Sejak Stock Split Harga Saham MIKA Anjlok 20,4%, CIMB Penjual Terbesar

Bareksa.com - Setelah 1,5 bulan diperdagangkan dengan nilai nominal yang lebih kecil--pasca stock split dengan rasio 1:10--harga saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) justru menurun tajam sekitar 20,4 persen menjadi Rp2.270 dari sebelumnya Rp 2.850 pada pembukaan perdagangan 16 Oktober 2015.

Grafik: Pergerakan Harga Saham MIKA 16 Oktober- 2 Desember 2015

Sumber: Bareksa.com

Anjloknya saham MIKA tak terlepas dari aksi jual oleh para broker. Pada periode 16 Oktober- 2 Desember 2015 tercatat CIMB Securities (YU) telah menjual saham MIKA sebanyak 273 ribu lot dengan nilai transaksi mencapai Rp73 miliar pada harga rata-rata Rp2.655 per saham.

Nilai transaksi oleh YU setara 3 persen dibandingkan dengan seluruh transaksi saham MIKA pada periode yang sama senilai Rp2,86 triliun.

Selain YU, Mandiri Sekuritas juga tercatat melakukan penjualan sebanyak 245 ribu lot dengan nilai transaksi mencapai Rp66,3 miliar.

Broker penjual terbesar ketiga dan keempat adalah BNP Paribas Securities (BW) dan Kim Eng Securities (ZP). Mereka masing-masing melepas saham MIKA senilai Rp26,5 miliar dan Rp14,1 miliar.

Penjual tebesar berikutnya Nomura Indonesia (FG) yang menjual MIKA sebanyak 35,7 ribu lot senilai Rp10,1 miliar.

Dilihat dari komposisi transaksinya, investor lokal mendominasi penjualan saham senilai Rp2,57 triliun atau setara 90 persen perdagangan MIKA 1,5 bulan terakhir yang mencapai Rp2,86 triliun. Transaksi oleh investor asing hanya 10 persen atau setara Rp289 miliar.

Perlu diketahui per 30 September 2015, kepemilikan investor asing masih lebih tinggi tiga kali lipat dari investor lokal. Investor asing memiliki 18 persen saham MIKA atau setara 262 juta lembar saham. Sementara kepemilikan investor lokal pada saham MIKA hanya sebesar 83 juta lembar saham atau setara 5,72 persen.