saham NNT) sampai pinjaman tersebut terbayar lunas. Dengan kata lain, jika konsorsium Agus Projosasmito dan Arifin Panigoro berniat mengambil alih saham NNT dari BRMS, maka nilai transaksi jual-beli saham NNT harus cukup untuk membayar utang BRMS kepada Credit Suisse.

"Hasil penjualan NNT harus digunakan untuk pelunasan pinjaman Credit Suisse tersebut. Jadi nilai hasil penjualan saham NNT setidaknya harus cukup untuk pelunasan pokok pinjaman Credit Suisse," kata Investor Relations BRMS Herwin Hidayat kepada Bareksa melalui pesan singkat.

Diberitakan Bloomberg 1 April 2016, konsorsium Agus Projo dan Arifin Panigoro telah menyiapkan dana US$2 miliar untuk memuluskan transaksi ini. Menurut perhitungan Bareksa, BRMS dengan kepemilikan efektif sebesar 18 persen, berpotensi mendapatkan dana senilai US$450 juta (18/80 x US$2 miliar) dari transaksi ini. Sehingga, transaksi ini seharusnya cukup untuk memuluskan pembayaran pokok utang BRMS kepada Credit Suisse. (np)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.202,74

Up0,42%
Up5,47%
Up9,65%
Up9,79%
Up18,62%
Up7,84%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,32

Up0,49%
Up5,00%
Up8,79%
Up9,05%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,7

Up0,45%
Up4,45%
Up9,60%
Up9,91%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.045,13

Up0,98%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua