BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

MARKET FLASH: Salim Garap Bisnis Pakan Ternak; BNGA Akan Tambah Saham Mengambang

Bareksa08 Desember 2015
Tags:
MARKET FLASH: Salim Garap Bisnis Pakan Ternak; BNGA Akan Tambah Saham Mengambang
Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk Tigor M Siahaan (kedua kanan) yang didampingi Direktur Strategy and Finance Wan Razly (kiri) dan Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal Wulan Tumbelaka (kedua kiri) berbincang dengan Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Anggota Bursa BEI Hamdi Hassyabaini usai membuka perdagangan saham.

BNGA akan tambah free float; Dapen Pertamina taruh direksi di SUGI

Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional dan media internasional:

IPO Anak Usaha BUMN

Sejumlah anak usaha BUMN yang bergerak di berbagai sektor berminat melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham dengan target dana sekitar Rp8 triliun pada 2016.

Promo Terbaru di Bareksa

Perusahaan tersebut antara lain anak usaha PT Hutama Karya (Persero), yaitu PT HK Realtindo, anak PT Perkebunan Nusantara III (Persero), yaitu PT Perkebunan Nusantara VII, anak PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yaitu PT Waskita Beton Precast dan anak usaha PT Wijaya Karya (Persero), yaitu PT Wika Realty. (Bisnis Indonesia)

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)

SMRA memastikan akan menunda rencana penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) anak usahanya PT Summarecon Investment Property (SIP). Direktur SMRA Michael Young tidak menyebutkan alasan yang mengiringi keputusan penundaan tersebut atau kapan pastinya perseroan akan kembali melanjutkan rencana IPO.

Kepastian penundaan IPO tersebut mengiringi keputusan perseroan untuk membatalkan rencana pelepasan sejumlah aset kepada SIP. SMRA awalnya akan melepas beberapa aset dengan nilai mencapai Rp6,19 triliun kepada anak usahanya itu dalam beberapa tahap. (Bisnis Indonesia)

Emiten Migas

Penurunan harga minyak sepanjang tahun ini membuat emiten pertambangan minyak dan gas (migas) semakin terpuruk. Kapitalisasi pasar alias market cap 10 perusahaan migas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) turun Rp 18,7 triliun sejak akhir tahun lalu.

Pada akhir 2014, nilai kapitalisasi pasar 10 emiten minyak mencapai Rp 50,69 triliun. Namun per kemarin, nilai kapitalisasi pasarnya tersisa Rp 32 triliun. Ambil contoh, kapitalisasi pasar PT Elnusa Tbk (ELSA) turun lebih dari separuh, dari Rp 5 triliun menjadi Rp 2 triliun. Lalu, kapitalisasi pasar emiten migas milik Bakrie Grup, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) turun dari Rp 5 triliun menjadi Rp 2,4 triliun. Kapitalisasi pasar PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) malah hanya tertinggal Rp 3,15 triliun dari sebelumnya Rp 12,6 triliun. (Kontan)

PT CIMB Niaga Tbk (BNGA)

BNGA akan mengikuti ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait saham beredar atau free float minimum. Saat ini, saham beredar BNGA cuma 3,08 persen. Emiten perbankan asal Malaysia ini berencana menambah jumlah saham beredar menjadi minimal 7,5 persen.

Opsi penambahan saham beredarnya yakni Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue maupun PUT Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) alias private placement. BNGA juga mengkaji opsi pembagian dividen saham. Tencananya CIMB Group Sdn Bhd yang kini memegang 96,62 persen saham BNGA tidak akan ikut mendapatkan dividen saham. (Kontan)

PT Sugih Energy Tbk (SUGI)

SUGI akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dengan agenda perubahan susunan kepengurusan pada 21 Januari 2016. RUPSLB ini merupakan permintaan pemegang saham SUGI, yakni Dana Pensiun Pertamina yang berniat menempatkan satu perwakilan pada susunan kepengurusan SUGI. Akhir Oktober, Dapen Pertamina menggenggam 8,08 persen saham SUGI.

Dapen Pertamina menggandeng empat pemegang saham lain untuk mencapai jumlah saham 10,25 persen. Keempat pemegang saham ini adalah Ferdi Purnama dengan kepemilikan 0,94 persen SUGI, PT Bumimas Inti Cemerlang 0,63 persen, Victory Halim 0,40 persen, dan Yusly 0,20 persen. Dapen Pertamina merupakan salah satu dana pensiun beraset besar yang rajin berinvestasi di pasar saham. Selain memiliki saham SUGI, Dapen Pertamina menggenggam saham PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN). Hingga akhir September, Dapen Pertamina memiliki aset sekitar Rp 10 triliun. (Kontan)

Grup Salim

Grup Salim milik Anthoni Salim ini akan menggarap bisnis pakan ternak. Aksi tersebut dilakukan melalui KMP Private Ltd dan menggandeng perusahaan Malaysia CAB Cakaran Corporation Berhad. CAB Cakaran telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan KMP Private pada 6 Desember. Nota kesepahaman ini berlaku 12 bulan setelah penandatanganan.

Rencananya, Grup Salim dan CAB Cakaran berencana membangun perusahaan patungan atau joint venture di Indonesia. Perusahaan tersebut akan menjalankan bisnis pakan ternak yang terintegrasi penuh. Grup Salim akan memegang porsi 90 persen di perusahaan patungan tersebut. Lalu CAB Cakaran yang memiliki 10 persen saham bisa meningkatkan kepemilikannya menjadi 30 persen dalam tiga tahun setelah beroperasi. Tapi, ini tergantung pada kondisi finansial. (Kontan)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.772,8

Up0,71%
Up3,36%
Up0,03%
Up6,91%
Up17,22%
Up44,84%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.319,73

Up0,39%
Up3,93%
Up0,03%
Up5,51%
Up18,29%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.751,39

Down- 0,78%
Up2,70%
Up0,01%
Up3,88%
Up18,31%
Up46,73%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.040,91

Up0,22%
Up2,28%
Up0,02%
Up2,79%
Down- 2,07%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.036,7

Up0,64%
Up3,62%
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua